#3

384 13 0
                                    

The Talking Mountain [Part 3]

Aku mohon
Aku ingin pulang
Ini dimana ? Dimana Jeniffer

Aku seperti memutari tempat yang sama . Setiap langkahku terasa tidak ada artinya jika aku terus panik seperti ini. Akhirnya aku berhenti berlari . Aku sadar aku tersesat . Yakin bahwa aku sudah berlari jauh karena mencari adikku tanpa panda arah .

Tanah semakin menanjak. Aku yakin aku tidak perlu naik ke atas gunung karena camp berada di kaki gunung . Aku berusaha berjalan dengan tenang meski ingin menangis dan takut jika aku sudah kembali ke camp apa yang akan ayah dan ibuku katakan.

1 jam aku berjalan
Ternyata aku benar benar tersesat . Aku sudah berjalan nemurun tapi kabut disini semakin tebal . Udaranya semakin dingin menusuk jaketku yang lumayan tebal ini.

Ku sandarkan tubuhku di sebuah pohon besar . Kemudian terduduk disana . Ini sangat melelahkan . Kenapa...kenapa aku sial sekali hari ini. Mengatur nafas di udara dingin seperti ini sangat sulit . Jam berapa ini ? Ini jam 9.44 p.m . Jam segini seharusnya aku sudah tidur di mobil bersama mereka.

Berlahan ku tutup mataku.
Aku ngantuk sekali tapi sebuah suara mengejutkanku .
"Bangun ! Cari dia "

Suara itu terdengar sangat jelas seperti ada yang ingin memberitahu ku. Aku berdiri dan melihat sekitar . Hanya pohon yang rindang tanpa tau asal suara itu berada .
Muncul suara gemerisik di belakangku , suara itu semakin mendekat aku semakin takut.

"Lari !" Suara teriakan memerintahkan ku untuk lari.

Aku berlari tanpa melihat apa yang mengejar ku . Aku terlalu takut untuk melihatnya .

Sekali lagi aku berlari tanpa arah . Mahluk mengerikan apa yang mengejar ku ? Apa mahluk yang kemarin ku lihat ? . Pelarian ini menuntunku hingga ke tanah yang menanjak. Tanpa henti dia masih mengejar ku.

Aku sudah lelah . Tapi mau tak mau aku harus lakukan. Aku tidak mau mati konyol karena termakan monster .

Suara gemerisik di belakangku berhenti. Mahluk itu tidak lagi mengejar ku. Nafasku menjadi sangat berat. Ku coba mengatur nafas , belum pernah aku berlari sekencang dan sejauh ini. Ini tidak sama rasanya dengan di kejar anjing. Lebih seperti dikejar rasa takut karena kita tidak mengetahui apa yang mengincar kita . Kalian atau , rasa takut muncul karena kita tidak tau/belum pernah melihat sesuatu.

Disekitar sini sepertinya semakin tinggi . Bisa di lihat ada jurang yang sangat terjal di sampingku. Aku harus berjalan lebih hati hati melewati tempat ini. Jalan menurun kurasa kurang  aman . Aku tidak mau lagi bermain kejar-kejaran mahluk yang aku sendiri tidak tau seperti apa wujudnya. Apalagi mahluk kemarin. Aku akan memilih lompat ke jurang.

Berlahan-lahan menaiki gunung bukanlah hal yang mengenakan . Apalagi kamu sendirian , gelap dan sunyi. Siapa yang tidak takut dengan situasi seperti ini . Aku saja menahan rasa takut ini . Kurasa aku harus mencari jalan ke wabah tapi tidak melewati jalan yang tadi. Berarti aku harus mencari jalan memutar.

Tak berjalan lama . Aku melihat sesuatu yang bercahaya tergeletak di atas tanah. Saat ku cek ternyata ada handphone . Handphone ini tidak asing bagiku. Ini handphone ibuku . Sial tidak ada sinyal . Jeniffer pasti menggunakannya untuk memotret kunang-kunang saat itu. Handphone ini masih menyala layarnya berarti Jeniffer tidak jauh dari sini. Kenapa dia menjatuhkannya ? Ada yang mengejarnya ? Jika iya aku harus bergegas pergi dari sini.

Jeniffer yang malang
Dia pasti ketakutan dan menangis di sana . Sebagai kakak aku harus mencarinya

"Tenanglah adikku , aku akan menemukanmu . Aku janji"

"Kau berjanji ?"

"Hah ?" Bingungku

Sekali lagi aku dikejutkan oleh suara misterius yang entah dari mana asalnya. Tidak ada siapa siapa disini hanya pepohonan yang rindang dan tinggi.

"Jangan takut , Jeremy . Aku akan membantumu menemukan adikmu jika kau mau berjanji"

"Siapa kau !? Kenapa kau tau namaku ?"

"Kau tidak perlu tau siapa aku , aku hanya ingin kau berjanji"

"Aku tidak ingin membuat perjanjian dengan mahluk halus"

"Benarkah ? Pikirkan . Kau tersesat , kau tidak tau jalan pulang , kau bingung dan ketakutan , iya kan ? Gunung ini sangat luas . Kau tidak akan bisa mencari dia . . . Sendirian"

Aku terdiam dan mulai berfikir . Aku tidak yakin dengan suara ini. Situasi ini seperti seseorang yang membuat perjanjian dengan seorang deal maker yang akhirnya mengambil jiwa orang tersebut.

"Apa perjanjiannya ?"

" Kau hanya perlu berjanji akan menemukan adikmu hingga pagi . Ikuti apa yang ku perintahkan maka kau dan adikmu akan selamat"

Sebuah kayu menjatuhi kepalaku. Rasanya sakit sekali. Kayunya lumayan besar tapi pendek dan ada bagian yang runcing di salah satu ujungnya.

"Ambillah kayu itu , Jeremy. Itu akan membantumu untuk melawan monster-monster yang ada disini. Maaf aku hanya punya itu . Tapu aku jamin , kayu itu sangat ku sekuat pisau perang. Sekarang berjalanlah berlahan dan jangan berisik jika kau tidak ingin dia terbangun"

Dia ? Siapa ? Monster ? Hantu ?

Suara itu kemudian menghilang. Kayu yang tadi akan ku simpan di saku jeans ku. Berlahan lahan aku berjalan menyusuri tepi jurang . Apa yang ada di bawah jurang itu bukanlah hal yang aku ingin tau. Pasti hal yang buruk atau semacamnya.

Tanpa disengaja aku menginjak ranting dan terdengar suara yang cukup keras . Seperti kilat , ada yang melilit kaki ku dengan kuat dan berusaha menarik ku ke jurang.

Aku terjatuh bersama dengan handphone ibuku juga terjatuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terjatuh bersama dengan handphone ibuku juga terjatuh. Aku mencoba bertahan tapi tarikan ini kuat sekali. Alhasil aku terseret dan terjatuh ke jurang . Hingga sesuatu menghantam kepalaku dam semua menjadi gelap.

[To be Continued]

The Talking MountainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang