"If people are good because they fear punishment or hope for reward, then they are in great sorrow."
- Albert Einstein -
●●●
Hidup ini adalah perjalanan panjang dan tidak selalu mulus. Pada hari ke berapa dan pada jam ke berapa, kita tidak pernah tau, rasa sakit apa yang harus kita lalui.
Kita tidak tau, kapan hidup akan mebanting kita dalam sekali, membuat terduduk, untuk kemudian memaksa kita mengambil keputusan.
Satu, dua keputusan itu membuat bangga, sedangkan sisanya lebih banyak menghasilkan penyesalan.
•
•
•
•
•Flashback (The day of incident)...
"Aku serius. Mari akhiri segalanya. Temuilah pria yang lebih baik" ucap suho, sambil menatap irene sekilas."Oppa ada apa denganmu, hah? Kita baik-baik saja. Kenapa kau bicara seperti ini?" Seru irene mulai panik.
"Semua ini salah irene. Aku tak ingin menjadi semakin brengsek" jelas suho
"Mwo? Kau pikir aku bodoh! Kita sudah bersama selama dua tahun dan sekarang kau baru mengatakan ini salah!" Seru irene kesal.
"Istriku Hamil." Akhirnya suho mengaku.
"MWO!?"
"Jadi mari akhiri semuanya. Keluargaku, membutuhkanku" ucap suho lagi.
Wanita itu tiba-tiba tertawa sarkartis mendengar ucapan suho.
"Hahahahha.. Kau pikir aku percaya? Kau sendiri yang mengatakan, jika kau tak pernah menyentuh wanita itu lagi. Jika ada yang hamil, itu seharusnya aku!" Seru irene.
"Maaf..." hanya itu yang bisa dikatakan suho.
Irene terperangah, ini bagai mimpi buruk baginya. Ucapan suho itu seakan menjelaskan semuanya. Pria itu mengkhianantinya. Pria itu telah membohonginya.
"Aku tak akan mengakhirinya. Jika aku tak bisa memikimu, maka tak seorangpun bisa" ucap irene dingin.
Suho seketika tak tenang mendengarnya, dia tahu irene sangat nekat.
Irene tiba-tiba mengambil alih setir mobil dan menggerakannya secara brutal.
"IRENE! Apa yang kau LAKUKAN!?" Suho panik melihatnya.
Dia berusaha mencegah irene. Namun wanita itu tak berhenti dia justru semakin tak terkendali.
Mobil mereka mulai oleng.
"Ayo kita mati bersama. Aku tak akan melepaskanmu"
Setelah kata itu, dari arah berlawan sebuah mini truk datang menuju mobil mereka.
Sementara pengemudi mobil truk yang tak lain ayah soojung terkejut melihat sebuah mobil melaju kearahnya dengan kencang. Tanpa bisa dicegah tabrakan tragis pun terjadi.
Mobil yang ditumpangi irene dan suho harus terguling menembus pembatas jalan. Sementara ayah soojung membentur tiang listrik didepannya dengan kencang.
1 bulan kemudian...
Seorang pria tampak berlari dengan penuh amarah memasuki gedung perkantoran dihadapannya.
Brak!
"Apa yang kau lakukan?!" Serunya marah pada pria yang tengah duduk dibalik meja kebesarannya.
"Ada apa lagi oh sehun?" Tanya santai.
"Apa yang sebenarnya kau inginkan? Apa belum cukup kau melakukan hal ini padaku? Kenapa kau mengorbankan orang lain yang tak bersalah?!" Seru sehun marah
"Jangan ikut campur. Lakukan saja bagianmu, aku yang akan mengurus semuanya" seru pria itu kembali memeriksa file-file dimejanya.
Sehun mendengus kesal mendengarnya. Baru saja pria itu ingin mengatakan sesuatu, ucapannya terpotong oleh perkataan pria itu kembali.
"Jangan coba-coba melakukan apapun. Kau tahu kan, apa yang akan terjadi jika kau ikut campur." Ancam pria itu.
"Apa kau benar-benar harus bertindak sejauh ini? Pria itu tak bersalah, dia bahkan menjadi korban dari kecelakaan itu." Ujar sehun tetap tak mau kalah.
"Itu semua adalah takdirnya. Lagipula orang seperti kalian memang memiliki takdir menyedihkan. Aku dan putriku tidak cocok memiliki takdir seperti itu" ujar pria itu sambil menyeringai licik.
Sehun mengepalkan tangannya kuat mendengar ucapan pria itu. Dia benar-benar bukan manusia. Bagaimana seseorang dapat mengatakan hal tak berperasaan seperti itu.
Selengkapnya hanya ada di Karyakarsa. Bisa klik link dibawah atau di Bio aku. Terima kasih ^^
https://karyakarsa.com/krystal2414/love-affair-in-the-afternoon-bab-25
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AFFAIR IN THE AFTERNOON (COMPLETE) ✔
RomanceC.I.N.T.A Bagaikan pedang bermata dua. Benar atau salah tergantung situasi dan dari sudut mana kita memandangnya. Itulah yang membuat cinta semakin terasa kompleks sekaligus indah. Disaat cinta membawa kesedihaan dan ketakutan apakah masih bisa dise...