𝓔𝓲𝓰𝓱𝓽

228 94 5
                                    

𝚅𝚘𝚝𝚎 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚢𝚊...☂︎︎ ❤︎
𝕋𝕒𝕜 𝕓𝕒𝕔𝕒 𝕞𝕒𝕜𝕒 𝕥𝕒𝕜 𝕥𝕒𝕦
𝕄𝕒𝕜𝕒𝕟𝕪𝕒 𝕓𝕒𝕔𝕒 𝕕𝕦𝕝𝕦... 𝕊𝕚𝕒𝕡𝕒 𝕥𝕒𝕦 𝕤𝕦𝕜𝕒 𒊹︎ᴥ︎𒊹︎

𝗡𝗲𝘄 𝗪𝗿𝗶𝘁𝗲𝗿 𝘆𝗮..✌︎︎

♧︎♧︎♧︎

Istirahat sudah berlangsung sekitar 10 menit yang lalu tapi aku tidak ingin beranjak dari duduku.

"Ver Ver cepetan sini, Alvi berantem Ver.." teriak maya

Aku langsung berjalan menuju lapangan yang sudah dipenuhi dengan murid murid yang mempunyai arwah penasaran.

"Misi misi" ucap ku sambil mendorong yang lain

Ya aku liat Alvi sedang berantem sama Dimas anak kelas 11 IPS 3.

"Stop" teriak ku lantang

Alvi menyudahi serangannya tapi berbeda dengan Dimas yang mencari kesempatan untuk melikai Alvi dengan cutter. Aku langsung lari menuju Alvi.

Strett

Pisau itu mendarat tepat di perutku.

"Bangsat!" Alvi berumpat kesal sambil memengangiku yang hampir jatuh

Alvi langsung lepas kendali dan langsung memukul Dimas sampai Dimas terbaring lemah.

"Cukup Alvi Cukup!" Teriak ku

"Kamu gak papa?" Bisiknya cemas

"Aku gak papa" bohong ku sambil menahan sakit

UKS

"Aku obatin ya." Ucapnya sambil terjongkok dan memegang kotak P3K

"Gak usah ini luka kecil" ucap ku

"Pls kali ini aja kamu nurut sama aku"

Aku mengangguk memberi akses untuk dia mengobati luka ku.

"Auch" rintih ku kesakitan

"Sebenar lagi kok, nah dah" ucapnya

"Ver aku mau nanya 3 pertanyaan, 1 kenapa di perut kamu ada luka lebam juga?" Tanya nya

"Hah emang iya? Gw gak tau tuh" bohong ku

"2 apa kamu blom membuka hati buat aku?"

"Maaf Alvi"

"3 apakah yang semalam itu kamu?"

Aku kaget Alvi menanyakan itu. "Semalam mana? Aku semalam gak kemana mana aku cuman makan dan langsung balik ke Apart"

Ya tanpa aku sadari menggunakan Aku-kamu

"Apa aku udah membuka hati ku ya?" Batin ku

"Lusa adalah acara pernikahan kita, mama yang cepetin" ucapnya

"Kok dicepetin sih?" Gerutu ku

"Ya biar aku bisa ngelarang kamu" senyum sinis terlihat dari bibir Alvi

Sepulang sekolah

"Ver aku tau kamu hari ini bawa mobil jadi tadi pagi aku naik angkutan umum. Jadi sini kuncinya aku yang nyetir" jelas Alvi dan meminta kunci mobil.

Tanpa berlama lama aku memberi kuncinya ke dia. Ya bukannya dia harus membuka hati, cepat atau lambat itu akan terjadi kan?

Hening, tak ada satu orangpun yang membuka mulut saat di mobil.

"Ver aku tau kamu itu anggota geng Velince dan yang kemaren itu kamu. Tapi aku gak tau jabatan kamu di sana jad—" ucapnya

"Aku anggota geng biasa, kemaren aku yang maju karna itu kakak ku dan saat perang kemarenan aku gak ikut" jawab ku santai

"Owh ya udah bagus deh" ucapnya

"Bodoh banget sih." Batin ku

♧︎♧︎♧︎

𝟹𝟿𝟼 𝚔𝚊𝚝𝚊

𝚅𝚘𝚝𝚎 𝚊𝚗𝚍 𝙵𝚘𝚕𝚕𝚘𝚠!

Jakarta, 27 april 2005

CavaLinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang