"Love turns rudeness into gentleness, turns no-take into stand, turns cowards into courage, turns suffering into happiness, and love brings changes to day and night."
- Jalaluddin Rumi -
●●●
Biasanya sinar matahari jam tiga sore tidaklah istimewa. Tapi saat ini hal itu sangat menyenangkan. Entah apa yang membuat kami sangat bahagia.
Anehnya aku merasa ingin menangis. Rasanya seperti mimpi yang tak akan kuceritakan pada siapapun. Punya sayap dan mulai terbang tinggi. Hanya langit biru dan tempat untuk berbaring membuatku merasa seperti memiliki seluruh dunia.
Kenapa suara pria ini terdengar begitu manis? Demi mendengarkan suaranya aku rela menyerahkan jiwaku.
•
•
•
•
•
"Apa kau harus pergi?"Saat ini sehun tengah bersiap-siap untuk kembali ke Bucheon. Beberapa hari yang lalu krystal mengalami mimpi buruk hingga membuatnya menangis ditengah malam dan itu menganggu pikiran sehun. Dia tahu wanita itu saat ini merasa tak tenang dengan kondisi mereka yang seakan-akan lari dari masalah.
Untuk itulah ia memutuskan akan menyelesaikan semuanya, hingga mereka tak perlu lagi hidup dalam bayang-bayang kegelisahan seperti ini. Dia telah menghubungi irene untuk bertemu dan wanita itu telah menyetujuinya. Entah bagaimana hasilnya, namun ia akan berusaha untuk membuat irene menyetujui perceraian mereka.
"Iya. Kita tidak bisa terus lari dari masalah. Aku akan menyelesaikan segalanya dengan baik dan kita mulai semuanya dari awal" jawab sehun.
Sejak mereka bangun soojung terus mempertanyakan hal yang sama padanya berulang kali, bahkan wanita itu meminta dirinya untuk ikut dengannya. Namun sehun menolak, jika soojung ikut dengannya maka irene mungkin tidak akan bisa diajak bicara baik-baik. Wanita itu akan semakin keras kepala menentangnya.
"Apa kau akan bermalam?" Tanya soojung.
"Iya mungkin aku akan pulang telat. Aku juga harus menemui seseorang disana." jawab sehun.
Soojung hanya mengangguk mendengar ucapan sehun. Mereka kemudian berjalan keluar menuju mobil sehun.
"Jaga dirimu baik-baik. Aku akan segera menghubungimu saat sudah sampai" ujar sehun sambil mengecup dahi soojung.
"Ne. Hati-hati dijalan"
Sehun kemudian beranjak menuju mobilnya dan mulai menghidupkan mesin mobil. Sebelum benar-benar pergi ia menurunkan kacanya dan melambaikan tangan pada soojung.
At. Cafe and Restorant...
"Bagaimana kakimu. Apa sekarang sudah baik-baik saja?"
Saat ini sehun tengah berada disebuah cafe untuk bertemu dengan irene.
"Apa soojung yang menyuruhmu kesini? Dia memintamu untuk melihat bagaimana keadaanku?" Sinis irene tanpa menjawab pertanyaan sehun.
"Irene..." tegur sehun.
"Aku akan pulih dengan cepat dan aku akan berlari mengejarmu, jika kau melarikan diri" ujar irene.
Sehun hanya menatap irene, sambil menghela nafasnya lelah.
"Jadi... kenapa kau ingin menemuiku? Kau ingin bercerai?" Tanya irene.
"Aku mohon kepadamu. Aku ingin menyelesaikan semuanya dengan cepat" ujar sehun sambil menatap irene penuh harap.
Irene benar-benar tak percaya dengan ucapan sehun. Bagaimana bisa pria itu dengan mudahnya meminta hal itu padanya. Dengan mengepalkan kedua tangannya wanita itu terus menatap sehun.
"Baiklah, tapi beri aku waktu untuk memprosesnya." Ujar irene tiba-tiba.
Sehun merasa tak percaya bahwa irene akan semudah itu menerima permintaannya. Dia berpikir setidaknya wanita itu akan melakukan sesuatu untuk menahannya. Namun dia tidak ingin memikirkannya, dia sudah cukup puas semuanya berjalan lancar.
"Baiklah. Aku juga akan mengurus berkas-berkasnya." ucap sehun.
Saat merasa semuanya telah selesai, sehun pamit pergi meninggalkan irene yang masih menatap sehun tajam. Saat pria itu telah meninggalkannya, ia terlihat menghubungi seseorang dari ponselnya.
"Ikuti dia" ucapnya singkat, tanpa mengalihkan pandangannya dari mobil sehun yang terlihat meninggalkan cafe.
Selengkapnya ada di Karya karsa. Silahkan klik link di Bio aku atau bisa klik link dibawah ini.
https://karyakarsa.com/krystal2414/love-affair-in-the-afternoon-bab-22
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AFFAIR IN THE AFTERNOON (COMPLETE) ✔
RomanceC.I.N.T.A Bagaikan pedang bermata dua. Benar atau salah tergantung situasi dan dari sudut mana kita memandangnya. Itulah yang membuat cinta semakin terasa kompleks sekaligus indah. Disaat cinta membawa kesedihaan dan ketakutan apakah masih bisa dise...