📌 Cerita Hanya Karangan 📌
.
.
.
Happy Readding...
.
.
.
"Lepaskan aku!"seru Yuju terus memberontak untuk dilepaskan
PLAK!
"DIAM!"bentak pria itu kasar
Yuju memegang pipinya yang memanas lantaran ditampar oleh pria itu, bahkan darah pun keluar dari sudut bibir Yuju membuat Yuju terisak pelan.
"Sudah kubilang diam bukan? Aku bisa saja melenyapkanmu jika mau masih memberontak. Kau mau aku melakukan itu?!"tanyanya kasar
"Aku lebih baik mati dibandingkan harus disentuh pria bajingan sepertimu kau tahu!!"bentak Yuju membuat emosi pria itu memuncak.
Dengan kasar dia menghempaskan tubuh Yuju kekasur kecil yang ada disana dan mengunci pintu membuat Yuju semakin khawatir dan panik.
"Apa... Apa yang ingin kau lakukan?"tanya Yuju gugup
"Jangan takut, kita akan bermain sebentar sayang. Kau akan suka itu."jawabnya membuat Yuju menelan salivanya sendiri
Pria itu mulai mendekati Yuju yang terus bergerak mundur kebelakang. Sementara itu, tiga pria teman pria tadi sedang duduk sambil meminum alkohol dan tertawa senang.
"Apa menurut kalian, bos berhasil bermain dengan yeoja itu?"tanya salah satu dari mereka
"Aku yakin 100% kalau bos bisa melakukannya. Bos itu handal dan kita harus akui itu."ucap temannya yang lain
Tak lama masuk 3 orang lain yang langsung bergabung dengan mereka dan ikut minum - minum, sedang asik bersenang - senang tak lama terdengar suara ribut dari luar.
BRUK!
BRAK!
"Suara apa itu?"
"Coba kau keluar dan cek."
Salah satu dari mereka keluar dan mengecek kondisi diluar, beberapa menit kemudian pria itu terlempar masuk kembali kedalam membuat mereka terkejut dan langsung berdiri.
"Ada apa denganmu?"tanya salah satu dari mereka sembari menghampiri teman mereka itu
"Diluar... Ada... Anak bos datang."jawabnya meringis
Tak lama masuklah Jungkook dengan wajah memerah marah, Jungkook menatap tajam mereka satu persatu.
"Dimana gadisku?"tanya Jungkook dingin
"Itu bukan urusanmu, kami sarankan lebih baik anda pergi karena kami tidak mau melukai anda."jawabnya
"BRENGSEK!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CROSSROADS
Teen FictionDi Persimpangan itu aku menemukannya. Di Perrsimpangan itu jugalah aku mengantarnya. Di Persimpangan itulah aku kembali dipertemukan dengannya. Dan Di Persimpangan itu aku dipisahkan dengannya... Kenyataan yang harus kami terima, kami tidak di Izink...