𝓕𝓲𝓿𝓮𝓽𝓮𝓮𝓷

159 30 5
                                    

Haiii Vi balik dengan membawa cerita baruu..
Jangan lupa tinggalin vote n coment ya

***

Kamar 800

Tok tok tok

"Mana sih tuh orang dah 10 menit gw bediri didepan sini" gerutuku

Tiba tiba aku dibekap dan aku tidak sadarkan diri.

***

"Nggg pusing, aku dimana? Kenapa aku diikat gini? Apa yang sebenarnya terjadi." Batin ku

"Halo sayang.. lama ya gak ketemu hmm sekitar 5 tahun lalu." Ucap cowok

"Bara? Lepasinnnnn" teriak ku

Ya cowok itu Bara mantan Ku kesekian dan juga mantan anggota inti Velince. Dia dikeluarkan karena dia ingin melukai Langit karna ingin merebut posisi Langit sebagai wakil.

"Uhh sakit ya sayang tangan sama kakinya sabar kok bentar lagi aku akan menghilangkan rasa sakit utu selamanya." Ucap Bara tersenyum devil dan meraba pipi ku.

"Bara jangan macem macem atau lu akan—"

"Akan apa sayang.." ucapnya sambil melumat bibir ku dengan kasar.

Tapi aku tolak dengan sekuat tenaga ku tapi hasilnya nihil aku tidak bisa bergerak.

"Lu dah gila,lu akan mati!" Bentak ku

"Hahaha ya sayang aku dah gila dan aku akan mati dengan mu sayang.."

"Jangan harap!"

"Aku kasih pilihan. Kamu pisah dengan Alvi dan rancurkan gengnya atau Velince buat aku. Gimana sayang pilih yang mana?"

"Brengsek, gak akan gw lakuin keduanya."

"Oh gitu ya... aku sendiri yang akan merebut keduanya." Ucapnya sambil mengoreskan pisau kecil ke pipi ku

"Jangan.. hiks.. aku gak mau.. hiks.." aku takut dan cairan bening berhasil lolos dari mata ku

"Pilih!!" Bentak bara

"Gak sampai kapan pun aku gak akan lakuin hal bodoh itu"

Strettt

"Arggg" jerut ku aku melihat darah keluar dari tangan ku

Brak..

Pintu kamar terbuka dan aku melihat Alvi, Intan, Langit n The Queen. Mereka semua kaget dengan keadaan ku yang saat ini.

Bara berpindah tempat ke belakang ku dan Bara memegang pisau yang sekarang ada di leher ku.

"Jangan bergerak atau dia akan mati."

"Bara jangan lakuin itu pls hikss.." ucap ku

"Pilih!"

"Aku memilih mati dari pada aku menceraikan Alvi dan merusak geng ku dan dia." Ucap ku

"Verra apa yang kamu laku—" ucap Langit

"Aaaaa." Teriak ku karena leher ku sudah berdarah dan Bara juga mengiris pipiku.

Dorr

Satu tembakan lolos dari tempatnya, ternyata itu Intan. Bara terlihat panik dan Ia langsung lari keluar jendela. Dan saat itu juga penglihatan ku menghitam.

***

361 kata

Jangan lupa vote/ coment ya guys makaish dah baca...
Diusahakan update setiap hari

Jakarta, 16 Mei 2020

CavaLinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang