0.8 Love Again

717 92 26
                                    

I want to put everything back the way it was
I'm where I've always been, I still love you
You filled up my everything
It's floating, like a balloon
Im filled with those memories
I'm still just as I have always been

Keadaan hari itu terasa sangat berat, tak ada yang berani untuk menyuarakan suaranya sekedar untuk berpendapat, seolah seketika menjadi bisu. Mereka juga tahu jika mengungkapkan pendapat yang ada dipikiran mereka hal itu hanya membuat Mingyu akan semakin terluka. Pria manis itu pun tak banyak berkata -kata dan masih bisa melontarkan lelucon untuk sekedar menghilangkan kecanggungan diantara mereka. Semua tahu ini hari terberat untuk Mingyu, pria itu hanya berusaha untuk bersikap baik -baik saja, tak menginginkan orang disekitarnya merasa khawatir. Dan para member menghargainya dengan tak banyak bertanya, mereka yakin jika Mingyu sudah siap ia akan bercerita, yang Mingyu perlukan hanya ruang untuk menenangkan dirinya.

"Latihan hari ini kita cukupkan, kalian bisa istirahat" cetus sang leader memberikan intruksi terakhir yang direspon dengan pandangan sumringah dari magnae line.

"Akhirnya aku bisa tidurrr!!!" cetus Dino yang sudah mengambil langkah seribu meninggalkan ruang latihan.

"Anak itu terlalu bersemangat sekali" decak Jeonghan yang hanya dapat menggelengkan kepalanya.

"Mingyu, kau tak pulang?" tanya Jisoo yang kini sedang membereskan barang bawaannya. Mingyu yang memang sedang terduduk dekat tape segera mendongkakkan kepalanya.

"Aku belakangan saja Hyung, masih ada beberapa gerakan yang perlu kupelajari, hyung pulang saja duluan" sahutnya sambil mengembangkan senyuman tipisnya, berharap sang kakak tak perlu mencemaskan keadaannya.

"Jangan terlalu bekerja keras Gyu, kau perlu istirahat. Semua pasti baik -baik saja, aku pulang duluan ya"Jisoo menepuk pelan pundak Mingyu kemudian berlalu meninggalkan pria manis itu sendirian didalam ruang latihan yang seketika berubah menjadi sunyi.










✨✨✨









Dalam kesendiriannya saat ini, Mingyu benar -benar merasa hampa. Jika saja tadi para magnae line tak mengajaknya bercanda mungkin waktunya akan ia habiskan untuk merenungi kegelisahannya. Mengenai berita yang sedang hangat diperbincangkan saat ini sama sekali tak mengusiknya, hanya saja ia terasa sedikit entahlah sulit untuk dijelaskan. Intinya ia merasa ada sesuatu dalam dirinya yang terhempas begitu saja saat mendengar berita tersebut.

Ia sama sekali tak mempermasalahkan hubungan antara Jaehyun dan Woojin, ia turut senang akhirnya Jaehyun telah bertemu dengan seseorang yang ia sukai, akan tetapi disisi lainnya ia merasa seperti kehilangan dan rasanya ada jarak yang semakin jauh memisahkan antara dirinya dengan Jaehyun. Ia pikir semua akan berjalan baik -baik saja, semua berjalan seperti dugaannya, akan tetapi semuanya pemikiran tersebut berakhir. Nyatanya ia merasa kehilangan.

Mingyu ingin menangis sambil meraung -raung, ia ingin menghempaskan semua barang yang ada disekitarnya, ia ingin berteriak dengan keras agar dadanya terasa ringan tanpa beban, akan tetapi niatnya terhenti karena ia berpikir "Untuk apa menangis begitu hebat? Untuk apa berteriak? Untuk apa ingin melempar semua barang disekitarnya, untuk apa?" ia tak menemukan jawaban yang tepat. Ia hanya teman, hanya seorang kenalan seorang Jung Jaehyun, bukankah menjadi temannya sudah lebih dari cukup? Melihat kebahagiaannya bukankah itu sudah cukup?

"Belum pulang Gyu?" suara itu mengintrupsi kegiatan melamunnya. Pria manis itu sontak saja mengalihkan pandangannya kearah sumber suara tersebut.

"Ah, Chan Hyung!" sapanya dengan suara yang riang khas Kim Mingyu. Pria bersurai kuning pucat itu segera saja mendudukkan dirinya disamping Mingyu. Sejenak pria itu menatap dalam kearah iris hazelnut Mingyu.

[✔️] Call My Name || JaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang