enam

53 6 7
                                    

Vote first, read, and don't forget to comment:)

Pagi ini Azka sudah berada di depan gerbang rumah key, menjemputnya untuk pergi kesekolah bareng. Tapi jangan salah sangka dulu, Azka seperti itu untuk bertanggung jawab. Yap, tidak lebih dari itu.

Azka pikir key seperti itu karena ulah nya. Jadi mau tidak mau dia harus bertanggung jawab. Laki laki gentle bos.. padahal sebenarnya Azka malas. Demi menjemput key dia harus bangun pagi pagi.

Key keluar dari gerbang rumahnya dengan sedikit pincang karena kakinya masih sakit. Azka menghampiri key dan berjongkok di depannya

"Kakak ngapain jongkok gitu?" Tanya key bingung

"Naik" satu kata dari Azka namun key dapat memahaminya

"Ga deh kak. Aku bisa jalan sendiri" key menolak halus

"Naik" Azka mengulangi kata katanya. Sekali lagi, hanya satu kata tapi dapat membuat key nurut padanya.

Key naik kepunggung Azka dan mereka beranjak ke mobil Azka. Hari ini dia membawa mobil karena tidak mau key kesusahan naik motor. Cieelah masnya perhatian.

Semalam saat Azka mengantar key pulang, key meminta padanya untuk tidak memberitahukan kejadian ini pada ayahnya. Key takut masalahnya makin besar. Kebetulan ayah dan bunda key sedang tidak ada di rumah.

Azka meng-iya kan permintaan key tapi dengan syarat Key harus mau diantar jemput olehnya. Sekali lagi hanya bentuk pertanggung jawaban. Tidak lebih.

Aroma parfum Azka tercium jelas di indra penciuman key. Key menyukai wanginya dan tanpa sadar dia melayang di dunia halunya. Ohh tidak key. Kamu ga boleh baper. Pikir key.

Saat dimobil, Azka mendekatkan wajahnya pada key. Key memejamkan matanya takut terjadi apa apa. Ohh tuhan tolong aku.

Azka memasangkan seatbelt key. Tidak lebih dari itu. Key yang menyadari tidak ada apa apa yang terjadi hanya bengong ngeliatin Azka. Makhluk ciptaan Tuhan yang satu ini sangatlah tampan. Mustahil key tidak terpanah melihatnya. Tapi key menepisnya jauh jauh. Dia ini cuman pacar PURA PURA nya aja.

"Ga perlu gitu banget ngeliatinnya" Azka membuka suara membuat key sadar dari lamunannya

"Ehh ma-af kak" ucap key terbata bata sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia sangat malu sekarang.

"Gue tau gue ganteng. Tapi ga perlu gitu banget ngeliatinnya" ucap azka. Pd an kamu mass

"Gr" gumam key pelan. Untung Azka tidak mendengarnya

🍕🍕🍕

Kini mereka sudah sampai di SMA Kencana. Key turun dari mobil Azka dan berjalan dengan susah payah. Tapi dia tidak ingin merepotkan, jadi dia berusaha sendiri

Azka sudah berada jauh di depan Key. Saat dia sadar Key tidak ada didekatnya dia melihat kebelakang
"Ck, nyusahin aja tuh cewek" gumamnya

Azka kembali untuk menghampiri key karena sekarang Key adalah tanggung jawabnya

"Lama banget lo jalan" ucap Azka dengan nada dingin

"Eh kak Azka" key kembali dari lamunannya

Azka jongkok sama seperti di rumah Key tadi. Tapi bukan malah naik key malah membatu ditempat

"Naik" ucap Azka singkat

"Gamau" ucap key menolak

"Gue gamau denger penolakan" ucap Azka

"Tapi ini sekolah kak" ucap Key dilema. Jika dia naik bisa bisa dia digosipin satu sekolahan

"Emangnya kenapa?" Tanya Azka

"Malu kak. Entar diliatin. Terus digosipin" ucap Key dengan polosnya

"Gue ga peduli" suara dingin Azka terdengar lagi

"Naik atau lo gue angkat kaya karung" Azka mulai mengancam

"Ehh jangan deh kak" ucap Key

"Terus tas aku sma tas kak Azka gimana?" Tanya key bingung

"Bawel banget si. Uda naik aja. Tas nya tinggal disini dulu" azka mulai kesal. Emangnya semua cewek sebawel ini ya. Kalau gini caranya ogah deh gue punya cewek. Batin Azka

"Ga mau. Nanti hilang kak" key berkata dengan polosnya

"Ga ada yang berani ngambil tas Azka Haris Jovanka" ucap Azka dengan embel embel nama belakangnya

"Iya itu tas kakak. Tas aku gimana?" Key mendadak jadi cerewet saat bersama Azka

Azka meraih tas Key dan meletakkannya di mobil. Lalu kembali ke posisi key

"Terus nanti aku belajar, siapa yang-" ucapan key terpotong saat Azka meletakkan telunjuknya di mulut key

"Nanti gue suruh gibran ambil terus gue anter ke kelas lo. Uda deh gausah bawel banget. Ribet lo jadi cewek" ucap Azka panjang

"Kan kasihan kak gibran. Kakak ga boleh gitu" Key masih lanjut ngoceh. Oh tuhan ribet banget ni cewek. Batin Azka

"Lo tinggal naik aja susah banget si" Azka kembali dingin

"Naik" Azka kembali jongkok

"Gamau kak" ucap key

"Ya uda terserah lo" ucap Azka

Tiba tiba teman teman Azka datang dan menghampiri Azka yang sedang bersama Key

"Ada apa nih? Pagi pagi uda berantem" suara gibran yang berisik menganggu telinga Azka

"Berisik lo" Azka menjawab singkat

"Santuy atuh kang. Masalah rumah tangga selesaikan di rumah kang. Jangan dibawa keluar. Dan satu lagi, jangan sampai terjadi KDRT ya" ucap Gibran menasihati. Kayak uda berpengalaman aja

"Cocok lo bran jadi seorang ayah. Jangan jangan lo uda berpengalaman ya sampe tau banget gitu soal rumah tangga" ucap Zio

"Enak aja lo. Gue masih muda gini dibilang uda berpengalaman" ucap gibran

Azka yang malas mendengarkan, pergi meninggalkan mereka sambil membopong Key karena Key menolak digendong

"EH BUSET KITA DITINGGALIN NI" Teriak Bagas

"PACARAN TERUS LO. LUPAIN AJA KITA KITA" Sambung gibran teriak lebih keras

"Uda biarin aja la. Iri lo pada kan ga punya pacar" Nathan yang sedari tadi diam mulai ikut bicara

"Sadar diri lo. Sendirinya jomblo pake ngatain orang lagi" ucap Gibran

"Jangan salah lo. Gue jomblo jomblo gini yang ngejar ngejar banyak" ucap nathan sombong

"Iye lah tu yang ganteng" ucap gibran

Tring terdengar notifikasi chat dari hp gibran

"Bawain tas gue sama tas key ya. Ada di mobil gue. Kunci mobil gue tadi gue taruh di kantong lo"

"Nasib nasib. Uda ga punya pacar. Sekarang disuruh bawain tas. Nyesel gue tadi nyamperin si Azka kesini" ucap Bagas disusul tertawaan teman temannya. Yap, chat itu berasal dari Azka temannya. Sabar ya gass

Holla aku kambek lagi
Lagi mood apdet jadi sering banget update
Luv yu
~ca

AzkeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang