#4

340 14 0
                                    

Aku tidak tau suara apa yang membangunkan ku . Suara teriakan anak perempuan . Apa itu suara Jeniffer ?

Tunggu dulu
Aku ingat aku baru terjatuh dari jurang dan aku masih hidup . Wow

Jurang ini sangat dalam mustahil untukku selamat. Sebenarnya...
Kepalaku terasa sakit . Kurasa habis terhantam dengan sesuatu . Jika batu mungkin kepalaku sudah pecah .

Namaku Jeremy Willscott . Umur 18 tahun. Aku punya ayah , ibu dan adik perempuan bernama Jeniffer. Yang terjadi saat ini adalah aku tersesat saat ingin mencari adikku di gunung . Lalu aku mendengar suara misterius yang muncul dari kepalaku yang aku tidak tau siapa yang berbicara . Dan suara itu memberiku kayu yang juga aku tidak tau untuk apa.
Baguslah ingatan ku tidak hilang . Aku rekap semuanya hanya untuk memastikan aku masih ingat atau tidak.

Okay
Sekarang bagaimana cara aku naik gunung ini. Kurasa batang pohon yang jatuh secara slide itu bisa membantuku. Omong-omong , aku penasaran apa yang menarik ku sampai jatuh ke jurang ini. Apa mahluk yang ber tentakel itu ?

Aku berlahan memanjat pohon itu. Cabangnya lumayan banyak jadi sangat mudah bagiku untuk menaikinya . Aku sudah seperti cicak saja ._.

Okay aku salah berbicara soal cicak.

Saat sampai di atas jurang , aku melihat jejak kaki kadal yang kira kira ukurannya sebesar 2 jengkal tanganku . Dan beberapa bekas cakaran di pohon yang kulihat .

Kelihatanya mahluk ini adalah seekor kadal yang sangat besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kelihatanya mahluk ini adalah seekor kadal yang sangat besar . Aku juga berfikir bahwa mahluk kadal itu juga yang menjatuhkan pohon itu ke jurang. Aku tidak bisa bayangkan betapa kuatnya mahluk itu.

Padahal aku sangat sangat sangat berharap agar keadaan ini tidak semakin memburuk. Dan berharap Jeniffer tidak bertemu mahluk ini.

Jejak ini mengarah ke jalan setapak yang menanjak . Aku ingin mengikuti jejak ini . Tapi aku sangat takut dan rasa ini mencegahku untuk bergerak. Tapi lebih baik aku melihatnya dan mencari tau dia dimana dari pada dia tiba tiba menyerang ku .

Oh bagus
Aku menemukan handphone ibu. Akhirnya keadaan ini semakin di permudah sedikit.

Sedikit

Jalan semakin menanjak saat ku ikutin jejak itu. Jejak ini menuntunku sampai ke tanah yang lapang. Suara mahluk itu mengeram terdengar dan membuat bulu kudukku berdiri. Aku mencoba mengintipnya dari balik batu besar ini . Tapi yang kulihat tidak ada apa apa . Dimana dia ?

Benar apa yang kupikirkan . Jejak itu terbentuk sendiri di tanah. Mahluk itu tidak terlihat . Aku melihat jejaknya yang bergerak berlahan. Sepertinya aku masih membelakanginya. Situasi ini semakin sulit saja. Bagaimana cara aku melawan dia. Aku tidak punya apapun selain sebatang kayu.

"Jeremy. Tutup matamu" suara itu muncul lagi.

Dia bercanda ? Mahluk itu tidak terlihat . Bagaimana aku lari darinya jika tutup mata .

"Tutup matamu dan kau akan melihatnya"

Aku menutup mataku atas perintah suara itu . Yang pertama ku lihat adalah sepatuku , badanku dan tanganku yang semuanya berwarna hitam putih termasuk pepohonan dan pemandangan . Kecuali mahluk itu . Dia tampak nyata . Seperti kadal yang berdiri layaknya manusia . Sangat tinggi dan besar . Gigi nya panjang hingga melampaui mulutnya . Lidahnya menjalar keluar masuk mulutnya.

Aku berjalan memutari tanah lapang ini sambil bersembunyi antar pohon pohon. Ini terlalu menegangkan . Aku tidak bisa kembali . Ada jalan setapak didepan sana. Aku harus ke sana.

Tiba tiba ada suara gemersik di dekatku . Sial ! Aku tak mau ini terjadi. Kadal itu datang mendekati pohon tempatku bersembunyi.

"Tahan nafasku" kata suara itu

Aku tahan nafasku. Kepala dia masuk antar pepohonan dan aku tepat ada di sampingnya . Dia hanya melihat ke depan . Tuhan ! Ini terlalu dekat. Aku takut sekali.

Dia masih mencari sumber suara itu . Setelah dirasa tidak ada apa apa akhirnya kadal itu pergi ke dalam hutan . Dan dia tidak melewati jalan setapak itu

Syukurlah
Kukira aku akan mati . Itu pengalaman paling menakutkan bagiku . Aku pun membuka mataku. Pemandangan kembali seperti semula lagi . Aku melanjutkan perjalananku di jalan setapak ini yang aku tidak tau ini mengarah kemana . Semoga bukan ke arah yang lebih parah atau semacamnya . Monster atau hantu apapun lah . Jika bisa aku bertemu Jeniffer di jalan ini.

Perasaanku tidak enak. Aku merasakan sesuatu yang mendekat. Semakin dekat dan benar saja aku mendengar suara langkah kaki yang sangat menghentakkan tanah. Ini bukan suara langkah kaki manusia.
Apa aku harus lari ?

Saat aku menoleh kebelakang. Jejak kaki kadal itu semakin dekat ke arahku . Suara geraman nya semakin besar. Secepatnya aku menutup mataku dan melihatnya dan benar dia sedang mengejar ku.

Aku berlari tetap di jalan setapak. Rasa takut membuat kakiku melemah untuk dibawa berlari . Mahluk itu mengejar ku dengan sangat cepat. Aku tidak sempat bersembunyi.

Suara ! Tolong aku !

Tidak ada jalan lagi. Ada tebing tinggi yang menghalangi jalanku . Ini buntu ! Aku harus kemana !?

"Kayu nya ! Arahkan kayu nya ke kadal itu !" Teriak suara itu.

Dengan cepat aku mengeluarkan kayu dari saku jeans ku dan mengarahkan kayu tersebut pada nya . Sebuah petir muncul dari langit dan menyambar kadal itu dengan ganas nya . Tidak hanya 1 petir tapi 3 petir sekaligus.

Suaranya sangat nyaring dan itu untuk pertama kalinya juga 3 petir sedekat itu denganku.

Akhirnya dia pergi
Dia tidak mati

Aku bersyukur dia meninggalkanku.
Aku sangat syok dengan kejadian ini . Mulutku sedikit terbuka karena apa yang kulihat tadi adalah sungguhan dan kayu ini . . .

Kayu macam apa ini ?

[To be continued]

The Talking MountainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang