Taman Kota

20 1 0
                                    

"Hay teman-teman ku yang cantik dan imut" sapa mentari
"Mentari kebiasaan deh, gak ngucap salam dulu" balas Hifza
"Eh iya ya sorry lah Za kebawa suasana soalnya, Assalamualaikum ukhtiku😉😉" kata Mentari
"Waalaikumussalam warahmatullah" jawab mereka serempak
"Eh ngomong-ngomong kok kayaknya hari ini kamu senang banget sih Tar" tanya Jauza
"Ya Allah, ya pasti senang dong, emang kalian enggak ingat hari ini hari apa" lanjut mentari
"Ingat kok, hari ini kan hari kamis, emang kenapa??" Tanya Khansa
"Iiihhh kalian pada enggak ingat deh kayaknya" cemberut Mentari
"Emang kenapa sih dengan hari ini, sampai kalian harus debat??" Tanya Hifza
" kalian sih jahat banget, masa hari spesial aku kalian lupa"lanjut mentari
"Ya udah kasi tau dong, sama kami" lanjut Jauza
"Hari ini itu hari ultah aku, kalian jahat, kok kalian malah lupa sih" gerutu mentari
"Hehehe maaf ya mentari😊😊" jawab kami serempak
" oh ya kalian nanti sore jangan enggak datang ya, soalnya aku ngadain pesta ulang tahun aku di taman kota, yang tempat biasa kita buat tugas kalau lagi mumet" kata mentari
"Bukannya dalam islam, merayakan ulang tahun itu dilarang ya" tanya Hifza
" ya Hifza, kamu ah bikin aku enggak mood aja,ini kan ulang tahun aku yang ke 17, jadi untuk tahun ini gak papa ya" jawab mentari
"Ya udh deh terserah kamu aja," lanjut Hifza
"Pokoknya kalian jangan sampek gak datang ya" Mentari
"Oke sip" jawab kami bertiga

__________________________________
Jam 15:30 wib

"Aku pakai baju apa ya ketempat ulang tahunnya mentari, jadi bingung ni, kira-kira mentari ngundang siapa aja ya, ya Allah semoga ikhwan nya enggak banyak yang datang, Aamiin" doa Hifza di dalam hati

Tinnn tinn tinn
Suara klekson kereta berbunyi dari luar,,,
Itu siapa yang datang ya lebih aku keluar dulu deh,
Mentari pun jalan menuju pintu rumahnya, sebelumnya ia mengintip dulu dari jendela siapa yang datang, siapa tau anak laki-laki biar suruh bibi aja yang bukain pintu
Ternyata yang datang itu Jauza dan Khansa, aku pun langsung membukakan pintu

"Loh kok kamu belum siap-siap sih za" tanya Khansa
"Aku bingung mau pakek baju apa, kalian masuk aja dulu, tunggu bentar aku siap-siap dulu" jawabku
"Ya udah sini kami bantu pilihin baju buat kamu" lanjut Jauza

Sekitaran 15 menit mereka bantu hifza bersiap-siap, akhirnya Hifza siap juga, iya tampak cantik menggunakan gamis berwarna pink salem dengan jilbab senada

"Wahhh Hifza kamu cantik banget deh" puji Khansa
" kalian juga cantik kok" puji Hifza
"Ya udah ayuk kita berangkat ke taman ntar terlambat lagi" lanjut Jauza
"Oke deh" jawab mereka serempak

____________________________________

Sesampainya mereka ditaman, ternyata orang sudah ramai, ya itu kawan kawan sekolah kebanyakan,
Kami pun langsung menghampiri mentari

"Assalamualaikum mentari" salam dari kami bertiga
"Waalaikumussalam warahmatullah kalian kok lama banget sih" jawab mentari
"Heheheh tadi dandan dulu kali Tar" balas Jauza
"Barakallah fi Umrik sahabatku" ucap Hifza
" terima kasih ya, kalian baik banget deh, ya udh kalian cari tempat duduk yang enak ya, ntar aku nyusul" balas mentari

Disaat mereka lagi cerita-cerita Hifza melihat seseorang yang menurutnya ia mengenalinya, tapi orang itu tidak terlihat sangat jelas karena ditutupi sama orang-orang, dia terus memandangi seseorang tersebut
"Za kamu liatin apa sih, serius banget" Jauza
"Eh enggak kok Jauza aku gak liat apa-apa, aku lagi cari Kia aja kok gak kelihatan" lanjut Hifza
"Eh iya ya kok si Kia enggak keliatan ya mungkin sama teman sekelasnya kali" lanjut Khansa
"Mungkin aja kali ya" balas Hifza

Hifza berbohong kepada teman-temannya sebenarnya bukan lah Kia yang sedang iya cari tetapi sosok lelaki itu yang dia perhatikan.

Suara microfon berbunyi di atas panggung, ya sudah pasti itu MC yang bicara,
"Apa kabar semuanya" teriak MC
"Alhamdulillah baik" teriak kami serempak
"Ya untuk memperindah acara kita hari ini, siapa yang mau menyanyikan sebuah lagu untuk hiburan kita semua" teriak MC

Semua tamu undangan berteriak memanggil nama Afnan

"Afnan, Afnan, Afnan" teriak tamu undangan
"Siapa???....siapa???" Teriak MC
"Afnannnnnnn" teriak tamu undangan

Afnan pun menaiki panggung, ia bernyanyi sambil bermain gitar, Hifza tidak percaya bahwa sosok yang ia lihat tadi ternyata kak Afnan, kakak kelasnya sendiri,

Afnan menyanyikan sebuah lagu yang sangat populer saat ini
Yaitu Aisyah Istri Rasulullah

"Mulia indah cantik berseri"
"Kulit bersih merahnya pipimu"
"Dia Aisyah putri Abu Bakar istri Rasulullah"
"Sungguh sweet nabi mencintamu"
"Hingga nabi minum di bekas bibirmu
"Tiada marah nabi kan bermanja"
"Mencubit hidungnya"
"Aisyah romantisnya cinta mu dengan nabi"
"Dengan baginda kau pernah main lari-lari"
"Selalu bersama hingga ujung nyawa kau di samping Rasulullah"
"Aisyah sungguh manis oh sirah kasih cintamu"
"Bukan persis novel mula benci jadi rindu"
"Kau istri tercinta"
"Ya Aisyah Humairah"
"Rasul sayang, kasih Rasul cintamu"

Semua orang bertepuk tangan, terutama Hifza, tanpa sadar Hifza tersenyum sendiri melihat kak Afnan bernyanyi.

"Bagus ya suaranya kak Afnan" suara Jauza memecahkan suasana
"Iya ya gak nyangka kak Afnan jago nyanyi" lanjut Khansa
"Emmm kayaknya udah sore deh,kita pulang yuk" ajak Hifza
"Yahhh kok cepet banget sih" balas Jauza
"Kan acaranya belum siap" balas Khansa lagi
"Ntar magrib, anak perempuan gak boleh lo pulang malam" lanjur hifza
"Yah bentar lagi aja ya Za nanggung" balas khansa
"Ya udah gak papa kalau kalian kau pulang nanti, aku pulang duluan sekarang aja ya, Assalamualaikum😊😊 " lanjut Hifza
"Waalaikumussalam warahmatullah, hati-hati ya za, jangan lupa pamitan sama mentari ntar dia nyariin lo" lanjut Jauza dan Khansa
"Sip sip" lanjut hifza

Hifza pun berjalan menemui mentari untuk berpamitan, setelah berpamitan dengan mentari, Hifza pun langsung menuju parkiran sepeda motor, tetapi ketika sedang berjalan Hifza bertabrakan dengan seseorang

__________________________________

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sahabat Hifza sekalian
Ini chapter barunya hifza
Semoga enggak bosan ya😊😊😊

Jangan lupa vote,comment,dan follow akun aku
Syukran Jazakillah😉😉😉

HifzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang