New Writer, kata terlalu baku dan susah dimengerti. Moon maap karna ini sudah semampu ku :)
#StayAtHome
Jangan jadi silent readers
Vote & ComentThanks Guys :)
***
Aku sudah memindahkan sebagian barang ku ke apart tapi aku meminjam mobil papa untuk sebagian menaruh barang dimobil. Papa menyetujuinya.
Saat aku masuk aku bisa melihat banyak barang Alvi yang tersusun rapih tapi aku tidak melihatnya di semua ruangan. Apart Wijaya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil ya cukup lah untuk 1 keluarga kecil. Di Apart situ ada 2 kamar, 2 kamar mandi, 1 dapur dan 1 ruang tamu.
Aku langsung masuk ke kamar, aku ingin istirahat karna sekarang sudah jam 9:30 malam. Saat aku ingin tidur tiba tiba satu panggilan masuk.
"Andre? Ada apa dia tlp malem2 gini?" Batin ku
"Halo kenapa?" Ucapku
"Langit dipukulin" ucapnya disebrang sana
"Sama siapa?"
"Sama Alvi!"
"Ok gw kesana"
Tutt
Sambungan terputus dan aku langsung mengambil kunci mobil dan kunci motor. Aku langsung bergegas ke mobil mengambil penutup muka ku, jaket kulit dan helm.
Sesampai dimarkas Velince, aku langsung memarkirkan motor ku dan melihat Langit yang sudah bonyok dan Alvi yang ingin menghabisi Langit.
"Stop!" Ucap ku tegas tentunya masih menggunakan helm
"Kenapa lu mukulin Langit?" Ucapku lagi
"Gw punya urusan sama dia, jangan ikut campur" balasnya sambil berteriak
"Bagus dia tidak mengenali ku" batin ku
"Jika kau berurusan dengan Langit berati kau juga berurusan dengan gw"
"Brengsek beraninya lu ikut campur sini lu" ucapnya melepaskan Langit dan mencoba untuk memukul ku.
"Bawa Langit ke RS. SEKARANG!" Perintahku tegas
"Jangan sok jagoan lu, sini hadepin gw"
"JANGAN ADA YANG IKUT CAMPUR" teriak ku
"Hiaaa" teriaknya
Aku tidak melawan tapi melainkan aku selalu menghindar bukan apa aku hanya tidak ingin menyakitinya karna aku tau, dia tidak ada apa apanya.
"Cupu lu selalu ngindarin semua serangan gw, serang gw balik...!" Teriaknya
Dan akhirnya pukulannya mengenai perutku dan anggota geng Velince langsung mau menyerang tapi aku mengangkat tangan ku memberitau supaya tidak ikut campur.
Aku melihat dia tersenyum sinis dan membuka helm ku. Ya di wajah ku masih ada penutup wajah seperti biasa yang aku pakai.
Dan tiba tiba Brukk! Dia memukul wajah ku sampai aku terpental tapi aku sudah biasa dengan itu.
"Jangan ada yang ikut campur" ucap ku lagi dengan penuh penekanan.
"Gw yakin lu akan menyesal." Ucap ku lagi pada Alvi
"Gw gak akan menyesal." Jawabnya dengan santai
"Kau pasti?" Tanya ku
"Ya aku pasti" ucapnya meyakinkan
Aku langsung berbalik dan masuk ke markas
"Balik lah Langit itu kakaknya Alverra"
Alvi kaget dan langsung meninggalkan markas Velince dan balik ke aprat mencari seseorang yang akan menjadi istrinya, siapa lagi kalo bukan Alverra. Karena ia tidak menemukanya Alvi langsung tidur di kamarnya dengan pikiran yang masih dibuat bingung.
***
426 kata
Typo bertebaran
Dont copy my story
New Writer
Komen buat tanggapannyaJakarta, 31 Maret 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
CavaLince
Teen FictionAlverra Xavera Wijaya dikenal sebagai anggota inti Velince yang misterius yang tidak pernah menampakan wajah sama seperti Xa-ketua geng Velince. Alvi Candra dikenal sebagai ketua geng Cavalon yang tidak pernah kalah perang dengan geng lain tapi dia...