Be Loved - Problem (And)

6.2K 210 9
                                    

Samuel Elbarac pria tampan Triliuner Rusia. Hartanya yang berlimpah, tidak membuat pria tersebut mudah mendapat sosok istri yang di idam-idamkan, maka dari itu saat ini Sam sangat beruntung bisa bertemu sosok wanita yang sudah mengisi hari-harinya selama satu tahun terakhir. Pertemuannya yang unik tentu membuat Ia sedikit terhibur.

"Hey, kau melamun lagi" Sapuan tangan di bahu nya membuat Sam tersadar oleh kehadiran Istri tercinta. Alessia Elbarac yang berdarah Indonesia membuat Sam tersenyum dengan wajah kaku.

"Ya, aku sedang berfikir keras" Sam menarik pinggang Alessia untuk duduk di pangkuan nya.

Tak menolak Alessia terkekeh kecil. "For What"

"Aku memikirkanmu, setiap harinya" Tangan Sam melingkar di perut Alessia.

"Kau sudah banyak bekerja, jadi untuk apa memikirkanku" Wajah Alessia menoleh menatap suami nya yang setiap hari tidak pernah bosan Ia pandang.

Sam mengambil kesempatan tersebut untuk mencuri kecupan kecil di bibir Alessia. "Bekerja akan membuat Lelah"

"Lalu?" Alessia membuat gerakan seakan sedang bertanya.

"Jika aku selalu memikirkan tentangmu. Maka lelahku akan hilang" Hidung Sam mencium leher putih istrinya yang terdapat kalung turun temurun dari sang Ibunda.

"Woah, benarkah" Alessia beranjak dengan duduk di singel sofa di dekat Sam duduk. "Kau membuatku seakan aku di cintai"

Sam menoleh, dia sedikit terkejut mendengar pengakuan istrinya. "Maksudmu aku tak pernah membuatmu merasa di cintai selama ini"

"Bukan begitu, maksudku baru kali ini aku melihatmu sangat manis. Apalagi kepribadianmu yang sangat dingin tentu membuatku sedikit tak nyaman" Alessia menghela nafas dengan begitu Ia menaruh kedua telapak tangan nya di bahu sang suami.

"Aku ingin melihatmu berubah Sam, jangan selalu menampilkan hal yang membuatku tak nyaman. Tapi jujur aku menyukai sifatmu yang dingin, karena aku tahu sifatmu itu mempunyai sisi baik dan melindungi" Alessia seakan membuat Sam harus memperbaiki diri.

Sam mengangguk. "Tentu, aku akan berubah. Dan biarkan aku mencintaimu sedalamnya"

Alessia mengangguk antusias terlihat sangat bahagia, baru kali ini dia dan suaminya bisa saling mengungkapkan isi hati masing-masing. Dan sebenarnya sudah mencintai Sam sejak itu, sejak pertemuan pertamanya.

******

Sudah pukul 10:00 PM Alessia menunggu kepulangan suami nya untuk mengajak makan malam, namun sudah dua jam menunggu nyatanya Sam tak pulang. Ia sedikit kahwatir jika terjadi sesuatu. "Nyonya muda ini sudah malam. Kau harus tidur, jika tidak Tuan akan marah"

Suara asisten pribadi nya tak di hiraukan Alessia. Dia mencoba untuk berpindah tempat duduk dan mengatur posisi tidur untuk menunggu suaminya di ruang tamu. Dingin malam hari membuat tubuh Alessia sedikit menggigil, barulah tak lama pintu utama terbuka. Alessia beranjak berdiri menghampiri suaminya. "Sam ka–"

Suara Alessia terhenti ketika tak lama di balik tubuh Sam terdapat mantan tunangan suaminya. "Kau?"

"Alessia kenapa kau tak tidur, ini sudah malam" Sam akan mendekat ketika perlahan tubuh Alessia mundur dua langkah.

"Kau membuatku kecewa, baru beberapa menit. Nyatanya semua terasa hambar" Tatapan Alessia sedikit terdapat bulir-bulir air mata, tapi Ia harus kuat. "Dan kau, aku membencimu" Telunjuk Alessia terarah pada mantan tunangan suaminya Alexandra.

"Alessia ini tidak seperti yang kau pikirkan. Akan aku jelaskan" Tangan Sam akan meraih Alessia. Namun secepat angin Alessia berbalik dan berlalu menaiki tangga kamar atas.

Di pertengahan tangga Alessia berbalik. "Aku benar-benar kecewa Sam"

Lalu langkah Alessia di lanjutkan menuju kamar miliknya dan sang suami. Kakinya seperti jelly, dan yang lebih parah sedari tadi hatinya perih melihat Sam harus pulang dengan membawa wanita yang dulu pernah akan merusak pernikahan nya. Dia tak menyukai apa yang terjadi hari ini, hanya omong kosong yang di ucapkan Sam tadi pagi.

Alessia sudah satu tahun lebih menikah dengan Sam, namun itu semua tak dapat membuat suaminya membuka mata bahwa selama ini Alessia amat mencintai pria yang sudah menikahinya. "Kau keterlaluan Sam, kau membuatku melambung tinggi namun pada akhirnya kau menjatuhkanku kembali"

Alessia membuka pintu kamarnya kasar lalu tak lupa Ia akan mengunci pintu tersebut agar Sam tidak masuk. Dia benar-benar sangat kecewa pada pria yang menjadi suaminya saat ini.

*****

Alessa mengeratkan pelukan pada sesuatu yang sangat nyaman di dekapan nya, itu sungguh membuat tidur Alessa menjadi nyenyak. Meskipun tadi malam terdapat problem dalam rumah tangganya. Namun tidur kali ini mata Alessa tetap tertutup tanpa membuka mata. "Hey"

Suara bariton dari sesuatu yang di peluk Alessa seperti suara milik suaminya, namun apakah benar jika saat ini yang di dekapan nya adalah Sam. Darimana dia mendapatkan kunci kamarnya. "Alessa bangunlah, ini sudah siang. Kau harus makan"

Surai Alessa mendapat usapan kecil, tentu mata Alessia langsung terbuka oleh deru nafas lain yang menggelitik lehernya. "Bangunlah"

Alessia berjengit kaget. Ia segera beranjak duduk dengan menatap Sam tajam. "Apa yang kau lakukan di kamarku Sam!"

"Hey tenanglah" Sam juga ikut duduk dengan saling berhadapan.

"Apa maksudmu tidur di kamarku" Alessia akan memutar tubuh dan beranjak, namun dengan cepat Sam kembali menarik tubuh Alessia lebih dekat.

Jantung Alessia berdegup lebih kencang ketika sebentar lagi hidung nya akan bersentuhan dengan hidung suaminya. "Dengarkan aku, tadi malam salah paham. Itu semua tidaklah real yang ada di pikiranmu, jadi dengarkan aku. Kumohon"

Baru pertama kali Alessia mendengar kata mohon dari Sam, hal itu membuat Alessia akan luluh, namun. "Sam jangan seperti ini" Alessia berontak dalam kungkungan suaminya.

"Alessia kumohon tenanglah" Sam menyadarkan Alessia dengan memeluk tubuh kecil istrinya.

Alessia diam sebentar untuk mengatur nafasnya, untuk mendengar penjelasan sang suami. "Kau tau, tadi malam saat aku pulang kantor, aku melihat Alexander di pukuli oleh pria hidung belang, tentu aku langsung menolongnya. Dan ternyata itu adalah Ayahnya sendiri, aku tidak tega melihatnya. Jika kau berada di posisinya mungkin aku jauh akan lebih tersakiti, jadi tolong mengertilah"

"Lalu di mana mantanmu itu" Alessia mengedarkan pandangannya seakan mencari keberadaan wanita yang menjadi mantan tunangan suaminya.

"Sekertarisku sudah mengantarnya pulang, kau tenang saja. Dia sudah aku jauhkan dari Ayahnya, dan Alessia jangan menyimpan dendam pada seseorang" Sam tersenyum menenangkan dengan menangkup pipi istrinya.

"Aku sebenarnya tidaklah dendam, namun aku hanya akan selalu teringat oleh masa lalu jika melihat wajahnya" Tatapan Alessia meredup, kesedihan langsung melingkupi nya.

"Sudahlah lupakan" Balas Sam membuat Alessia mengangguk. "maafkan aku" Sam membawa wajah Alessia agar saling berhadapan kembali. "Ingatlah bahwa aku mencintaimu"

"I know, sorry Sam" Suara Alessia melembut dengan membalas pelukan sang suami.

*****


Jangan lupa vote komen dan follow ya.

BayBay❤️

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang