30.Carlos menghilang

94 6 0
                                    

"Lo bener bener keterlaluan."Devon tidak habis pikir."pokonya lo harus minta maaf ke dia sekarang!"

"Ponselnya nggak aktif Dev."

"Kita ke rumah Carlos,gue pengen lihat lo minta maaf secara langsung sama dia."

"Oke."

Sheryl masuk ke mobilnya.Ia mengikuti mobil Devon dari belakang.Saat mereka bertiga sudah sampai di rumah Carlos Sheryl cukup terkejut.Rumah Carlos sangat besar dan indah.Tak lama lama Mereka berdua masuk ke dalam rumah Carlos.

"Bi Carlosnya ada?"tanya Devon.

"Em maaf den Carlosnya baru keluar."

"Kemana Bi?"

"Saya nggak tau Den Devon udah telepon den Carlos sebelumnya?"

"Ponselnya nggak aktif,yaudah Bi kita pergi dulu."

Devon menghela napas.Ia tahu tempat ketika Carlos sedang dalam masalah.Cukup berbahaya dengan membawa dua wanita ke sana namun tidak ada pilihan lain.Akhirnya Devon pergi ke tempat Carlos.

Sheryl mengernyit.Ia keluar dari mobilnya dan menatap sekitarnya dengan ngeri.Banyak pria berotot sedang berkelahi bebas.Mereka seperti preman preman jalanan.Devon menyuruh Sheryl mendekat.Jika Sheryl jauh darinya sedikit saja maka Sheryl yang akan jadi santapan orang orang itu.

"Ikut gue,"titah Devon,Ia menggenggam tangan Laura sejak tadi.Mereka bertiga masuk.Mereka bertiga disuguhi pemandangan pria pria yang sedang meminum minuman keras dan berjudi.Sheryl jadi ketakutan.Ia menjadi ketakutan saat tangannya di sentuh oleh seseorang.

"Hai cantik.Boleh kenalan ga?"

"Jangan sentuh dia kalo lo nggak mau dibunuh sama Carlos."

"Oh ini pacarnya Carlos."Cowok itu mangut mangut."cantik juga."

"Mending lo pergi,"ucap Devon.Cowok itu tersenyum singkat lalu pergi."Arkan!"

Pria jangkung bernama Arkan itu berlari ke arah Devon lalu memeluk tangan Devon.

"Devon kamu udah lama nggak dateng ke sini."Laura mendelik Ia langsung menendang Pria bernama Arkan itu.

"Lo ngapain pegang pegang Cowok gue?!"Laura menatap tajam Arkan.

"Kenapa gue suka sama dia,lo iri ya?"Arkan mencibir.

"Laura dia gay,biarin aja."Devon berbisik."Arkan lo tau dimana Carlos?"tanya Devon.

"Nggak ada Carlos disini--eh iya nggak ada EH KENAPA KAMU MALAH CARI CARLOS?KENAPA NGGAK CARI AKU?!"Arkan berteriak.

"Eh Lau kayanya kita pergi aja deh.Ngeri gue lama lama disini,"ucap Sheryl pelan.

"Eh gue denger ya kalian ngomong apa."Arkan menunjuk Sheyl dan Laura yang sedang berbisik membuat Sheryl meringis.

"Yaudah Arkan gue balik ya!"

"Balik?kenapa balik?Aku mau kamu disini!"

"Eh Arkan lo dipanggil tuh."Devon menunjuk seseorang yang sedang lewat membuat Arkan mengikuti arah Devon.

"Mana?nggak ada.Loh Devon kamu kemana?!"

"Cepet masuk mobil!"

Devon langsung menancap gasnya meninggalkan tempat mengerikan itu.Namun nasib baik tidak berpihak kepada Sheryl.Saat mobil Devon sudah melaju kencang,mobilnya justru tidak bisa berjalan.Ia memukul stir mobil karena kesal.Ia harus bagaimana?Ia sangat takut berada di sini.

Sheryl menggigit bibir bawahnya.Ia menoleh saat seorang pria berotot memukul kaca mobilnya dan menyuruhnya keluar.Sheryl meringis Ia tidak tahu harus keluar atau tetap di dalam?Sheryl akhirnya keluar karena Cowok itu sudah memecahkan kaca belakang mobilnya.

"Cantik banget sih.Gaes ada cewek cantik nih!"cowok itu berteriak membuat Sheryl ketakutan setengah mati dan akhirnya menangis.Mau berlari juga percuma karena Ia sudah dikepung oleh pria pria berotot.Sheryl ingin Carlos.Sheryl ingin Cowok itu menyelamatkannya sekarang.Sheryl takut.

"Wah boleh juga nih Cewek."

"Sejak kapan dia disini?"

"Siapa nih yang mau duluan?"

Sheryl mundur beberapa langkah.Namun Cowok yang tadi memukul kaca mobilnya sampai pecah itu menahan pergelangan tangannya dan memajukan wajahnya.Sheryl menutup matanya.

"LO APAIN CEWEK GUE HAH?!!"

Suara itu.Sheryl mengenal suara itu.Ia lalu menoleh ke belakang dan melihat Carlos berjalan ke arahnya dengan amarah yang meluap luap.Sheryl menangis,Carlos menyelamatkannya.

"LEPASIN DIA ATAU GUE BUNUH KALIAN SATU PER SATU."

Toxic Relationship✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang