Diaaa. Perempuan yang selama ini hanya bisa di pandang dari kejauhan. Yang membuat hari-hari ku nyaris berwarna. Yang membuat hati ini ingin menggapainya -Zidan Anggara
Zidan yang sedang duduk di balkon rumah. Memikirkan kenapa tadi aura menjauh, seketika*DOORRRR* teriak adiknya yang mencoba untuk mengejutkan kakak nya itu.
'Hufttt' suara helaan nafas zidan yang sambil mengelus dada dengan lengannya.
*Plaakkk* lengan zidan yang memukul lembut adik kecil nya itu.
"kamu ni ya ngagetin kakak aja" ucap zidan dengan nada malas nya.
"Issss" ara berdesis.
"lagian ara lihat kak zidan sejak tadi melamun, lagi galau mikirin cewek ya kak? Ara aduin ke mama loh" ledek ara.
"ih kamu nih so tau ya masih kecil juga" ucap zidan.
Zidan mempunyai adik perempuan yang bernama ara. hanya dua bersaudara dan memiliki kedua orang tua yang lengkap.
***
Zidan yang pindah dari balkon ke kamar. Dan berniat menceritakan aura di grup.
(4) GANS BOY's
Arka, pahri, adult, andaAnda
Woiii!
P
PAdult
Apesi anjink wai woi aje!Pahri
Nape bosssAnda
Gue butuh bantuan lo semua untuk
Deketin gue sama cewe!Arka
Waduh gawat. Seorang zidan
Anggara jatuh cinta!Adult
Yaela palingan tu bocah cuman
Main-main. Kan die ga
Pernah serius orangnye.Pahri
Lah lah ada yang aneh ni
Cewe mana yang ga demen
Sama lo? Sampai lo minta
Bantuan sama kita?Anda
Halahh bacot lo pada! Tinggal
Bantuin doang aje.
Sekarang gue harus ngapain?Pahri.
Ya lo harus sering-sering chat die lah
Masa hal sepela bagi playboy
Kaya lo aja masih nanya.Read.
Zidan mengikuti perkataan mereka dan memberanikan diri untuk mengirim pesan whatsaap untuk aura.
Auraaa😍
05:00pm
"hai ra. Lo punya buku novel gak?"05:10pm
"Punya. Kenapa dan?"Zidan yang begitu kegirangan karna kedua kali nya aura membalas pesannya. Zidan yang hanya basa-basi menanyakan novel dan berniat ingin meminjamnya karena hanya modus ingin bertemu aura.
05:12pm
"hm boleh gue pinjem ra? Judul nya
Apa aja yang penting novel"05:30pm
Boleh kok.05:30pm
Nanti malam gue ambil ya
Kerumah lo?05:40pm
Hm okeRead.
*
**
Tepat jam 07:00
Zidan hendak bergegas pergi untuk menghampiri aura yang hanya ingin modus bertemu dengan pujaan hati. beralasan meminjam novel milik aura.
Padahal, zidan tidak sama sekali menyukai novel dan sangat bosan jika membacanya.
Zidan dan aura bertatap-tapan kembali. Aura yang seperti biasa jantungnya bedetak kencang ketika zidan menatap raut wajahnya.
Zidan memberanikan diri memegang lengan aura, dan meletakan lengan aura tepat di dada. Sambil berkata
"ra? Detak jantung gue berdetak begitu cepat. Ini bukti bahwa gue benar-benar gugup di hadapan lo karna lo udah ada di ruang hati gue ra." sembari menatap tajam raut wajah aura.
Aura lagi-lagi mematung. Gugup. Gemetaran. Rasanya campur aduk.
"ra? Gue pernah janji ke diri gue sendiri. Kalau lo sudah menjadi milik gue. Gue akan buat lo jauh lebih bahagia" ucap zidan yang tak melepas lengan aura sejak tadi.
"RA? DO YOU WANT TO BE MY GIRL?"
"YES" ucap aura dengan nada yang begitu sangat pelan karena refleks.
Tanpa ada persetujuan dari aura, zidan langsung memeluk erat aura. Dekapan yang nyaman dan hangat membuat aura membalas pelukan dari zidan. "Thankyou ra" bisik lembut dari zidan.
*cuupppppp* sebuah kecupan dari zidan di kening aura sebagai tanda ia benar-benar menyayangi nya.
"ihh zidann bandel ya." sambil tersenyum tersipu-sipu.
"hehe gapapa dong kan sama pacar sendir" ledek zidan.
"oh yaa ini novel yang zidan pinjam" sambil mengasihi novel miliknya.
"sebenarnya gue cuman mau bertemu dengan lo aja ra, beralasan meminjam novel" zidan berusaha jujur dan berusaha menahan malu.
"ih zidan dasar yaaa!!" cubit aura dilengan zidan.
"ih raa. Sakit tauu" sambil memainkan pipi mungil aura.
Maaf kalau ceritanya kurang jelas. Bakal ada part2 yang bikin baperr nantinya!!!🔥🔥
Instagram: @husnaaaini16
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR' (Love Of Different Riligions)!!
Phi Hư CấuSeperti layak nya sepasang sendal. beriringan, berdampingan, saling melengkapi, tetapi tidak bisa bersama karena mereka berbeda visi-misi dan juga berbeda keyakinan. Aura berfikir, cinta tidak selalu harus memiliki, karena puncak dari mencintai yai...