𝓝𝓲𝓷𝓮

218 81 5
                                    

𝙷𝚒 𝚐𝚞𝚢𝚜 𝚊𝚔𝚞 𝚞𝚙𝚍𝚊𝚝𝚎 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚗𝚒𝚑..
𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚂𝚒𝚍𝚎𝚛 𝚢𝚊..

𝚅𝚘𝚝𝚎 𝚗 𝙲𝚘𝚖𝚖𝚎𝚗𝚝

***

Keesokan harinya disekolah

"PENGUMUMAN HARAP BERTENANG SEMUA, BAPAK MAU SEMUA BERKUMPUL KE AULA SEKARANG" ucap kepsej daru speaker

Semua murid langsung berlarian menuju aula berbeda dengan Alvi, dia seakan mengetahui sesuatu yang tidak beres. Akupun mengikutinya menuju arah yang berlawanan dengan murid murid lainnya.

"WOI SINI LU BERANINYA LU LUKAIN ADEK GW, SINI LU BRENGSEK!" teriak salah satu orang yang memanjat pagar. David - ketua geng Rakor yang gengnya sempat dikalahkan dengan geng Velince.

"Alvi ada apa ini?" Tanya ku

"Verra kenapa kamu di sini kamu harusnya ke aula, aku dan geng Cavalon bisa mengatasi ini" sombongnya

"Velince akan bantu"

"Kamu masuk, jaga diri kamu baik baik"

Aku langsung menempelkan hp ku ke telinga

"Halo Andre segera ke gerbang"

Tak perlu waktu yang lama, segerombolan orang datang menggunakan topeng muka. Aku langsung pergi mengganti baju ku dan menepati garus paling depan.

"Tangkap mereka, jangan lukai mereka" ucap ku. Yap benar aku adalah ketua geng Velince tetapi tak ada yang mengenaliku termasuk Alvi. Aku berpakaian sama dengan Intan-- tangan kanan Velince.

Perang berlangsunv dan mereka semua tertangkap tanpa luka sedikitpun.

"SIAPA LU? BERANINYA LU IKUT CAMPUR MASALAH GW SAMA ALVI LEPASIN GW" teriaknya sambil berusaha melepaskan diri.

"Lupa? Velince yang ngalahin lu seminggu yang lalu." Bisik Intan dikupingnya.

Aku bertukar dengan Intan agar Alvi tidak curiga

"Urusan gw sama dua bukan sama lu, Brengsek!" Bentak David

"Ini sekolah gw jadi lu juga berurusan sama gw" Ucap Intan

"Misi verra nau lewat" ucap ku

"Verra?" Tanya alvi bingung

"Hai Davud dah lama gaj ketemu, mantan ku" ucap ku sambil menepuk pipinya pelan

"Masih sama cupunya kaya dulu ya" lanjut ku meremehkan

"Sayang? Apa mau kamu hah?" Balasnya

"Gw mau kita bertarung. Kalau gw yang menang jauhin ge sama calsum gw, Alvi" ucap ku sambil memeganv tangan Alvi.

"Tapi kalau lo yang kalah, lu balik sama gw, gimana sayang?" Ucapnya samabil tersenyum sinis

"Lu lawab gw jangan cewek gw" ucap Alvi dengan lantang

"Jangan ikut campur!" Tegas ku

"Semuanya jadi saksi gw terima tantangan dia. Ayok je Rooftop, lepasin dia biarin jalan sendiri." Ucap ku yang di jalani oleh orang yang berjaga agar David tidak kabur

"Oh ya satu lagi kalo lu kalah semua anggota lu buat Velince, gimana? Lu gak pantes jadi ketua kalo lo kalah!" Ucao ku meremehkannya

"Aku setuju sayang, terserah kamu aja aku pastiin kamu kalah" jawabnya sambil membelai pipiku lembut

Aku tersenyum sinis sambil menaiki anak tangga.

Rooftop sekolah Wijaya School tergolong sangat luas. Disana terdapat kursi penonton yang terbuat dari semen yang mengelilingi banguan tengah. Akh yang meminta papa supaya dibuatkan itu untuk ku. Walau terkesab gula ya itu sedah sepertu perintah

"Semua duduk di tempat yang ada dan gw minta untuk grup inti berada paling depan" ucap ku

Disana sudah ada 3 geng yang berkumpul; Velince, Cavalon dan Rakor.

"Semua jadi saksi" ucap david

"Bersiap untuk kalah sayang, cup!" Bisiknya dan mengecup singkat pipi ku

"Oh ya aku siap banget untuk menang." Ucap ku sambil mengelap pipi ku.

***

491 𝙺𝚊𝚝𝚊

𝚅𝚘𝚝𝚎 𝚗 𝙲𝚘𝚖𝚖𝚎𝚗𝚝

𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚂𝚒𝚕𝚒𝚗𝚝 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛 𝚢𝚊..

Jakarta, 6 Mei 2020

CavaLinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang