"Dimana ya bukunya?"
Seorang gadis cantik berada di perpustakaan sedang mencari buku fisika. Ia sesekali meringis, pasalnya sudah 15 menit ia mencari buku fisika, tetapi hasilnya nihil.
"Nah ini dia bukunya!" seru Aluna.
Saking fokusnya, Aluna membaca sambil berjalan hingga ia menabrak dada bidang seseorang.
"Aw!" ringisnya.
"Eh sorry-sorry gue nggak liat jalan."
"No problem." ucap seseorang yang ditabrak oleh Aluna.
"Alan?"
"Why?"
"Ja-jadi tadi gu-gue nabrak lo?" tanya Aluna. Pasalnya sedari tadi ia tidak sama sekali melihat jalan, ia hanya fokus dengan bukunya.
Alan mengangguk mengiyakan.
"Lain kali hati-hati."
"Cari buku apa?" sambungnya."Oh ini buku fisika. Tadi gue nyari setengah budek akhirnya ketemu." jawab Aluna dengan wajah cemberut. Tetapi entah mengapa sangat menggemaskan di mata Alan.
"Lucu."
Empat huruf satu kata. Entah mengapa ucapan begitu saja, tubuh Aluna langsung membeku dan jantungnya berdetak hebat. Apa ia tidak salah dengar?
"Eh, lo mau apa ke perpus?" tanya Aluna mengalihkan pembicaraan tidak lupa dengan amat sangat gugup disekujur tubuhnya.
"Mau lo." jawab Alan enteng dengan datarnya.
"Oh, lo mau nyari buku fisika kayak gue? Ambil di rak itu aja." ujar Aluna sambil menunjuk rak buku.
"Gue serius mau ngajak lo ke suatu tempat."
Di pikiran Aluna terlintas banyak seribu pertanyaan. Mengapa Alan mencari dirinya? Alan akan mengajak dirinya pergi ke suatu tempat, kemana?
"Kemana?"
"Entar sore gue jemput."
Belum sempat mengiyakan ajakan Alan, Alan pergi begitu saja.
Aluna Gadista di buat bingung oleh Alan Adriano.
***
"DOR!"
"Eh, kutu badak, bener-bener lo ya ngagetin gue." ucap Devano dengan tidak santainya.
"Nggak papa kali-kali." ujar Keenan dengan tampang tak berdosanya.
"Alan mana?" tanya Alfi yang sedari tadi diam.
"Oh iya anjir!" seru Keenan dengan hebohnya.
"Paansi lo heboh banget kayak ayam bertelor!" ujar Devano dengan nyolot.
"SSG suka suka gue!" ucap Keenan tak kalah nyolot.
Alfi, Keenan, dan Devano sedang berada di Kantin. Mereka sedang menunggu kedatangan Alan. Alan bilang ke temannya, kalau ia ingin ke perpus. Tapi, sampai sekarang belum kunjung datang.
Beberapa menit kemudian, Alfi melihat Alan menuju ke kantin. Ia meneriaki nama Alan, tetapi banyak pasang mata yang melihat kearah mereka.
"Aneh. Gue manggil Alan yang nengok berpuluh-puluh orang." kata Alfi heran.
"Maklum kita kan Prince School." ujar Devano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Changes
Teen FictionRank 4 #changes [22/05/20] "Setiap manusia pasti ada perubahan, entah menjadi lebih baik atau lebih buruk. Dan orang-orang yang gue sayang, yang gue cinta 360° berubah, termasuk lo."