"ketika aku sudah mulai berhasil melupakanmu
Kau malah hadir kembali membawa kenangan di masa lalu"
-alya-***
Tepat pukul enam lebih lima belas menit, aku dan Aji sudah sampai di area parkir sambil sesekali menundukkan pandangan kami masing-masing. Yah hari ini aku berangkat dengan pacarku itu untuk kesekian kalinya. Aku bersikap biasa saja.seolah-olah kami tidak ada apa-apa.
"Rara!!!"panggilku sambil setengah berlari ke arah gadis yang sibuk memarkir sepeda motornya di pojok.
"Ya Allah Al, ngagetin aja"Chelsea pun menatapku heran seperti dikejar anjing saja pikirnya.
Aku hanya tersenyum manis kearah keduanya sambil sibuk merangkul tas ku yang lumayan berat.Kami pun berjalan beriringan ke kelas. Sambil mengobrol alias Ocehan kami di pagi hari yang tampak receh layaknya uang koin.
Saat kami berjalan menyusuri beberapa koridor sekolah untuk menemukan tangga. Aku menatap pemuda yang tak asing lagi di mataku. Dia sibuk dengan ponselnya sambil membenarkan posisi kacamata nya yang tampak turun.
"Kak Han"sapaku padanya. Mungkin dia tidak mengenal wajahku sama sekali tapi aku mengenalnya dan berusaha menyapanya walau tak ada respond.
Alisnya tampak miring sebelah sambil menatapku datar. Aku hanya tersenyum sebentar lalu berlalu pergi ke kelas. Dasar Alya sok kenal.
Kak Han-begitulan nama singkat yang membuat aku mengenalnya, yang aku tahu dia adalah ketua Club Bahasa Jepang di sekolah. Yang kudengar dari beberapa siswi.
***
Hari ini akan diadakan peringatan Maulid Nabi tepatnya di GOR sekolah. Aku menjadi salah satu panitia di dalamnya.sie konsumsi. Yang bertugas mengatur makanan untuk pengisi acara,pemateri dan juga guru-guru yang hadir.
Gamis berwarna navy dengan kerudung putih sudah melekat pada tubuh mungilku ini. Setelah menunggu waktu resgistrasi berlangsung. Para barisan kakak kelas sudah memenuhi area GOR karena cemas tidak menemukan kursi yang nyaman.
Kini aku sudah stand by di meja utama untuk menunggu para guru yang mulai berdatangan. Namun pandanganku teralihkan ketika seseorang memanggilku dari kejauhan. Menyuruhku berdiri di sampingnya sambil mengamati area barisan putra dan putri yang kini sedang lesehan di bawah.
Mereka semua memandangku dengan tatapan yang tak bisa dibaca. Entah itu malas,kesal atau bahagia. Yang kutahu mereka pasti merasa kepanasan. Seketika seorang wanita menarikku. Dia memakai kalung panitia berlogo OSIS. Sudah bisa kupastikan jika dia salah satu anggota OSIS.
Dia menyuruhku untuk memotret penampilan anak-anak Hadrah yang sedang tampil di panggung. Aku hanya mengangguk menutupi rasa malu ku. Canggung rasa itulah yang bisa kurasakan saat ini menatap penampilan Hadrah yang pastinya dimainkan oleh para laki-laki.
Membuatku menelan Saliva ku saat menatap ke arah mereka. Bukan hanya satu pria melainkan ada beberapa. Kemudian aku berjongkok tepat di depan panggung itu sambil sesekali berusaha memotret penampilan mereka yang membuatku gugup. Para gadis seakan menatapku kesal. Apa mereka salah satu pacar dari sekian putra yang mengikuti Hadrah? Sampai menatapku tajam seperti itu.
Setelah merasa foto dokumentasi itu sudah cukup akupun berlari ke balik panggung memberikan ponsel itu pada kakak OSIS yang menyuruhku tadi. Lalu pergi meninggalkan panggung sambil setengah berlari ke arah tempat ku berdiri semula.

KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN(Heart)
Teen FictionNama Gue Alya, Gadis pecicilan yang suka banget nyemil, badan mungil juga suara berisik penganggu seisi kelas. Gue sedikit baik dan usil. tinggi gue 156 cm. masuk SMK cuma naik satu cm doang. Gue cerewet dan gak suka banget ngalah. Gue jomblo dan ba...