empat belas

37 5 0
                                    

Vote first, read, and don't forget to comment:)

Azka kini sedang bersiap siap untuk bertempur, menunggu geng musuhnya datang. Anwar adalah otak dari pertempuran mereka sekarang. Geng Agerza sudah sampai di tempat biasa mereka bertempur. Tapi, lawannya belum juga sampai.

Perlu kalian ketahui, Anwar adalah pemimpin geng Vorca. Cowok itu tidak ada kapok kapoknya mencari masalah dengan Geng Agerza. Dan dia juga sangat benci pada Azka. Padahal Azka tidak perna mencari masalah dengannya.

"Cih, mereka yang ngajak. Mereka juga yang takut. Pengecut." Umpat Azka.

"Iya. Sok sok an aja ngajak tempur. Tapi malah kita yang nunggu." Sambung Gibran.

Sementara Bagas sedang sibuk dengan ponselnya. Katanya sih dia sedang menjawab pesan dari pacarnya yang ke 110. Dan lebih parahnya, dia sendiri lupa namanya.

"Woi. Pacaran mulu lo." Ozi menimpuk punggung Bagas dengan batu kecil.

"Sirik bet lu. Mangkanya jangan jones." Ucap Bagas mengejek.

Sementara Nathan, dia kini sedang duduk diatas motor sport nya sambil menunggu kedatangan geng Vorca dengan wajah datarnya. Tanpa ekspresi aja ganteng, apalagi senyum.

Setelah sekitar sepuluh menit menunggu, akhirnya musuh mereka datang. Dan anwar, dia sudah berjalan di depan sekarang.

"Baru dateng lo semua? Lo yang nantangin, lo juga yang telat. Ga ada nyali aja sok sok an nantangin." Ujar Gibran.

"Buaghh" satu pukulan mendarat di pipi Gibran.

Gibran yang tidak terima langsung membalas dengan pukulan yang lebih kuat lagi. Saat itu seperti genderang perang sudah dibunyikan. Mereka semua maju dan menyerang.

***

"Gue Rava. Nama lo?" Ucap cowok yang mengedarai motor yang ditumpangi Key.

"Eh?" Key terkejut.

"Nama gue Rava. Lo siapa?" Rava mengulangi pertanyaannya.

"Gue Key." Jawab Key.

"Rumah lo dimana?" Tanya Rava.

Key langsung memberikan informasi jelas tentang keberadaan rumahnya. Rava hanya mengangguk karena dia sudah mengerti.

Tapi saat dipersimpangan, Rava malah belok ke kiri. Rumah Key seharusnya belok kanan. Hal itu memancing kecurigaan dan ketakutan Key. Pasalnya cowok didepannya ini baru kali ini bertemu dengannya. Tidak ada yang tahu apa yang ingin dia lakukan.

"Eh, lo salah jalan. Rumah gue belok kanan tadi." Key memberanikan diri untuk berbicara.

"Gue mau main main sebentar sama lo." Ucap Rava dengan seringai kecil.

Key yang mendengarnya langsung ketakutan. Seharusnya tadi dia tidak ikut dengan cowok ini. Pikiran pikiran negatif mulai muncul di benak Key. Wajahnya sudah berubah ketakutan.

"Ya Allah tolong aku." Ucap Key dalam hati.

"Turunin gue gak? Gue lompat ni." Ancam Key pada Rava.

"Kalo gue ga mau?" Ucap Rava santai.

"Ya gue lompat." Jawab Key takut takut.

AzkeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang