Kisah di Masa Lalu 2

963 89 27
                                    

Sudah satu tahun sejak Park Jaehyung dan Park Sungjin memutuskan untuk kembali ke Korea Selatan dengan membawa serta putra adopsi mereka; Younghyun, yang kurang dari empat bulan lagi akan merayakan ulang tahunnya yang ketiga.

Kepulangan mereka ke Korea disambut hangat oleh keluarga Sungjin, terlebih ibunya yang sangat menyukai anak kecil. Seringkali ketika Jaehyung sedang ada tugas luar, ibunya memintanya dan Younghyun untuk menginap di Busan, seperti hari ini.

Hari ini tanggal 31 Agustus. Korea Selatan berada di akhir musim panas dan besok sudah mulai masuk musim gugur. Daun-daun di atas pohon sudah mulai menguning, udara juga sudah mulai terasa dingin dan kering. Tapi meski begitu, langit tampak berwarna biru cerah dengan hanya sedikit awan.

Sungjin mengeratkan pelukannya pada Younghyun yang kini dalam gendongannya, sambil terus berjalan menuju rumah kedua orangtuanya. Ia bersyukur, berkat berkembangnya teknologi transportasi, waktu perjalanan dari Seoul ke Busan hanya cukup memakan waktu dua jam lima belas menit saja.

Jalanan di sekitar komplek perumahan orangtuanya tampak sepi. Mungkin karena hari sudah hampir gelap dan udara semakin dingin saja, sehingga orang-orang malas ke luar rumah. Bagus lah, ia jadi tidak perlu mendapatkan tatapan tidak menyenangkan dan bisik-bisik mencurigakan dari para tetangganya seperti biasa.

Kini ia sudah sampai di pekarangan rumah. Ia mengetuk pintu utama. "Eomma."

Tidak lama kemudian pintu dibuka, menampakkan seorang wanita paruh baya yang tersenyum hangat. "Omo, Sungjin-ie. Kenapa tidak ke sini dari tadi siang eoh? Semakin sore kan semakin dingin, kasihan Younghyun-ie kedinginan. Palli, palli, masuk ke dalam. Kakakmu sedang memasak sup kesukaan Younghyun-ie untuk makan malam."

"Eoh? Noona sedang menginap? Berarti ada Junghyun juga?"

"Nde. Kebetulan suami kakakmu juga sedang dinas ke luar kota. Karena khawatir kakakmu sedang hamil besar, jadi Eomma memintanya menginap di sini juga."

Sungjin mengangguk. Segera ia masuk ke dalam, kemudian menurunkan Younghyun dari gendongannya. "Younghyun-ie, ada Junghyun-Hyung di dalam."

"Hyung!" Seperti biasa, bocah itu langsung berlari ke dalam dan berbelok ke arah ruang TV. "Hyung! Harabeoji!!" Teriaknya begitu melihat sosok ayah dan keponakan pertama Sungjin, yang disambut tawa renyah sepasang kakek dan cucu itu. "Oh, Younghyun-ie, selamat datang!"

Sungjin hanya menggelengkan kepalanya. Kakek dan cucu-cucunya bisa kompak sekali kalau sudah bertemu. "Eomma, aku bantu Noona menyiapkan makan malam ya." Kemudian ia melangkah menuju ruangan paling belakang di rumah mereka.

-xxx-

Selesai makan malam, Younghyun, Junghyun, ibu dan ayah Sungjin langsung pergi ke kamar, sedangkan Sungjin masih mencuci piring di dapur ditemani kakak perempuannya. Memang sudah menjadi kebiasaan, setiap cucu-cucunya menginap mereka akan tidur dengan kakek dan neneknya.

"Sudah Sung-ie, sisanya biar aku saja yang urus. Kau istirahat saja."

Sungjin menggeleng, "Gwenchana, kau saja yang istirahat. Kau kan sedang hamil besar. Kata dokter berapa lama lagi bayinya akan lahir?"

"Sekitar seminggu lagi."

"Aa, sebentar lagi Junghyun akan menjadi kakak." Sungjin tersenyum sambil membilas piring.

"Ne.. Sung-ie"

"Ye?"

"Aku.. mau minta maaf."

TOUGHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang