『 Fünf 』

322 45 7
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Kendaraan beroda empat itu melaju membelah jalanan. Saling beriringan dengan kendaraan lain di tengah teriknya panas sang surya.

Tiada percakapan yang terjadi di dalam mobil berwarna hitam miliki Jaemin itu. Hanya terdengar lagu pop dengan volume kecil dari radio.

Seorang gadis memainkan tangannya. Sesekali dia melirik padatnya lalu lintas dari jendela mobil. Lalu dia mengingat kembali kejadian kemarin.

Reyna hampir saja menusukkan gunting ke leher Jeno. Untung saja hal itu berhasil dicegah Jaemin. Tapi Reyna terus memberontak hingga tangan Jeno tertusuk agak dalam. Jadi banyak darah yang mengucur dari tangan remaja itu.

Kemudian Echan dan Jingga menahan Reyna. Sedangkan gunting yang dipegang gadis itu direnggut paksa oleh Cia. Entah bagaimana caranya, ujung gunting itu berhasil menggores telapak tangan Reyna.

Cia menghela napas. Rasanya sangat tidak nyaman mengingat itu kembali. Tapi dia tidak bisa melupakannya.

Gadis itu dapat merasakan gerakan mobilnya melambat. Benar saja mereka sudah tiba di tempat parkir apartemen yang Renjun tinggali.

"Apa semuanya baik-baik saja?"

Cia menoleh dan tersenyum, "Iya. Gak apa-apa kok, bang."

"Kamu yakin?" tanya Renjun sembari mengusap pucuk kepala Cia dengan tangannya yang tidak diperban.

Gadis itu terkejut dalam hati. Usapan tangan Renjun begitu lembut. Raut khawatir tercetak jelas di wajah yang mempesona itu.

Cia tersenyum, "Gak apa-apa, baaang. Semuanya baik kok!"

Malren tersenyum. Tangannya beralih ke pipi Cia dan mencubitnya pelan.

"Gemesin."

Deg!

Mama tolong Ciaaaaa. Degup jantungnya tidak beraturan. Pipinya memanas.

"Apaan sih, bang! Udah yuk turun!" dengan cepat Cia melepas safety belt dan membuka pintu mobil.

Renjun terkekeh. Dia membuka safety belt miliknya sembari tersenyum. Kok deg-degan?

Kemudian, mereka berdua berjalan menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai 2. Renjun dan Cia berencana mengunjungi Mark Leeandra.

Mark adalah orang yang berhasil menggagalkan aksi Renjun waktu itu. Aksi yang bisa saja merenggut nyawa seorang Malren Juana.

Kebetulan saat itu Mark sedang ingin pergi keluar untuk menagih utang. Mark melihat keatas untuk memastikan pintu balkonnya tertutup atau tidak. Lalu dia melihat Renjun dan menangkap remaja itu.

[√] VielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang