『 Zwölf 』

210 41 17
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

"Bang Mimin..."

Jaemin terkejut saat tiba-tiba Renjun memeluknya erat dan menangis.

"J-Jun... Kenapa?" tanya Jaemin agak canggung sebab mereka masih di lorong sekolah dan takutnya ada yang melihat. Yah... Meskipun bel pulang sudah berbunyi cukup lama.

"Chika takut... Toiletnya gelap." anak itu mengerucutkan bibirnya, masih memeluk Jaemin.

"JEVANKA, MALREN, KALIAN NGAPAIN ASTAGAAAAAA." Echan yang melihat mereka berdua langsung heboh.

Ini nih, ciri-ciri manusia yang bakalan masuk kedalam deathnote jika Jaemin punya buku itu.

"Woi! Ini Chika!" balas Jaemin. Sedangkan Chika masih betah memeluk remaja lelaki itu tanpa peduli dengan Echan.

"Tapi mesra banget tau gak?" Echan tertawa. Jaemin menatapnya datar.

"Chika... Kita beli es krim yuk! Tapi lepas dulu pelukannya, ok?" tawar Jaemin lalu tersenyum.

Chika mengangguk semangat.

"Ikut gak lo, Chan?" tanya Jaemin.

"Gue mau dibeliin es krim juga nih?" tanya Echan penuh antusias. Jaemin mengangguk.

"Yes! Berhubung mbak Somi ada acara keluarga juga." Echan kesenangan sampai hampir menabrak dinding.

"Gendong." pinta Chika pada Jaemin sembari merentangkan tangannya.

Jaemin memiringkan sedikit kepalanya, "Gendong?"

Chika mengangguk lucu. Siapa yang bisa menolak jika begitu. Tapi Jaemin takut ada yang melihat mereka. Pakai alasan kaki Renjun sakit tidak apa-apa 'kan?

"Hm... Yaudah." Jaemin melepas tasnya dan memberikannya pada Echan, "Nitip. Tasnya gak berat kayak beban hidup gue kok."

Echan menerimanya sembari tertawa pelan, "Berat kayak dosa gue ini mah."

"Gendooong!" pinta Chika tidak sabaran. Jaemin terkekeh.

"Naik gih!" Chika menurut. Dia naik ke punggung Jaemin dan remaja lelaki itu menggendongnya tanpa kesulitan. Si pemilik tubuh memang mungil, jadi wajar saja.

Mereka sempat berpas-pasan dengan murid yang akan mengikuti eskul. Beberapa dari mereka melihat Chika dengan tatapan aneh. Tapi Echan menatap mereka balik.

[√] VielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang