𝓢𝓲𝔁𝓽𝓮𝓮𝓷

158 14 2
                                    

Haiii sorry gk update2 lagi gak mood sebabnya :)
Jangan lupa vote yaa
***

Suara tangisan memenuhi seisi ruangan. Siapa lagi kalo bukan Verra, walaupun sudah agak merasa tenang tetap saja Verra merasa menyesal. Verra menangis bukan karna dia lemah tapi selama ini dia tidak pernah di perlakukan seperti itu walaupun sama lawannya.

"Hiks hiks" isakan terus terdengar dari verra

"Udah jangan nangis terus dia gak bakal dateng lagi kok" ucap Alvi sambil mengelus kepala Verra

"Tapi dia-"

"Udah udah jangan di pikirin lagi, kamu aman sekarang"

Drrttt...

Sebuah panggilan masuk dari hp Alvi, tanpa berlama lama Alvi langsung mengangkatnya tanpa melepaskan Verra yang tertidur di dekappannya.

"Halo bos orangnya udah ketemu, mau diapain?" Ucap orang disebrang sana

"Biar gw yang ngurus" ucap Alvi

"Ngg siapa Al.." gumam Verra

"Yang udah nikah mah beda.. sorry ganggu ya bro" Ucap orang itu sedikit terkekeh

"Hm" ucap Alvi langsung memutuskan panghilan sepihak

"Keganggu ya? Dia dah ketangkep mau temuin hari ini atau besok aja?" Tanya Alvi sambil mengelus kepala Verra, entah setan apa yang merasukinya Verra merasa nyaman atas perlakuan Alvi.

"Agak, hari ini aja boleh?"

"Boleh dong sayang apa sih yang gak buat kamu." Ucap alvi lagi sambil mengecup cepat kening Verra.

"Ya udah aku ganti baju dulu." Ucapnya sambil berjalan menuju lemari mengambil 2 pasang pakaian berwarna hitam dan melembar sepasang pakaian ke arah Alvi. Dengan sigap Alvi menangkapnya.

***

"Naik mobil aja ya.." dibalas angukan dari Verra

Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai dimarkas Cavalon. Mereka langsung masuk dan disambut beberapa anak yang lagi santai disana.

"Wis bos bawa cewek, manis lagi"
"Iya manis banget"
"Awas ada yang marah"
"Hahaha"

Seorang menghampiri Alvi dan Verra

"Dimana?" Ucap Alvi

"Dibawah" ucap ben.

Alvi menggenggam tangan Verra dan berjalan menuju ruang bawah tanah, tempat dimana orang di sandra dan tempat yang paling memakan banyak korban.

Sesampai bawah mereka masuk ke sebuat ruangan dan disana Alvi dan Verra bisa melihat satu orang yang duduk di kursi dengan kaki tangan yang terikat dan 2 orang yang menjaganya. Ruangan yang tidak di cat dan penerangan yang minim membuat siapa saja yang kesana ketakutan tapi itu tidak berlaku bagi Verra.

Brukk

Tanpa aba aba Verra menendang keras muka Bara hingga mengeluarkan darah dari pinggir bibirnya.

"Kalian berdua keluar" ucap Alvi ke 2 orang yang sedang berjaga

Tanpa berlama lama mereka berduapun keluar meninggalkan pasangan itu di dalam.

"Tenang sayang dia tidak akan kemana mana puasin aja dendam mu" ucap Alvi

Verra mengambil hpnya dari sakunya dan menelepon seseorang.

"Halo, ambil belati kesayangan gw dan antar ke markas Cavalon" suruh Verra dan langsung memutuskan secara sepihat

"Bila ada orang datang ambil barangnya dan bawa kesini" ucap Alvi pada orang dekat pintu

***

431 kata

Haii jangan lupa tinggalin vote yaa

Jakarta, 20 Mei 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CavaLinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang