LAITA18

1.2K 150 32
                                    

"Whatever the reason, don't lie to yourself. Lying to himself, listening to his lies means that he cannot distinguish the truth from himself and those around him, thereby losing all that is for himself and others. And unworthy of love."

- Fyodor Dostoyevsky-

●●●

Perzinahan.

Terpahat kuat dalam hatiku.

Aku yang paling berdosa padamu.

Jadi jangan maafkan aku.

Bagimu aku surga atau neraka?

Bagiku apa kamu penyelamat atau orang yang menghakimi?

Bisakah cinta yang menyedihkan dianggap sebagai cinta?

Kalo cinta seperti itu bukanlah cinta yang sesungguhnya,  maka kamu yang seperti fatamorgana, mari jangan pernah bertemu lagi





Soojung:

Sehun-ah, gwenchana?

Saat ini sehun terdiam memandang ponselnya yang menampilkan pesan soojung.

Hampir seminggu, dia belum bertemu wanita itu. Entah apa yang harus dilakukannya saat ini. Jujur, dia merindukan wanita itu. Sangat merindukannya. Dia kembali menarik nafasnya dalam merasa bingung saat ini.

Sementara ditempat lain, soojung terlihat tidak fokus dengan pekerjaannya. Sedari tadi wanita itu terus mengecek ponselnya. Saat ini dia sedang menunggu balasan pesan sehun.

Namun sedari tadi tak ada tanda-tanda apapun dari ponselnya. Hampir seminggu, sehun tiba-tiba menjadi sulit dihubungi. Soojung merasa khawatir dengan pria itu. Dia takut terjadi sesuatu padanya tanpa sepengatahuan soojung.

"Ada yang sedang kau tunggu?"

Entah datang darimana tiba-tiba luna telah berdiri disebelah soojung. Dengan segera soojung mematikan layar ponselnya dan menyimpannya.

"Ani. Tidak ada apa-apa eonni" elak soojung.

"Kau tidak bisa membohongiku. Kuperhatikan sejak tadi setengah dari perhatianmu terus tertuju pada ponselmu itu" ujar luna.

Soojung hanya terdiam, tak tahu harus berkata apa. Untung saja Vic segera datang dan menyeret luna pergi dari sana.

Soojung menghela nafas lega dan berlalu keluar dari gudang. Sebelum benar-benar keluar ia kembali memeriksa ponselnya, namun tak ada apapun disana.

Malamnya soojung masih setia menunggu notif di ponselnya. Beberapa kali ia terlihat menggigit bibir bawahnya ragu untuk kembali mengirim pesan pada pria itu.

Drrt..

Tak lama sebuah notifikasi muncul, membuatnya segera membuka pesannya.

Sehun:

Soojung-ah, maaf tidak langsung membalas pesanmu.
Apa kau baik-baik saja?

Soojung menghela nafas lega, begitu mendapati bahwa pesan itu benar dari sehun. Dia bersyukur setidaknya pria itu membalas pesannya.

Sehun:

Aku baik-baik saja.
Bagaimana denganmu?
Semuanya baik-baik saja kan?
Aku merasa sedikit khawatir.

Ditempat lain sehun terlihat sedang membaca pesan itu dengan wajah sendunya. Tanpa membalas pesan itu dia mematikan ponselnya kembali.



Hari ini sepulang kerja soojung mendapat telpon dari sehun. Wanita itu dengan semangat segera mengangkatnya.

"Kau sudah pulang kerja?" Tanya sehun begitu soojung mengangkatnya.

"Ne. Aku baru pulang, ada apa?" Jawab soojung

"Apa kau ada waktu besok?"

"Iya" jawab soojung semangat.

"Aku ingin bertemu denganmu. Besok, sepulang kerja datanglah ke perpustakaan biasa. Aku akan menunggumu disana" ujar sehun.

Soojung tersenyum cerah mendengar ucapan pria itu. Dia lalu mengakhiri panggilannya dan kembali mengendarai sepedanya untuk pulang.


Keesokan Harinya...

Soojung berjalan perlahan menelusuri perpustakaan sambil membawa beberapa buku ditangannya.

Begitu sampai dideretan meja baca, dia bisa melihat sehun yang tengah asik membaca sebuah buku dihadapannya. Wanita itu tersenyum, sambil menghampirinya.

Dia segera menarik kursi didepan sehun dan duduk disana. Kehadiran wanita mengalihkan perhatian sehun dari buku yang sedang dibacanya.

Sehun tersenyum lebar menyambut wanita itu, bahkan dia terus tersenyum sambil menatap soojung lekat. Membuat soojung merasa sedikit aneh dengan pria itu.

Walau sedang tersenyum, tapi soojung merasa ada sesuatu dibalik senyuman pria itu padanya. Namun soojung segera mengenyahkan pikiran itu. Dia tak ingin berprasangka buruk tentang apapun saat ini.

Dia pun membalas senyuman pria itu dan mulai membaca buku yang telah dibawanya tadi. Keduanya kemudian larut dalam aktivitas mereka masing-masing.

Setelah selesai dengan buku yang mereka baca, keduanya memutuskam untuk duduk dicafe outdoor perpustakaan sambil menikmati langit sore.

Soojung berbalik menatap sehun yang saat ini tengah duduk dibangku yang berbeda dengannya.

Perasaan tak tenang itu kembali menghampirinya. Saat dia menatap pria itu seakan ada perasaan sendu yang merasuki hatinya.


Baca selengkapnya di Karyakarsa

https://karyakarsa.com/krystal2414/love-affair-in-the-afternoon-bab-18

Bisa juga klik link yang di Bio. Terima kasih dukungannya ^^

LOVE AFFAIR IN THE AFTERNOON (COMPLETE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang