#1

1K 20 0
                                    


Hal yang paling membosankan saat liburan musim panas adalah saat liburan bersama keluargamu. Apa lagi piknik di tempat yang jauh tanpa ada sinyal internet . Padahal jauh lebih menyenangkan jika kita tetap di rumah saja . Menonton tv dan melakukan hal yang bisa di lakukan dirumah.

Ya aku memang kurang suka jalan-jalan . Di sekolah saja jarang keluar kelas . Karena kebanyakan waktu ku hanya ku habiskan untuk internet. Beda sekali dengan adikku. Dia sangat aktif dan sering main di luar bersama teman temanya . Bahkan sering di ajak ke rumahku . Ibuku sampai hafal nama teman-teman adikku. Kecuali aku yang jarang atau tidak pernah mengajak teman"ku ke rumah.

Rencana ku untuk main game seharian gagal hari ini . Ayahku mengajak kami liburan ke sebuah gunung yang aku sendiri masa bodoh dimana.

Aku memang tidak pedulian. Bahkan nama tetangga sendiri gak peduli.

Perjalanan ini membosankan. Yang ku lihat hanya jalan yang sepi menyusuri hutan. Sayang nya mobil ayah tidak berjalan dengan cepat . Bahkan kalah cepat dari bacotan adikku yang ngoceh sepanjang perjalanan.

"KAK...LIAT DEH ! ITU POHONNYA TINGGI ! KAK ! LIAT ! ADA BUKIT !"

Telingaku sakit
Aku tidak bisa lagi mendengar lagu dari hp ku krn sudah ku putar 2 album sampai habis dan itu pun kalah panjang dari ocehan adikku ku .

"Ayah . Kapan kita sampainya ?"

"Sebentar lagi Jeremy , kau sudah bertanya hal yang sama setiap 30 menit . Bisakah kamu  diam seperti ibu mu ?"

"Diam ? Aku sudah diam . Seharusnya ayah bilang itu ke Jeniffer"

"Jeniffer masih 8 tahun jadi wajar saja"

Bruh
Ini tidak adil
Jika saja aku boleh membentak Jeniffer pasti dia sudah diam sekarang
Masalahnya jika aku melakukan itu . Aku pasti sudah di turunkan di tengah jalan

Perjalanan pajang ini lama hingga sore hari
Sebuah spot terlihat dari kejauhan . Dan sebuah plang tanda yang bertuliskan "Selamat Datang di Enderick Mountain"

Tidak ada mobil lain yang terparkir di tempat ini bahkan manusia juga tidak terlihat disini.

Ayahku memutar-mutar mencari tempat yang bagus untuk piknik
Aku gk tau mau di sebut piknik atau berkemah karena kata ayah kita akan disini selama 2 hari

Goddamn !
2 hari tanpa internet !
Aku bisa gila
Bahkan aku sudah mengecek hp ku sudah tidak ada sinyal

Akhirnya sampailah kami di tepian danau . Tempatnya lumayan luas . Ada sisa sisa kayu api unggun . Mungkin ada yang berkemah di sini sebelumnya .

Kami pun sibuk menyiapkan tenda karena sudah mau malam . Keadaan  danau di atas gunung ini semakin indah karena ada bulan purnama yang menyinari.

"Bagaimana Jeremy ? Lebih bagus dari pada kamu menghabiskan waktu di kamar , kan ?" Kata ibu ku

" Iya , ma . Memang lebih bagus tapi .... Tetap saja membosankan "

"Kakak , kita sudah kesini biar kakak gk di kamar mulu" kata Jeniffer sambil manyun

"Ah sudahlah . Aku mau tidur di dalam mobil saja . Sudah jam 9 "

"Kakak, mau temanin aku pipis gak ?"

"Minta tolong sama ayah saja sana"

"Jeremy " Panggil ibuku seakan dia berkata bahwa aku nya harus menemani adikku

Okay -_-
Aku dan Jeniffer pergi ke semak semak yang tidak jauh dari camp kami.

Tempatnya sangat gelap. Hanya ada pohon pohon tinggi. Aku menunggu adikku pipis di sana. Tentu saja aku gk liat dia pipis beneran -_-.

Beberapa menit kemudian
Jeniffer tidak keluar dari semak semak itu . Aku kemudian memeriksanya . Sial . Jeniffer tidak ada di sana.

Aku panik
Sambil menyenteri ke segala arah
"Jeniffer ! Tolong jangan main main . Ini tidak lucu !"

Seketika Jeniffer muncul dari belakang dan mengejutkanku

"KAKAK!"

Aku kaget setengah mati

"Kau ini ! Jangan main main ! Nanti kamu hilang beneran gimana ?!"

Jeniffer terdiam dan terlihat menyesal
Aku...aku benci dengan mukanya yang mau menangis itu.

"Ya sudah . Ayo kita kembali . Lain kali jangan seperti itu"

Aku dan Jeniffer pergi kembali ke camp

Ibuku sudah menunggu di sana . Dia memeluk kami . Kurasa dia sangat khawatir padahal yang membuat khawatir adalah Jeniffer.

"Kalian lama sekali . Ibu khawatir . Sekarang ayo kita tidur di mobil saja . Ayah kalian sudah menyiapkan nya"

Kami pun tidur di mobil kami.
Mobil kami ini adalah sebuah mobil van . Jadi cukup untuk kami tidur 1 keluarga.

Waktu terus berlalu
Aku bisa mendengar suara suara aneh di dalam hutan.
Aku tidak bisa tidur . Udaranya terlalu dingin , karena itu membuatku jadi terjaga.

Aku memeriksa jam tangan ku . Ini sudah jam 01.22 malam

Ini lumayan menyeramkan . Mana saya harus tidur sendiri di bagian belakang mobil
Kaca mobil di belakang ini tidak ada tirainya . Jadi aku selalu paranoid jika ada yang mengintip lewat jendela mobil.

Ada suara gemerisik semak semak si belakang mobil . Karena penasaran , aku bangun dan memeriksa lewat jendela.

Gelap sekali , aku terpaksa harus menyalakan senter untuk melihat apa yanga ada di luar

Suara itu muncul dari celah pepohonan . Semakin dekat dan semakin berisik. Keberanianku juga semakin mengecil tapi rasa penasaran ini tetap memakasaku untuk melihanya.

Berlahan ada yang lewat dari celah pohon itu. Aku tidak tau itu apa tapi aku bisa melihat rupanya meski kurang jelas

Seperti badan manusia yang kurus berjalan berlahan tapi kepalanya tidak ada . Diatas lehernya hanya ada semacam tentakel yang menggeliat

Mahluk menyeramkan apa itu ?

Haruskah aku membangunkan ayah ? Aku rasa itu tidak perlu
Aku terlalu takut untuk melihat mahluk itu dengan jelas.

Aku takut
Aku matikan senterku dan kembali tidur
Aku harap mahluk itu tidak datang ke mobil kami dan menghampiri kami

[To be Continued]

The Talking MountainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang