"ketika aku berusaha melupakanmu
Namun cara yang aku tempuh sangat salah
Ketika aku belum berhasil melupakan kisah lalu
Aku merangkai kisah baru yang malah menyakitiku"
-alya-***
"Aku suka sama kamu Al dari dulu. Cuma aku belum berani buat bilang ke kamu. Kamu mau gak jadi pacarku?"ucapnya sambil menatapku teduh. Aku hanya memandangnya sekilas lalu mengalihkan pandanganku ke arah lain.
Jujur aku ingin kabur sekarang. Tapi dia menantikan jawabanku yang lebih tepatnya takdirku kini berada di ujung tanduk. Menerimanya? Atau Menolaknya? Membuat hati kecilku bimbang. Aku bingung dengan keputusan yang akan kuambil nantinya.
Namun aku memberanikan hatiku melawan rasa yang belum juga terhapus didalamnya. Aku mulai berpikir sejenak. Dan menahan egoku di dalamnya.
"Yaudah iya"jawabku singkat. Membuatnya menatapku bingung. Bukankah seharusnya dia bahagia? Kenapa jadi bingung?pikirku.
"Jawabannya apa?"tanyanya padaku.
"Yah masak gak denger sih. Kan aku tadi udh bilang iya"gerutuku kesal. Sontak senyum terukir di wajahnya yang lumayan tampan itu.Dia melompat-lompat kegirangan membuat ku tertawa geli saat menatapnya. Sontak dia tersenyum manis ke arahku dilanjut memeluk kedua sahabat nya itu. Mungkin dia terlalu hanyut dalam kegembiraannya itu.
Akupun langsung digeret menuju kantin untuk sekedar menemani si ratu kelaparan ini makan. Entah soto,mie ayam,ataupun bakso ia masih sibuk memilih. Hingga matanya tersorot pada satu gerobak mie ayam yang sedang ramai.
Akupun duduk dengan santai di kursi panjang yang tersedia di kantin. Ramai gambaran situasi kantin saat ini. Bagaimana tidak semua murid berbondong-bondong membeli makanan atau camilan untuk mengisi perutnya yang mulai kosong karena empat jam pelajaran.
Aku meneguk segelas es teh yang kini mulai tandas karena kehausan. Itupun aku dapatkan secara gratisan. Karena baru sehari berasa memiliki pacar serasa dia memanjakanku sekarang. Maklum memiliki pacar seorang gamers yang sering ikut tournament di luar kota membuatku tidak merasa heran lagi.
Dia tersenyum manis ke arahku. Bisa kulihat perhatiannya hari demi hari. Namun aku masih belum bisa mencintai dia sepenuhnya karena kenangan ku bersama Mars masih terukir indah di hati kecilku yang paling dalam.
"Al, kamu mau makan apa?"tanyanya membuyarkan lamunan ku tentang Mars yang sedari tadi mengacaukan pikiranku.
"Eh-eh nggak deh kamu aja yang makan, aku lagi gak laper"balasku sambil merogoh ponsel di saku rok abu-abuku berharap ada yang menghibur ku di akun sosmedku. Namun chat tak kunjung muncul membuatku bosan.Setelah menjelajah isi kantin yang tiada hentinya. Aku berpamitan ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi. Pasti guru Seni Budaya sudah stand bye dikelas. Seketika grup kelasku ramai karena hanya ada tugas lembaran. Guru sedang rapat balas ketua kelas singkat. Akupun tersenyum bahagia karena ini waktu sempurna ku untuk membeku di perpustakaan sambil menyelesaikan beberapa tugas dari guru.
Flashback ON
Mars💙
Al, aku gabisa online
Soalnya udah masuk kelas.
Semangat yah sekolahnya.❤️Pesan terakhir yang dia berikan setelah tidak ada lagi tulisan online dibawah namanya. Pelajarannya memisahkan moment demi moment setiap harinya. Tapi aku salut padanya saat dia sangat semangat untuk belajar menghargai waktu. Aku pun membalas chat nya yang sedari tadi kupikirkan
Bumi
Iya gapapa kok
Kamu juga yang semangat yah❤️Balasan terakhirku padanya. Aku sangat bahagia bisa mengenalnya walaupun dengan waktu yang tak begitu singkat untuk kami saling memahami tapi aku sangat bangga padanya. dia selalu mendukungku walau apapun keadaannya. Dia selalu ada untukku walau apapun kondisinya. Sungguh aku tidak akan melepaskan kenyamanan yang sama-sama kami buat. Entahlah tapi aku yakin itu tapi nyatanya tidak dengan dia.
Flashback Off
Aku yang kini sudah duduk di sebuah meja pojok yang tersusun rapi di perpustakaan ini mulai terdiam. Terfokus pada novel yang menarik perhatianku karya penulis favoritku. Tere liye- Tentang Kamu. Sontak aku teringat akan novel dengan judul yang sama di rak buku novelku. Mars lah yang menghadiahkanku saat dia baru saja pulang dari rekreasinya saat SMP. Sangat romantis batinku, senyum tak pernah terlepas dari wajahku saat aku menerima novel itu dan sebuah gantungan kunci darinya,Indah.
Kubaca setiap halaman itu dengan rinci seakan tak ingin melewatkan satu halaman pun. Tak sadar mataku mulai berair mengingat kenangan kami dulu. Yah dulu sekali saat kami masih ada di bangku SMP. Ujung tanduk sebelum UN terjadi. Aku mengenalnya dari salah satu sahabatku yang satu sekolah dengannya.
Singkat cerita, aku sedang berada di air pancuran dekat dengan perpustakaan digital dan hutan kota yang ada di depan sekolah. Aku tidak hanya sendiri melainkan berkumpul bersama Taqi,Yoga,Dea dan juga pacarku Aji.
Kami mengobrol banyak hal tentang masalah percintaan orang lain yang sedang Dea tangani. Aku benar-benar tak mengerti, masalah percintaan siapa yang membuat amarah ketiga orang ini memuncak. Padahal raut wajah aji biasa saja. Karena penasaran aku bertanya pada Aji yang sedang duduk di sebelahku namun tak melirikku sama sekali.sibuk dengan ponselnya.
"Eh itu ada apaan sih?"tanyaku penasaran sambil menunjuk kearah tiga orang yang sedang ghibah gak jelas.
"Yah masalah tentang si blablabla"jelas Aji membuatku mengangguk mengerti dan menanggapi dengan Oh saja. Tidak tertarik dengan topiknya sama sekali. Membosankan saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/218687525-288-k547421.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN(Heart)
Roman pour AdolescentsNama Gue Alya, Gadis pecicilan yang suka banget nyemil, badan mungil juga suara berisik penganggu seisi kelas. Gue sedikit baik dan usil. tinggi gue 156 cm. masuk SMK cuma naik satu cm doang. Gue cerewet dan gak suka banget ngalah. Gue jomblo dan ba...