06

620 84 32
                                    

    Minho menghentikan mobilnya di depan gerbang rumah Hyunjin. Setelah langit Seoul menggelap, pemuda itu memutuskan untuk pulang. Namun insiden kecil di Kafe sebelumnya membuat Minho tidak tenang membiarkan Hyunjin pulang sendiri, sehingga ia memutuskan untuk mengantar pemuda itu.

    "Jika merasa kurang sehat, sebaiknya kau segera pergi ke dokter. Kau tidak lupa, kan, bahwa akhir pekan ini kita memiliki pertunjukan?"

    "Aku tahu, Hyeong tidak perlu mencemaskanku. Aku terlalu sehat untuk mengunjungi tempat seperti itu," jawaban yang terkesan begitu acuh.

    "Keras kepala ... jika terjadi sesuatu, segera hubungi aku."

    Hyunjin memandang Minho dengan seulas senyum tipis tak percaya sebelum membuka pintu dan turun. "Terima kasih untuk tumpangannya."

    "Eoh ... masuklah dan istirahat."

    "Jangan memperlakukanku seperti orang sakit! Sudah, pergi sana!"

    Hyunjin menutup pintu mobil Minho dan segera membuka gerbang rumahnya. Berjalan menyusuri halaman dan menghentikan langkahnya ketika telah berdiri di depan pintu, saat di rasa bahwa Minho belum pergi dari sana. Pemuda itu menoleh lalu menggerakkan tangannya ke udara sebagai isyarat agar Minho segera pergi, dan tak lama kemudian mobil Minho pun meninggalkan tempat itu.

    Membuka pintu rumahnya. Hyunjin berjalan masuk sembari sejenak menggaruk keningnya, dan karena kepalanya yang sedikit menunduk itu, ia tidak tahu jika saat itu Yeji yang tengah duduk di ruang tamu. Memandangnya dengan tatapan bingung.

    "Ada apa dengan orang itu? Apa wajahnya memang selalu seperti itu?" gumam Yeji ketika Hyunjin menghilang dari pandangannya.

    Hyunjin memasuki kamarnya dan langsung melemparkan ranselnya ke sembarang arah. Berjalan menuju lemari pakaian sembari mengeluarkan ponselnya. Satu tangan membuka lemari pakaian dan tangan lainnya mengecek beberapa pesan yang masuk ke dalam ponselnya.

    Tangannya mengambil baju secara acak kemudian menutup kembali lemari pakaian sebelum berjalan menuju ranjang dan menjatuhkan punggungnya pada kasur kesayangannya dengan senyum yang mengembang ketika ia singgah di group chat di mana anak-anak Seoul Connection saling terhubung.

    "Pengkhianat! Dia benar-benar ingin mengikuti acara konyol itu?" gumamnya yang kemudian meninggalkan obrolan dan menjatuhkan dengan asal ponselnya di atas ranjang.

    Tangannya kemudian meraih pakaian yang sebelumnya ia ambil lalu menggunakannya untuk menutupi wajahnya. Sejenak mengambil waktu untuk bermalas-malasan sebelum ia menghabiskan waktu di ruangan yang ia sebut dengan 'Hyunjin Lab' itu.

    Namun belum genap satu menit, batin Hyunjin tersentak ketika ia merasa ada hal yang janggal dengan pakaiannya. Ia pun segera mengangkat pakaian itu dari wajahnya dan seketika matanya terbelalak.
    Ia bangkit dan segera memeriksa pakaian itu yang ternyata bukanlah pakaiannya, melainkan pakaian milik seorang wanita.

    Dengan cepat ia mengarahkan pandangannya ke sekeliling dan di buat terperangah dengan apa yang kini terjadi pada kamarnya. Meja rias di dekat meja belajar, poster-poster kerennya yang berubah menjadi wallpaper bernuansa biru langit. Dan ketika ia menoleh, ia mendapati boneka beruang seukuran tubuhnya.

    Mulutnya sedikit terbuka, merasa terperangah dengan apa yang terjadi pada rumahnya dalam waktu satu hari. Dan ia baru ingat pada hal yang sempat ia lupakan selama beberapa waktu.

    "Hwang Yeji!!!!"

    "Hwang Yeji!!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Blacklist] LOST AND FOUND [生活只是关于如何死亡]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang