Malam itu udara terasa sangat dingin. Maklum saja, sekarang sudah memasuki pertengahan Januari, waktu di mana musim dingin di Benua Amerika sedang puncak-puncaknya. Hujan terus mengguyur kota sepanjang hari.
Park Sungjin duduk tekun di atas kursi kerjanya. Matanya fokus menatap layar MacBook, sedangkan jari jemarinya sibuk mengetikkan sesuatu. Terkadang ia menggeleng, kemudian telunjuknya menekan tombol backspace agak lama, lalu kembali bergerak bebas di atas permukaan keyboard.
"Belum selesai juga, Babe?" Sebuah suara dari belakang membuyarkan fokusnya.
"Aish.. belum. Sulit sekali, hyung." Balasnya sambil menggaruk-garuk samping kepala yang sebetulnya tidak gatal.
Dapat Sungjin dengar Jaehyung terkekeh pelan, kemudian mengusap pucuk kepalanya penuh sayang. "Sudah ku bilang, metode penelitian di karya tulis ilmiahmu cukup survey saja, tidak usah macam-macam."
Sungjin hanya menghela napas. "Sudah terlanjur, Hyung. Sudah tiga per empat jalan."
Sudah dua bulan sejak sepasang pria bernama Park Sungjin dan Park Jaehyung ini meresmikan hubungan mereka dalam sebuah ikatan pernikahan.
Mereka menikah di Los Angeles--salah satu kota yang sudah melegalkan pernikahan sesama jenis, sekaligus kampung halaman Jaehyung. Setelah menikah, mereka memutuskan untuk tinggal di sana sementara waktu sembari Sungjin menyelesaikan tugas akhir kuliahnya.
"Good luck, Baby. Sedikit lagi, kau akan menyelesaikan semuanya." Bisik Jaehyung lalu mengecup sepasang pipi Sungjin bergantian. Yang dikecup hanya memajukan bibirnya lucu, membuat Jaehyung mencubit hidung besarnya gemas.
TOK TOK TOK
Suara pintu utama diketuk.
Pasangan muda itu spontan menoleh ke arah pintu bersamaan. Sungjin yang pertama berinisiatif bangkit dari kursinya, kemudian berjalan menuju pintu. Tak lama kemudian, Jaehyung mengekor.
Pintu dibuka. Tampak sosok laki-laki tinggi dengan muka khas asia tersenyum dari balik pintu. "Oh, Hai, Sungjin-ah. Maaf mengganggu malam-malam."
Pria itu adalah Mark Yi En Tuan, yang baru-baru ini ia ketahui sebagai teman dekat Jaehyung semasa SMA. Mark adalah seorang polisi yang bertugas di Norwalk, salah satu kota di pinggiran Los Angeles, tidak begitu jauh dari Cerritos--kota di mana Sungjin dan Jaehyung sekarang tinggal untuk sementara waktu. Pertama dan terakhir kali Sungjin bertemu dengannya adalah dua bulan lalu, saat pesta pernikahannya dengan Jaehyung.
"Oh Mark." Belum sempat Sungjin membalas sapaan Mark, Jaehyung sudah muncul dari arah dalam. "Silakan masuk."
-xxx-
"Kecelakaan?"
"Ya" Mark mengangguk. Setelah menggantung mantel tebalnya dan duduk nyaman di sofa ruang tamu Jaehyung, Mark mulai bercerita tentang sebuah kecelakaan beruntun di kota tempatnya bertugas.
Sementara itu Sungjin sibuk menuangkan teh panas ke dalam cangkir, untuk kemudian disuguhkan kepada Mark.
"Kemarin terjadi kecelakaan maut di Norwalk yang melibatkan lima buah mobil dan menewaskan sepuluh orang. Hanya satu yang selamat."
"Oke," Meskipun berkata 'oke' tapi sebetulnya Jaehyung belum mengerti arah pembicaraan ini. "I'm sorry to hear that. Lalu apa hubungannya dengan kami?"
Mark terdiam sejenak. "Aku ingin meminta bantuan kalian."
"Apa yang bisa kami bantu?" Kali ini Sungjin yang menyahut. Ia yang sudah selesai menuangkan teh dan membawa beberapa makanan kecil ke meja ruang tamu, mendudukkan dirinya di sebelah Jaehyung; berhadapan dengan Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOUGH
Fanfiction"Aku bangga. Kita berhasil membesarkan anak-anak yang tangguh" - Park Jaehyung #Day6Fanfiction #AU! #BxB