A Happy Day

358 42 12
                                    

Toronto, Canada
2020

Musim panas di Toronto memang waktu yang paling menyenangkan. Kota yang padat dengan gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi ini dipenuhi hiruk pikuk orang beraktivitas setiap harinya, ditambah dengan cuaca cerah hari ini yang sangat bersahabat. Di dalam kamar sebuah apartemen yang terletak di kawasan kota Toronto, seorang perempuan tengah merapikan riasannya dan memastikan bahwa tidak ada hal aneh pada wajahnya. Ia ingin tampil sempurna di hari spesialnya ini.

"Sist, sudah kubilang dari tadi, you look so great today! I believe that everyone will looking at you. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," perempuan lain yang sedang berdiri di belakangnya itu kini sedikit merapikan tatanan rambut adiknya dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya berusaha menopang berat seorang anak laki-laki berusia sekitar 3 tahun yang sedang terlelap tidur.

"Really?" Ujarnya sambil melebarkan senyuman menatap kakak perempuannya lewat pantulan cermin di hadapannya.

"Kau sudah menanyakan itu puluhan kali, Wendy Son!" Perempuan itu menjawab sambil sedikit menoyor kepala adik di depannya.

"Aw! Alright, alright. Pukul berapa sekarang?"

"Astaga! Ini sudah pukul 7.45, Wen. Kau ini memang benar-benar, ya. Aku akan memanaskan mobil sekarang, cepat selesaikan urusanmu, jangan sampai ada yang ketinggalan!" Setelah melihat jam di tangannya, Son Seunghee langsung membenarkan posisi gendongannya lalu mengambil tas dan kunci mobil yang tergeletak di atas meja. Ia lalu bergegas keluar apartemen menuju parkiran.

Hari ini merupakan hari spesial bagi Wendy Shon. Wendy mengambil Master Degree di jurusan Bisnis, dan setelah menempuh pendidikan selama kurang lebih 1,5 tahun di University of Toronto, akhirnya kini tiba hari kelulusan yang sangat dinanti-nantinya.

Setelah memastikan sekali lagi tampilannya di cermin, Wendy mengambil jubah wisuda dan toga yang telah beri gantungan dan ia balut dengan plastik juga tas selendang kecil miliknya. Senyum terpancar indah di wajahnya, kebahagiannya hari ini tak dapat ia sembunyikan.

------

"Oh, my sweetheart. Kau tidak lupa membawa dot dan susu formulanya, kan?" Wendy duduk di sebelah kakaknya yang menyetir dan menengok ke arah kursi penumpang. Anak laki-laki yang tadi digendong kakaknya tengah tertidur pulas dengan boneka di pelukannya. Wendy mencoba meraih pipi anak laki-laki itu dan mencubitnya gemas.

"Aku taruh di tas," kakaknya menimpali.

Setelah melewati jalanan Toronto yang padat dengan menambah kecepatan dari biasanya, kedua kakak beradik beserta anak laki-laki itu tiba di kampus Wendy. Kini Wendy sudah siap dengan memakai jubah wisudanya, lengkap dengan toga yang bersemayam di kepalanya. Mereka langsung bergegas memasuki aula tempat dilaksanakan pegelaran wisuda.

Wendy tersenyum dan melambaikan tangan saat berpapasan dengan rekan kuliahnya. Acara dihadiri oleh ratusan orang wisudawan beserta keluarga yang ikut serta. Tempat duduk antara wisudawan dan keluarga dipisah, sebelum berjalan ke arah yang berlawanan, Wendy meraih anak laki-laki yang sebelumnya ada di dalam gendongan kakaknya. Anak laki-laki itu menggeliat dan menggosok matanya dengan tangannya yang mungil.

"Mum," setengah sadar, anak laki-laki itu memeluk Wendy yang tengah menggendongnya.

"Listen to me, sweetheart. Mum akan duduk di sebelah sana, kau dan Aunty Seungie akan duduk di sana," Wendy menunjuk ke arah bangku di sebelah barat. "So, be a good kid, ok, little man?" Wendy menempelkan hidungnya dengan hidung anak laki-laki yang ia panggil sweetheart itu. Anak laki-laki itu tampak tersenyum kegelian dan mengangguk kecil.

When You Love SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang