Move On!

5 1 0
                                    

"sungguh aku sudah memaafkanmu
Dan Bonusnya akupun bisa melupakanmu
Secepat dan sebisaku"
-alya-

****

Tepat hari ini adalah hari penting bagiku. Hari ini aku sudah bisa melupakannya dengan beberapa kegiatan baru. Aku memenuhi jadwal Harianku agar ragaku tak ada waktu untuk mengingat sosok Mars lagi di otak kecilku. Sungguh aku enggan untuk melakukan itu.

Mengingat kenangan kami saja sudah membuatku sesak bukan kepalang. Apalagi harus kembali berhubungan dengannya.

Tiba-tiba sebuah notifikasi chat berbunyi dari Handphone ku yang masih setia di atas meja. Aku meraihnya mendapati beberapa nama disana. Dan sorot mataku kian meneliti satu nama yang membuat mataku membulat sempurna. Mars!.

Hatiku mulai bertanya-tanya, ada maksud apa dia menghubungiku lagi. Kata maaf sudah dia layangkan beberapa kali agar komunikasi diantara kami semakin membaik.

Mars
Al, aku mau curhat boleh?

Ternyata aku selalu dibutuhkan jika dia dalam kesulitan saja. Begitulah sifat asli manusia. Aku mulai bosan dengan topik yang akan dia bahas. Beberapa hari lalu bahkan dia selalu sibuk bersama dengan kekasih barunya lalu posisiku sekarang untuk apa. Jika di matanya saja sudah tidak ada artinya.

Hatiku pun tergerak untuk membalas beberapa pesan dari Mars. Dia tengah bersedih ketika gadis yang dia cintai tiba-tiba memutuskan hubungan mereka begitu saja. Namun hatiku tidak bersedih sama sekali. Meskipun aku belum bisa melupakannya namun hatiku sudah mengikhlaskan kepergiannya yang mendadak itu.

Kini aku mulai empati padanya. Menanyakan sedikit tentang kabarnya atau membahas soal kekasihnya yang tiba-tiba berubah. Aku tersenyum simpul ke arah handphoneku. Entahlah adanya Mars atau tidak itu sama sekali tidak mempengaruhi ku namun hatiku berkata lain. Aku sangat bergantung padanya.
Namun aku segera menepis kembali rasa itu mengingat dia dan aku tidak akan pernah kembali lagi seperti dulu.

BROKEN(Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang