Putus

13 2 0
                                    

"Kita putus"ujar laki-laki yang kini sedang berjauhan dengannya. Yah kali ini bukan cerita hidup tentang seorang gadis yang diputuskan karena bosan atau alasan lainnya. Tapi cara putus ini kian berbeda. Kalimat yang memiliki kosa kata mencekam itu di kirim melalui chat WhatsApp oleh seorang pria pujaan hati dan dambaannya tersebut.

Mars panggilannya dalam chat itu. Ketika beberapa bulan lalu menjalin kedekatan hubungan yang kini akan menginjak satu tahun. Harus kandas ketika laki-laki itu kian memikirkan egonya tanpa mengerti perasaanku sama sekali. Seketika detik itu aku memutuskan hubunganku dengannya. Baik itu sekedar komunikasi atau perbincangan tidak jelas.

Namun bukannya ingin mempertahankan sebuah hubungan yang sudah dirakit dari awal sedemikian rupa. Ia malah tidak merasa bersalah ataupun sekedar ingin berusaha membangun cerita itu kembali. Ia berulang kali meminta maaf padaku namun aku tak menggubris bunyi Whatssapp yang menghancurkan moodku.

Mars bukan saja sosok lelaki yang penting di hidupku. Dia bahkan mengenal sosok ku lebih baik dari yang lain. Namun itu hanya tinggal kenangan ketika kami sudah memutuskan untuk jalan pada takdir kami masing-masing tanpa adanya ide untuk bersatu kembali. Aku tak sakit hati atas kejadian itu hanya saja hatiku masih belum ikhlas untuk melepas sosok itu pergi. Aku mulai terbiasa akan sosoknya yang hanya beberapa bulan mengunjungiku disini.

Mungkin aku yang sering merindu tentang sosoknya. Saat saat dimana kami nonton film bersama, Memakan seblak bersama dan saat aku tidur terlelap saat kami sedang sibuk menonton film action kala itu. Saat ia berusaha menggodaku dengan mengejutkan ku saat film horror yang kami tonton sedang dalam mode fokus. Sungguh aku benar-benar belum bisa melupakannya sama sekali.

****
"Aku harus bisa melupakanmu
Baik itu cepat atau harus menunggu terlebih dahulu"
-alya-

Kini aku sedang duduk termenung menunggu pendaftaran SMK untuk penerimaan siswa baru. Bermacam-macam berkas yang harus disiapkan seperti Kartu Keluarga,SKHUN sementara,Kartu Ujian UN dan lain sebagainya.

Aku masih setia menunggu sambil mengutak-atik ponselku sampai nomer urutku dipanggil. Dan tibalah namaku di panggil, aku duduk bersama wanita yang selalu memenuhi keseharianku yang selalu berjuang memenuhi pendidikanku.

Setelah 10 menit duduk sambil terus memandang monitor komputer yang menunjukkan peringkat ku secara online. Aku tersenyum puas melihat hasil jerih payah ku saat Ujian Nasional. Sungguh tidak sia-sia,batinku.

"Selamat yah nduk, Selamat datang disekolah kami"ucap salah seorang wanita yang berseragam rapi di depanku. Pasti dia adalah salah satu guru di sekolah ini. Akupun mengangguk pelan sambil tersenyum simpul kearahnya.

Dia pun memberikan arahan dan membacakan beberapa peraturan di sekolah ini. Akupun mengangguk mengerti atas ucapannya.

Alhamdulillah ucapku penuh syukur. Karena setelah bolak-balik dari rumah ke sekolah ini. Akupun diterima dengan peringkat yang lumayan. Akhirnya aku bisa sekolah ditempat yang layak dan yang diimpikan ku selama ini.

Aku merogoh ponselku yang kudiamkan beberapa menit lalu. Mencari kontak yang aku tuju. Yah Mars!
Akupun membuka obrolan kami lagi siang ini.

Bumi
Assalamualaikum
Mars, ada berita bagus nih

Mars💙
Waalaikumussallam, ada apa?

Bumi
Coba tebak deh beritanya apa?
Kamu kan jenius

Mars💙
Kamu diterima lolos masuk SMK ya?
Bener gak?

BROKEN(Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang