CHAPTER 8 : KECELAKAAN

11 0 0
                                    

"UNDER THE MASK"

.

.

.

Kegelapan dilangit malam Jakarta hari itu berbeda dibanding biasanya. Sebuah pembunuhan terhadap karyawan swasta terjadi di tengah hiruk pikuknya keramaian kota. Polisi yang mencoba memburu sang pelaku, tak mendapatkan cukup bukti untuk ditelusuri. Tanpa disadari oleh semua orang, terror sang pelaku mulai mengintai para mahasiswa disalah satu perguruan tinggi di kota Jakarta.

Siapakah dia?

Apa motifnya?

Siapa target berikutnya?

Perburuan di kota itu pun, dimulai.

.

.

.

[Jakarta, 18 September 2020]

Orang tersebut berjalan menjauh dari tempat sampah, setelah berpura-pura membuang botol minum kemasan plastik ke dalamnya. Ia tidak perlu khawatir soal barang bukti tersebut di sana—bekas cup minuman boba milik Hadi, karena setiap menjelang malam hari biasanya petugas kebersihan kampus ini dengan cekatan mengangkut setiap sampah yang berada di tempat-tempat sampah di kampus ini.

Benar saja.

Tidak lama setelah orang itu menjauh, datang petugas kebersihan menggunakan motor pick up nya. Petugas tersebut langsung mengangkat sampah di sana dengan dimasukan ke dalam plastik. Petugas itu lalu menaiki motor pick up nya kembali untuk memutari kampus ini mengangkat satu per satu sampah yang ada di setiap sudut kampus.

Orang tersebut melihat jam yang berada ditangan kirinya. Ia sudah memperhitungkan berapa lama efek racun itu akan mulai bereaksi di dalam tubuh Hadi. Ia telah menaruh sebuah racun TTX—atau racun yang biasa berada pada tubuh ikan buntal itu ke dalam minuman Hadi. Racun itu tidak berbau, dan tidak langsung menampilkan gejala seperti keracunan setelah masuk ke dalam tubuh. Racun tersebut justru baru akan memunculkan reaksinya kurang lebih 5-6 jam setelah racun itu masuk ke dalam tubuh manusia.

"Dia meminum boba itu sekitar pukul 3 sore tadi, artinya sekarang sudah 3 jam setelah ia meminumnya."

Jika semua sesuai perhitungannya, racun itu akan bereaksi di antara pukul 8 malam hingga 9 malam nanti. Ia sudah memperhatikan Hadi beberapa hari belakang ini, dan ia juga tahu setidaknya Hadi akan menarik ojek online nya dalam satu hari sekitar 2 sampai 3 jam lamanya sebelum akhirnya pulang ke rumah. Dengan memperhitungkan hal tersebut, ia memutuskan menggunakan racun yang reaksinya lamban. Mengapa? Karena ia ingin mengkamuflase kematian Hadi. Jika semua berjalan sesuai rencananya, Hadi akan mengalami kecelakaan saat sedang menarik ojeknya karena tidak kuat menahan reaksi dari racun TTX yang diberikannya itu.

Tidak terlalu sulit untuk mendapatkan racun itu. Ia hanya perlu mencari ikan buntal yang ada—biasanya banyak di restoran-restoran Jepang, lalu ia tinggal mengambil racun tersebut yang memang berada di kulit ikan tersebut.

"Berikutnya siapa lagi yaa."

Orang itu memasukan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Kepalanya yang tertutupi hoodie jaketnya, membuat raut wajahnya tidak begitu terlihat oleh orang-orang yang melewatinya.

Perburuan ini baru saja dimulai.

---

Pukul 8 malam lebih 20 menit. Jakarta sudah gelap dan dihiasi oleh gemerlap cahaya gedung-gedung maupun kendaraan-kendaraan yang silih berganti melewati setiap ruas jalan di kota itu. Jam tersebut biasanya merupakan jam pulang kantor terbaik bagi sebagian orang—karena angkutan umum biasanya mulai sepi, berbeda jika pulang saat maghrib atau sekitar pukul 5 sore sampai 7 malam, sudah dapat dipastikan orang akan berdesak-desakan di dalam angkutan umum. Jalanan pun juga akan ramai dengan banyaknya mobil pribadi yang keluar dari kantornya masing-masing.

UNDER THE MASKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang