tujuh

46 6 0
                                    

Vote first, read, and don't forget to comment:)

"Bagaimana bisa aku menahan perasaan ini sementara sikapmu membuatku mencintaimu"~key

Di koridor terlihat seorang siswa membawa tas perempuan. Siapa lagi kalau bukan Azka. Dia membawa tas berwarna pink dengan motif bunga bunga milik key.

Terlihat Nala sedang berjalan juga di koridor ke arah Azka. Saat mereka berpapasan, Azka menghentikan langkahnya dan menghentikan nala dengan memegang bahunya.

"Urusan lo sama gue sekarang. Tunggu aja" bisik Azka dengan nada mencekam tepat di telinga Nala ditambah dengan tatapan sinisnya.

"Ta-tapi ka, ada apa emangnya?" Tanya Nala gugup pura pura tidak tahu.

Tapi Azka tetap melanjutkan langkahnya ke kelas Key. Hal itu membuat Nala emosi tapi tetap menahannya.

"Ni tas kamu" ucap Azka hangat. Dia seperti itu karena kelas penuh dengan teman teman Key. Dia tidak ingin ketahuan

"Makasi kak" jawab Key

"Istirahat tunggu gue disini" bisik Azka di telinga key. Key hanya mengangguk

🍕🍕🍕

Saat ini Key ingin ke kantin karena perutnya daritadi sudah berbunyi. Cacing cacing di perutnya sudah minta diberi makan. Tapi dia ingat kata kata Azka jadi dia mengurungkan niatnya. Ditambah lagi kakinya yang belum sembuh total membuatnya susah berjalan

"Kantin kuy" ajak Alena

"Gue kayanya gabisa ke kantin deh len. Lo tau sendiri kaki gue" jawab key sedikit tidak enak

"Ohh ya uda gue ke kantin dulu ya. Lo mau nitip apa?" Tanya Alena pada Key

"Ehh serius ni? Nanti ngerepotin lo len" ucap Key

"Santuy ngapa Key. Kayak sama siapa aja deh lo. Uda cepet mau titip apa. Keburu gue berubah pikiran ni" ucap Alena

"Gue nitip ro-" ucapan Key terputus saat melihat Azka masuk ke kelasnya membawa sepiring nasi goreng yang dia bawa dari kantin dan jus jeruk di di botol minumnya.

"Eh ada kak Azka. Gue cabut dulu ya. Nanti gue jadi lalat lagi" ucap Alena dengan kekehan lalu pergi meninggalkan mereka.

Azka duduk di sebelah key dan menyodorkan nasi goreng dan jus yang tadi dipegangnya.

Deg, jantung key rasanya memompa lebih cepat dari biasanya. Perasaan yang belum pernah dirasakannya datang.

"Ehh makasi kak" jawab Key.

Sekarang Key masih melihat ke arah Azka sambil bengong. Kak Azka ganteng ya kalau diliat dari deket. Salah ga si kalau aku suka sama dia. Batin key.

Tapi dia menepis pikirannya jauh jauh. Karena dia ingat perkataan Azka saat mengantarnya pulang yang lalu


"Ya iya lah. Ga mungkin gue suka beneran sama lo. Secara lo kan bukan tipe gue. Lo itu culun dan cupu. Si kutu buku. Ga mungkin la gue beneran suka"

Ucapan Azka kembali terngiang ngiang dipikiran Key. Ada rasa sakit di hatinya saat mengingatnya. Tapi Azka benar, Key memang tidak cocok disandingkan dengannya.

"Lo mau ngeliatin gue sampe kapan? Sampe pulang?" Ucap Azka sambil memegang sendok yang sudah berisi nasi goreng

"Lo minta disuapin kan. Peka gue mah. Nihh aaaa" lanjut Azka sambil memasukkan sendok itu ke mulut key yang sudah terbuka.

Deg, Key kembali merasakannya. Perasaan yang dia rasakan tadi. Bagaimana dia bisa menahan perasaan itu sementara Azka memperlakukannya seperti ini.

Sementara semua murid kelas yang saat ini masih berada di kelas melihat ke arah mereka. Ada yang dengan tatapan iri, benci, kagum, dan ada juga yang baper melihatnya. Ck, siapa yang diperlakukan gitu siapa yang baper. Hadeuhhh

"Nah gitu kan bagus. Nurut. Ga bawel kaya tadi. Jadi kan gue ga susah" ucap Azka sembari mengacak-acak rambut key. Hangat, itulah yang dirasakan keduanya.

"Uda kak. Aku bisa makan sendiri" ucap key mengambil sendok dan mulai makan

"Siapa juga yang mau nyuapin lo lagi. Gr" ucap Azka kembali dingin

"Sewot banget sih kak" ucap key kelepasan. Habess la engkau keyy

"Gue denger" Azka bergumam dengan nada dingin. Sekarang Azka memilih untuk sibuk dengan ponselnya.

"Kakak ga makan?" Tanya key

"Bukan urusan lo" jawab Azka sinis

Key langsung diam. Kakak kelasnya ini membuatnya bingung. Sebentar sebentar baik. Tiba tiba sinis. Kadang hangat dan kadang dingin. Key tidak mengerti.

Jangankan key, Azka saja tidak mengerti dengan yang dia lakukan dan apa yang dia rasakan terhadap Key. Tapi Azka menepis pikirannya jauh jauh. Tidak mungkin dia suka dengan Key, gadis cupu dan kutu buku.

"Nanti pulang, gue ada urusan sebentar. Lo tunggu gue dikelas dan jangan kemana mana" ucap Azka pada key sebelum keluar dari kelas key dengan membawa piring dan gelas kotor yang tadi di pakai Key. Azkalova mana suaranya

🍕🍕🍕

"Gue baru tau ya nal. Ternyata lo sejahat itu" ucap Azka pada nala. Mereka sekarang berada di taman belakang sekolah. Azka yang mengajaknya kesana.

"Ja-jahat? Maksud lo apa ka?" Tanya Nala sekali lagi berpura pura tidak tahu

"Maksud lo apa ha? Ga usa sok sok-an jadi jagoan deh. Lo kira dengan lo ngebully Key, lo bisa dapetin gue gitu? Ga sama sekali. Tingkah lo yang kaya gini malah bikin gue jijik sama lo. Lo ga lebih dari sedekar sampah di mata gue" ucap Azka membentak dengan memberi penekanan pada kata 'sampah'

"Ngebully apa? Gu-gue sama sekali ga ada ngebully Key" Nala masih berpura pura tidak ada apa apa antara dia dan key

"Halah. Lo ga usah sok polos deh. Lo kan yang kemarin ngunciin Key di toilet. Lo kira gue gatau hah?" Ucap Azka dingin.

Nala diam tak berani menjawab. Melihat mata Azka saja dia sudah takut. Aura Azka sekarang sangat mencekam.

"Kenapa diem? Gabisa jawab kan lo? Sekali lagi lo ganggu Key. Abis lo sama gue" ucap Azka dengan penekanan di setiap kata.

"EMANGNYA KEY SIAPA LO SIH KA? LO BERUBAH SEMENJAK ADA DIA. LO NGELUPAIN GUE YANG UDA LAMA JADI TEMEN LO. PENTING BANGET YA CEWEK CUPU ITU" Teriak Nala pada Azka

"Key itu pacar gue. Dan sekarang gue tanya balik. Lo siapa ngatur ngatur gue? Kita cuman temen. Just friend you know" ucap Azka

"Dan satu lagi. Key memang cupu. Tapi dia bukan iblis kayak lo. Mulai sekarang lo jangan deket deket gue lagi. Muak gue sama lo" ucap Azka lalu pergi

"AZKA.. AZKA..AZKA" panggil Nala. Tapi Azka tidak berhenti juga

"Liat aja lo key. Gue bakalan buat yang lebih parah dari kemarin" gumam Nala

Tiba tiba ada seseorang yang menyentuh pundak Nala

Holla gais. Aku update lagi.
Don't forget tu vote ya:)

Luv yu
~ca

AzkeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang