New Writer, kata terlalu baku dan susah dimengerti. Moon maap karna ini sudah semampu ku :)
#StayAtHome
Jangan jadi silent readers
Vote & ComentThanks Guys :)
***
05:45
Semalam aku ke RS untuk mengobati luka ku supaya tidak terlalu menonjol ya walau hasilnya kurang memuaskan. Tapi mau bagaimana lagi.
"Hah gak ada bibi lagi yang bangunin ku dan memberi aku sarapan. Aku harus mandiri" batin ku
Aku langsung mandi membersihan badan ku dah berniat untuk membuat sarapan.
Dapur
"Gimana caranya ya?" Batin ku sambil kebingungan
Aku ingin membuat sandwids tapi aku tidak tau cara membuatnya. Yap, aku memang tidak pernah sekalipun memegang penggorengan atau apapun lah itu namanya.
"Hah gak usah sarapan kali ya" batin ku pasrah
Aku duduk di kursi dekat meja bar. Tiba tiba ada tangan yang mengelilingi pinggang ku. Siapa lagi kalau bukan Alvi.
"Auch!" Aku berteriak kesakitan dan dia langgung melepaskan tangannya.
"Kenapa? Sakit apanya?" Tanyanya cemas
"Hah gak kok gak sakit apa apa." Bohong kh sambil menahan sakit
"Yakin? Aku peluk lagi ya?" Ucapnya sambil merentangkan tangannya
"Apaan sih lu blom nikah aja dah berani megang megang gw laporin lu sama papa" ucap ku
"Bilangin aja."
"Huh"
"Oh ya kamu mau sarapan apa?"
"Gw mau sandwids"
"Aku buatin ya."
"Hmm"
10 menit kemudian
"Nih punya mu" ucapnya sambil mendorong piring yang berisi sanwids
"Makasih."
Selama mengobrol dengannya aku selalu menunduk,tak ingin dia tau aku ada bekas lebam.
"Oh ya aku mau tanya sama kamu, Langit itu kakak kamu? Tapi kenapa kamu bilang pacar kamu?" Tanyanya dan tanpa sadar aku menengok ke wajahnya.
"Itu muka kamu kenapa? Lebam gitu?" Tanyanya lagi
"Jatoh dari kasur" boong ku
"Gak mungkin ja—"
"Dah ah kalo gak percaya ya udah ribet banget muka muka gw yang tau juga gw."
"Tapi aku obatin ya" ucapnya dengan tangan yang menyentuh pelipisku
"Gak usah" ucapku sambil menepis tangannya
Aku langsung pergi berangkat ke sekolah sendiri. Aku berangkat menggunakan mobilku.
***
291 kata
Typo bertebaran
Dont copy my story
New Writer
Komen buat tanggapannyaJakarta, 20 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
CavaLince
Подростковая литератураAlverra Xavera Wijaya dikenal sebagai anggota inti Velince yang misterius yang tidak pernah menampakan wajah sama seperti Xa-ketua geng Velince. Alvi Candra dikenal sebagai ketua geng Cavalon yang tidak pernah kalah perang dengan geng lain tapi dia...