Aku berjalan mengikuti langkahmuNamun untuk sesaat aku mulai tersesat
Meski aku berjalan mengikuti jejak yang kau tinggalkan dengan susah payah
Keresahan selalu menyerbuku di setiap persimpangan jalan ini
Akhirnya langkah awal untuk semakin dekat denganmu sudah kulalui, mengikuti jejak yang telah kau buat. Aku telah mengikutinya secara perlahan walau perlu banyak waktu untuk melewatinya. Setelah berada dipersimpangan jalan yang sama ini, saat aku telah dapat melihat punggungmu didepan sana. Semua terasa tetap saja sulit untuk teraih, terasa masih ada yang kurang dan seperti ada step yang terlewati. Kenapa disaat semuanya hampir dekat, namun rasanya masih saja ada jarak yang memisahkan. Ini masihlah sebuah awalan apakah aku terlalu terburu -buru untuk mendekat kearahmu.
Walaupun saat itu aku telah berdiri diatas panggung yang telah aku impikan selama ini. Rasa senang dan banggaku luruh begitu saja, saat kenyataan lain menamparku. Apa yang kulakukan sekarang, jalan yang kupilih saat ini adalah awal dimana aku harus berperang dengan mereka yang ingin menghancurkanku lagi. Ini akan menjadi awalan yang berat dan aku yakin mereka tak akan melepaskanku dengan mudah. Entah cara apa yang akan di lakukannya kali ini.
"Jae, kenapa begitu sulit untuk meraihmu
Tak bisakah kau menghampiriku untuk sekali saja" lirihku sambil menatap pigura kelulusan kami beberapa tahun lalu. Satu -satunya kenangan terindah yang membekas dalam benak ini dan ingin selalu kujaga sampai kapanpun
✨✨✨
Di kediaman keluarga Kim kini suasana diruangan tengah rumah mereka aura mencekik terasa sangat kental, setelah hampir satu bulan ini nama Kim Mingyu masih bertahan pada pencarian teratas dalam situs Naver dan situs portal media yang lainnya. Bahkan Namanya masih tetap bertahan dalam hot trending. Anak tak tahu diri yang memilih pergi dari kediaman Kim setelah kelulusannya, anak yang mereka pikir akan hidup terlunta -lantu dijalanan. Memunculkan eksistensinya dengan tamparan yang begitu keras untuk keluarga tuan Kim. Ini benar -benar tak bisa dibiarkan -pikir pria tua itu. Ia terus merutuki dan memikirkan banyak cara untuk menyingkirkan anak pembangkang yang sudah mempermalukannya ini.
"Anak itu, si sialan Mingyu, ia pasti berniat balas dendam dengan kita. Kita harus mengambil langkah cepat yeobo. Jangan biarkan anak kurang ajar itu tertawa diatas kekalahan kita sekarang" cerca nyonya Kim dengan penuh amarahnya saat membayangkan dirinya ditertawakan oleh seorang Kim Mingyu.
"Tenang saja sayang, aku sudah memikirkan caranya, aku masih memegang kartu AS anak itu. Dan kali ini aku pastikan ia akan benar -benar hancur dan tak akan ingin lagi melanjutkan impian omong kosongnya ini. Berikan dia sedikit waktu untuk bersenang -senang sebelum aku akan memberikannya sebuah neraka yang sesungguhnya untuk anak pembangkang sialan itu" senyuman sarkastik itu tercetak diwajah tuan Kim. Bahkan baru membayangkan rencananya saja ia sudah bisa merasakan bagaimana hancurnya anak sialan tak tahu diuntung itu.
"Jangan terlalu banyak mengulur waktu yeobo. Aku sangat muak melihatnya dimana -mana"
"Tentu saja, kapan kepulangan Woojin?"
"Jika tak ada jadwal lain akhir pekan ini dia akan tiba di Korea, kenapa yeobo?"tanya nyonya Kim sambil menunjukkan tatapan bingungnya saat sang suami terlihat tersenyum puas setelah mendengar ucapannya.
"Ini akan semakin memudahkan rencana kita, tunggu dan lihat saja" gumamnya dengan senyuman puasnya.
🍃🍃🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Call My Name || Jaegyu
Fanfiction[𝒮𝒽𝑜𝓇𝓉 𝓈𝑒𝓇𝒾𝑒𝓈] Jjh x Kmg Hari-hariku dipenuhi perjuangan, Bahkan mimpiku pun terasa menyakitkan. Mereka berkata, kau akan bahagia saat kau jatuh cinta. Siapa bilang? Karena yang kuketahui adalah sebuah cinta yang hanya melihatmu dari bela...