"tepat dihari ini sungguh aku menyesal telah mengenalmu
Aku kecewa karena terlalu berharap padamu
Aku sakit karena harus bertahan dalam posisku"-alya-
***
Tepat di pertengahan bulan Februari konflik diantara Aku dan Aji semakin meninggi. Banyak hal yang terjadi menyebabkan pola pikir kami rentan untuk saling memahami. Ketika kecurigaannya padaku kian meningkat hanya karena sebuah chat basa-basiku di Whatsapp.
NAM
Aku mau mengakhiri hubungan ini secara baik-baik
Karena awalnya pun semua diawali dengan baik
Aku cuma berharap semoga kamu dapet sosok yang lebih baik dari aku.Tegasku. Sambil mulai mengetik ulasan untuk mengajaknya mengakhiri hubungan ini secara damai. Namun tak ada respond sama sekali selama beberapa Minggu aku menunggu. Sampai aku memutuskan semuanya sendiri secara paksa tanpa meminta ijin darinya. Aku merasa kesal tidak dihargai oleh seorang pria yang bahkan bukan siapa-siapa ku. Dan juga tidak berhak atas diriku.
***
"Hiksss...hikss...Rara"tangisku pecah saat melihat Rara ada di depanku. Aku meluapkan semua rasa sakit ku saat ini, terserah jika sekarang banyak pasang mata yang memandang ke arahku penuh tanda tanya. Aku tak pernah menghiraukannya.
"Lohh kenapa Al?". Sambil mencoba menangkap ekspresi wajahku dan penjelasan yang akan keluar dari mulutku. Dia merasa panik saat sahabatnya yang biasanya tertawa ini tiba-tiba saja menangis tak diundang.
"Aku putus sama Aji"ucapku disela tangisku yang masih deras layaknya air terjun yang tiada habisnya.
"Yah gapapa Al. Lebih baik gitu daripada kamu sakit terus". Rara adalah satu-satunya partner terbaikku yang paling mengerti aku. Aku mencoba menghentikan Isak tangisku yang tak kunjung reda. Ia berusaha menghibur ku dengan banyak cara namun kadang berujung sia-sia. Chelsea pun melakukan hal serupa. Sungguh aku sayang mereka.***
Kini tepat di Hari Minggu. Aku berlari-lari kecil mengelilingi perumahan yang cukup luas ini. Menatap indahnya langit sebelum matahari mulai terbit. Langit masih membiru memunculkan corak-corak berwarna ungu,sangat indah batinku.
"Ehh ngapain Lo jalan-jalan sendirian aja?" Ledek seorang pemuda yang selalu membuatku kesal.
"Apaan sih km Tio, bikin mood aku buruk aja!"akupun mulai berdercak kesal melihat tingkah usilnya itu. Entah mengapa dia sangat suka meledekku lalu memandangi wajah memerah ku saat marah. Dasar!Dia mulai menyeimbangkan langkah kecilnya dengan langkahku sambil menatap wajahku yang penuh dengan keringat. Aku mulai mengusap peluh keringat itu memakai kerudung segi empat yang aku kenakan. Aku menatap datar ke arah Tio seakan tak ada pembahasan yang asik diantara kami, membosankan pikirnya.
"Namun kini yang bisa aku pastikan
Aku bisa bahagia walaupun tanpamu"-alya-
*****
Telah lewat beberapa Minggu setelah dua hubungan sudah kandas ditelan bumi. Mereka seakan menyisahkan kenangan yang mengkhayati disetiap momentnya. Aku menatap gusar kearah soffa yang biasa aku jadikan tempat bersandar saat aku menonton film dengan Mars.
Yah kenangan demi kenangan seakan mengingatkanku pada luka yang belum sama sekali sembuh. Aku hanya berusaha mempertahankan kekokohan hatiku saja. Berharap akan menemukan sosok yang akan menerimaku lebih baik dari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN(Heart)
أدب المراهقينNama Gue Alya, Gadis pecicilan yang suka banget nyemil, badan mungil juga suara berisik penganggu seisi kelas. Gue sedikit baik dan usil. tinggi gue 156 cm. masuk SMK cuma naik satu cm doang. Gue cerewet dan gak suka banget ngalah. Gue jomblo dan ba...