#11

107 7 1
                                    

Mahluk gelap.
Menghampiriku saat aku tenggelam di danau itu.

Sangat samar aku melihatnya.

Yang ku ingat mahluk gelap itu memiliki sayap yang lebar dan di sekitarnya penuh dengan kawat.

Mata yang merah menyala itu menatap ku dengan tajam.

Berenang berlahan dan mendekatiku.

Hingga kesadaran ku menghilang.

------------------------------

Max berenang mendekati Jeremy yang sudah pingsan dan tenggelem itu. Dia harus cepat karena beberapa mahluk bertentakel tanpa kepala itu datang dari dasar danau dan hampir menarik kaki Jeremy.

Max mengambil pisau kecil nya dari saku dan menusuk tentakel dari mahluk itu.

Salah satunya ada yang menjerat kaki Max hingga membuat Max tertarik ke dasar danau. Tapi Max berhasil membuat tubuh Jeremy jauh dari mereka.

Beberapa mahluk tentakel itu bersama sama menyerang Max.

Max yang sudah tidak kuat untuk menahan nafas didalam air akhirnya mengeluarkan sekantong garam dari saku celananya. Di tebarkan lah ke mahluk mahluk itu hingga mereka melepas Max dan pergi menjauh.

Max segera berenang ke permukaan sambil membawa tubuh Jeremy.

"Haah !! Hah hah Jeremy ! Oh tidak "  Ucap Max sambil menarik nafas.

Dengan berenang berlahan ketepian akhirnya mereka sampai.

Max meletakan tubuh Jeremy ketanah dan menekan beberapa kali bagian dadanya.

"Kumohon jangan mati . . . Tolong. . ."

Seketika Jeremy terbangun dengan terbatuk batuk. Air danau itu berhasil di muntahkan dan Jeremy pun selamat.

"Syukurlah , oh terimakasih Tuhan. Kau tidak apa apa , kan ?"

"Uh uhuk , iya aku aku tidak apa apa"

----------------------------------

Aku terbangun dengan keadaan basah kuyup. Tenggorokan ku sakit hingga aku terbatuk batuk dan memuntahkan air dari danau itu.

Ini untuk pertama kalinya aku tenggelam dan rasanya sungguh tidak enak.

Penglihatanku kembali normal. Aku melihat Max dengan tubuh yang basah kuyup itu seketika memelukku.

"Syukurlah , oh terimakasih Tuhan. Kau tidak apa apa , kan ?"

"Uh uhuk , iya aku aku tidak apa apa. Kau menyelamatkan ku dari danau itu ? Termakasih"

"Iya tidak apa apa. Syukurlah kau tidak mati"

Mukaku memasang raut kebingungan. Kejadian ini mengembalikan ku kepada ingatan ku saat aku tenggelam. Bahkan sebelum temggelam aku mendengar suara yang menghipnotis diriku agar terjun ke danau itu.

"Terjunlah. . . Terjunlah ke danau maka kau akan melihat kebenaran"

Suara itu bukan suara misterius yang biasa ku dengar.

"Hei, kau tidak apa apa ?" Ucap Max sambil menguncang kecil tubuhku.

"Oh aku...aku tidak apa-apa. Aku hanya..."

"Baguslah kau sudah merasa baikan. Tunggulah di sini. Aku mau mengambil ranselku dan burusku di atas sana. Karena aku meninggalkannya saat ingin menyelamatkanmu. Tenanglah di sini aman."

Max kemudian pergi. Aku masih terduduk di tepian danau. Bajuku yang basah ini membuat tubuhku menggigil karene menambah suhu dingin.

Aku baru menyadari jika aku tenggelam membuat handphone yang ku bawa mati. Ah sial aku bisa dimarahi ibu jika begini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Talking MountainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang