Sebuah notifikasi pesan masuk pada ponsel Mingyu, sejenak hal tersebut mengintrupsinya. Di raihnya ponsel itu, ia terdiam saat melihat pesan yang baru saja masuk. Tak perlu bertanya lagi mengenai nomer asing yang masuk diponselnya, tanpa perlu mencari tahu, ia telah mengetahui pemilik nomer tersebut. Ia hanya dapat menatap kosong pesan masuk itu. Entah sampai sejauh mana lagi kenyataan akan terus menamparnya dan membuatnya tersadar lagi dan lagi. Sejauh manapun ia ingin berlari dari pusat pesakitannya mereka sendiri yang akan tetap selalu mengejarnya dan meraihnya hingga kembali merasakan cabikan yang entah sampai kapan akan terus berlanjut.
Ia hanya ingin ditinggal sendirian, tanpa merasakan usikan lagi. Sejauh mana lagi mereka semuanya ingin memporak -porandakan hidupnya. Hidupnya sudah terlampau sulit mengapa mereka tak membiarkannya sedikit bernafas dengan lega. Mingyu hanya ingin kebebasannya, hidup tanpa saling mengusik, ia hanya ingin ketenangan.
Setinggi apapun impiannya, Mingyu memang tahu akan sangat mustahil bisa menggapainnya dengan mudah. Tak akan ada yang akan memberikannya jalan yang mudah untuk menggapai impiannya. Hingga sejauh ini, ia sudah mendapatkan banyak luka untuk sampai ditempatnya sekarang, bahkan saat ia nyaris menggapai "impiannya" ia harus kembali menuai luka, jeratan melenggu menyakitkan ini memang tak ingin meninggalkannya.
"Gyu, are you oke?" intrupsi Chan saat mendapati Mingyu yang tertawa namun, terdengar sangat sumbang dalam indra pendengarannya. Di raihnya bahu yang bergetar tersebut dan setelahnya, Bangchan menemukan Mingyu yang penuh dengan linangan air mata. Wajah penuh kefrustasian itu tampak jelas dalam guratan wajahnya.
"Hahaha... Chan hyung, kali ini aku benar -benar hilang kewarasan. Hahaha..." tawa sumbang itu kembali terdengar dan menyakitkan hati Bangchan saat mendengarnya. Ia tahu Mingyu benar -benar dalam keadaan yang buruk.
"Hey, Gyu... Tenang oke? Tarik nafas lalu keluarkan secara perlahan, mari kita dinginkan kepalamu dulu" nasihat Chan yang berusaha untuk mengendalikan keadaan saat ini. Saat Bangchan akan meraih lengan Mingyu, pria itu menepisnya dengan kasar. Ia layangkan tatapan tajam pada pria dihadapannya.
"BAGAIMANA MUNGKIN AKU BISA TENANG HYUNG! MEREKA SEMUA TAK MEMBIARKANKU HIDUP DALAM KETENANGAN, MEREKA MENARIK JAEHYUN DALAM MASALAH KAMI, DIA DAN MEREKA SEMUA INGIN MENGHANCURKANKU HYUNG!!!
DEMI TUHAN AKU MERASA TAK ADA GUNANYA UNTUK HIDUP. HYUNG BISA KAU JELASKAN DIMANA LETAK KESALAHANKU?!"teriak Mingyu yang sudah tak mampu lagi untuk menahan segala pesakitannya selama ini. Ia terlampau frustasi akan semua masalah yang menimpanya. Ia terlampau lelah dengan hidup yang terkekang seperti ini.
"DI MANA LETAK SALAH HIDUPKU INI HYUNG? AKU TAK PERNAH MEMINTA UNTUK DILAHIRKAN DALAM SITUASI YANG RUMIT INI. MEREKA MERENGGUT SEMUANYA DARI HIDUPKU, MEREKA MEMPERLAKUKANKU SEPERTI BINATANG PELIHARAAN, MEREKA MENGAMBIL EOMMA DARIKU, MEREKA MENGENDALIKAN HIDUPKU DAN SEKARANG APA LAGI YANG MEREKA INGINKAN? MASIH KURANGKAH SEMUA YANG MEREKA RENGGUT DARIKU? Kenapa mereka juga ingin merenggut satu -satunya yang ingin kupertahankan ini hyung? Impianku, Jaehyun, kenapa mereka ingin merebutnya dariku. Kenapa mereka ingin merenggut hal yang kuperjuangkan ini"
"Letak salahku dimana, tolong jelaskan padaku. Harus sejauh apa lagi aku untuk melarikan diri" Mingyu hancur. Selalu seperti itu, hari -hari yang dilewatinya terlampau berat, beban yang dipikulnya terlalu banyak untuk ia tanggung. Namun, ia tetap berusaha untuk bertahan hingga detik ini. Namun, sekeras apapun batu karang, pastilah akan terkikis pula oleh terjalnya ombak dan begitu pula dengan Mingyu. Iya, setegar dan sekuat apapun dirinya, Mingyu akan terjatuh pula jika semuanya mulai diluar kendalinya.
Mingyu hanya ingin menyimpan impian sederhananya, ia ingin memperjuangkan mimpi sederhananya yang ingin berada dipanggung yang sama dengan Jaehyun dan bisa berjalan beriringan dengan pria itu untuk menggapai mimpi -mimpi lainnya. Hanya itu, hal sederhana itu, mengapa semua orang ingin menghentikannya, apa ada yang salah dengan harapan kecil dari dirinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Call My Name || Jaegyu
Fanfiction[𝒮𝒽𝑜𝓇𝓉 𝓈𝑒𝓇𝒾𝑒𝓈] Jjh x Kmg Hari-hariku dipenuhi perjuangan, Bahkan mimpiku pun terasa menyakitkan. Mereka berkata, kau akan bahagia saat kau jatuh cinta. Siapa bilang? Karena yang kuketahui adalah sebuah cinta yang hanya melihatmu dari bela...