Haiii, Apa kabar? Masih stay at home kaaan? Plisss jangan bosen yaaa, karna ini saatnya kalian juga berkontribusi pada program pemerintah untuk memutus penyebaran Corona Virus dengan tetap diam di rumahh. Atau masih adakah yang keluar rumahbkaena pekerjaan??Hehe coba sharing dooonggg...
Karna banyakkk sekali yang meminta, sampe pada ngemessage gue untuk share tentang Covid19 makaaa baiklahhh ku akan share beberapaa hal dan fakta dilapangann. Kwkwkkwk sok famous bgt ya gueee jijik 🤣
Ok Sedikit throwback ke bulan Januari 2020, saat pertama kali dunia dihebohkan dengan kasus Covid19 ini, saat itu jujur gue tidak menyangka masalahnya akan se serius dan se besar iniii, karna jika melihat riwayat sebelum sebelumnya dari kasus SARS dan MERS, Indonesia hanya ada beberapa kasus saja dan dinyatakan sembuh. Jumlah negara yang terjangkit pun sekitar 30 negara. Terdengar sedikit yaa? Dan WHO mengkategorikan SARS dan MERS sebagai wabah Epidemi yang artinya terjadi suatu penyakit pda daerah yang luas dan banyak orang. Tapi ya udah hanya di daerah itu saja. Coba bandingkan dengan kasus Covid19 sekarang ini huhu udah dianggap sebagai masalah Global, mendunia....
Lalu bulan Februari saat Malaysia dan Singapur mengkonfirmasi pasien Covid19 pertama mereka, gue dan temen temen mulai khawatir. Kekhawatiran makin tinggi saat di Australia dan bahkan Inggris dan Canada yang lokasinya sangat jauuuuuh dari China itu mengkonfirmasi pasien Covid19. Kenapa? Karna coba pake sedikit logikaaa, jumlah turis Indonesia yang berkunjung ke China pastilah lebih banyak dari pada jumlah turis Inggris atau Canada yang berkunjung ke China ya kann? Tapi kok bisaa Indonesia tetap adem ayem tidak ada pasien Cobid19? Well saat itu penularan kasusnya masih transmisi import alias pasien tertular langsung saat berpergian ke China makanya gue berpikir bahwa turis Indo ke Chian yang jumlahnya psti ribuan ituu psti ada ajaaa yang pulang membawa virusnya ke Indonesia. Sedangkan Turis dari Inggris mungkin jumlahnya hanya puluhan...
Akhir Februari semakin gue khawatir, karna di Korea mulai ada transmisi lokal... jadi orang yang pernah ke China itu kan sakit nahhh dia berinteraksi dengan orang sekitarnya dan menularkan juga, itu yang dimaksud transmisi lokal. Apalagi saat itu di Jepang juga PM nya sampai menutup sekolahan, membatalkan acara wisuda, menutup tempat umum termasuk Disneyland, USJ bahkan museum2. Ditambah juga saat Arab Saudi mengambil langkah preventif dengan melarang jamaah Umroh untuk masuk negaranya. Indonesia yang saat itu belom ada kasus positif saja sudah dilarang masuk oleh Arab Saudi, keliatan kan kalau Pemerintah Arab aja mungkin tidak yakin bahwa Indonesia masih zero case.
Gue, temen2 dan juga guru guru gue pun berdiskusi bahwa sebenarnya sangat aneh tidak ada satupun orang di Indonesia yang terkena Covid19. Well saat itu sebenarnya sudah mulai sering ada pasien 'suspek' alias dicurigai tapiii hasil yang keluar selalu dinyatakan negatif. Lalu ada juga beberapa pasien suspek yang bahkan sampai meninggal, tapii lagi-lagi hasil pemeriksaan uji nya dinyatakan negatif. Lalu pernahhh juga ada psien yang meninggal dan di katakan oleh siaplah gue lupaa bahwa pasien itu bukan meninggal karna Corona, tapi karna Pneumonia. Lahhhhhh tau gak sih kalau Virus itu memang menyebabkan Pneumonia sbg komplikasinya dan pda akhirnya menyebabkan kegagalan nafas 😢🙃🙃
Bahkan organisasi besar sekelas WHO saja meragukan pemeriksaan yang dilakukan Indonesia karna rasanya kalau pake logika yaaa memang tidak mungkin Indonesia negara yang begitu luas dan jumlah penduduknya padat ini tidak ada satupun pasien Covid19. Dan jujur saat itu gue sangat kecewa dengan beberapa pejabat pemerintah yang justru mengatakan hal-hal yang tidak perlu dan tidak masuk akal mengenai Covid19 dan Indonesia ini hufttt kesel kalau inget kesongongan mereka DOH KZL!!!
daaaan sampai akhirnya bulan Maret 2020 terkonfirmasi bahwa Indonesia mulai menangani pasien pertama dan kedua Covid19. Dan jujurrrr nih kalau bukan atas inisiatif pasien sendiri, gue yakin banget kalau mereka itu tidak akan ter diagnosis Covid19.
Jadiiii entah udah ada yang baca atau belum. Jadii si pasien 1 dan pasien 2 ini kan dirawat di RS dengan diagnosis saat itu Bronkopneumoni dan Demam Tyfoid karna memang gejala Covid19 itu ya Demam dan Batuk ya mirip mirip jadi bisa saja misdiagnosed. nahhhh saat itu ada temen si pasien 1 yang mengabari bahwaaa di Malaysia ada pasien Covid19 yang sebelumnya ada riwayat perjalanan ke Indonesiaa dan juga pernah ke Resto dan juga ke daerah kos si pasien 1. Nahhh pasien 1 ini lah yang berinisiatif sendiri mengabari Dokter dan meminta untuk dilakukan pemeriksaan lab Covid19 ini yaang ternyata selanjutnya pasien ini dinyatakan positif.
Lalu bagaimana dengan pasien pasien selanjutnya? Untuk pasien yang3,4,5 kalau gak salah baca sih itu bisa ketahuan ya awal mulanya karna 2 pasien pertama ini. Karna setelah 2 pasien pertama dinyatakan positif maka mulai lah di track orang orang siapa saja yang berinteraksi dengan mereka dan ternyata beberapa orang yang berinteraksi dengan mereka juga dinyatakan positif. See? Harusnya pemerintah memberikan apresiasi besar loh ke psien1 itu karna dengan inisiatifnya mengaku pernah berinteraksi satu lokasi dengan pasien di Malaysia itu jadinya pemerintah 'melek' Covid19. Dan buktinya satu persatu mulai lah psien bermunculan. Tapi justru di awal-awal pasien1 ini dibully dan dapat tekanan sana sini sampai pasiennya curhat bahwa dia depresi, ya gila aja woy sampai ke lokasi rumah, pekerjaan, foto2 pasien1 tersebar begitu saja di media. Hadohh memang masalah empati masyarakat kita tuh sangat kurang 😢
Nahhhh sekarang masalahnya adalahh.... lama-lama kasus ini sudah mulai tidak bisa di 'track'. Dari 35 kasus awal, 20 kasus merupakan kasus import alias tertular diluar negri, dan 15 orang kasus lokal yang tertular dari diantara si 20 kasus import ini. Saat kasus semakin bertambah menjadi ratusan, pihak RS dan juga Pemerintah mulai kewalahan untuk men 'track' asal penularan karna ada beberapa pasien yang merasa tidak pernah ke luar negri dan tidak pernah juga berinteraksi dengan pasien positif.....
MAKA DARIII ITUUUUUUUUU UNTUK MEMUTUS PENYEBARANNYAAAAA, PEMERINTAHHH MEMINTA MASYARAKAT UNTUK TETAP DI RUMAHHHHHHH ya agar tidak berinteraksi dengan orang yang bahkan mungkin kalian tidak kenal dan bahkan kalian tidak sadari bahwa orang di sekitar kita itu membawa Corona Virus atau tidakkk.
Karna asliiii deh coba kalian lihat ya masalah Corona ini penyebarannya cepet bangetttt. Dalam 1 bulan ini di Indonesia sudah hampir 1500 kasus. Banyak kan? Bahkan WHO menaikan status Covid19 sebagai Pandemi yang artinya ini bukan masalah 'daerah' tapi ya masalah Global. 119 negaraa cuyyy yang melaporlan kasus ini. Jika dibandingkan dengan MERS dan SARS jauh banget kannn?
Niat pemerintah sudah bagus untuk mengantisipasi penyebaran yang semakin meluas. Tapiiii ya mau gimana yaaa, banyak pekerja yang tidak bisa tetap di rumah karna membutuhkan uang untuk menafkahi keluarga. Gue sih kalau ini masih mengerti.... TAPIIIIII untuk orang orang yang merasa kebal dengan penyakit dan mengatas namakan 'mati dan hidup ditangan Tuhan' haduhhhhhh gemes deh 😭😭😭 ya lu kalau mau kena dan meninggal silahkannn, masalahnya dengan keegoisan yang lu tanamkan di otak lu ituuuu bisa membahayakan orang disekitarrr lu jugaaaaa. Huhuhuhu kzl bgt dah kalau udah ada yang macam begini......
Btw cape ngetik dari Hp nihh wkwkwk jadi fakta lapangannya gue cerita di posttt selanjutnya yaa. Kalau inget itu juga hehehehee
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Koas
RandomKoas alias Co-Ass alias Co-Assistant alias Asistennya Asisten alias Kesetnya Keset Isinya curhat colongan sebagai koas aja sih. Tapi pasti lebih banyak ngeluhnya.