6:00am.
Aura yang dari tadi semalaman gak bisa tidur karena memikirkan zidan. Dan segera bergegas mandi untuk pergi ke kampus.
Kali ini aura gak berangkat ngampus bersama zidan karna kak fauzan yang ingin mengantarkannya.
"Ra, kok tumben muka lo kaya gak semangat untuk ngampus?" tanya kak fauzan.
"Lagi males ngomong kak gausa nanya-nanya" ketus aura.
•Kampus.
Zidan yang ternyata dari tadi sudah nungguin di depan kelas aura dan segera membuka obrolan.
'Ra, tadi dianter siapa?" tanya zidan
"Kak fauzan, kakak aura"
"Ohh gitu, nanti sore mau lihat senja bersama gak? Sambil ada yang perlu kita bicarakan ra"
"Hm okai"
Kita kembali asing yang seperti semula. Aura yang meninggal kan zidan untuk masuk ke kelas.
Setelah istirahat, aura berfikir ingin membagi masalah ini kepada anjani.
Aura hanya ingin anjani yang tahu cerita ini, bukan aul ataupun rika.Anjani teman curhat yang paling bisa aura jaga kepercayaannya. Selagi aura curhat sama dia beban aura seakan-akan berkurang.
"anjani, anter aura ke perpus yu, aura mau curhat ni" ucap aura.
"Okai ra, ajak aul sama rika juga jangan? Tanya anjani.
"Gak usah, anjani kan tau sndiri mereka mulutnya begimana" ucap aura sambil tersenyum.
•Perpus.
"Jadi apa yang mau lo ceritain ra? Tanya anjani.
"Zidan anggara, sekarang dia pacar aura"
"What?! You seriuosly?" tanya anjani yang begitu terkejut.
"Iya dan ternyata kita berbeda keyakinan, dan aura skrg bingung harus kaya gimana" ucap aura
"Gilaa. Ga nyangka gue ra, hebat ya temen gue bisa memikat cowo paling hitz di kampus ini"
"anjanii, plis lahh, jangan salah fokus kesitu, anjani fokus ke aura sama dia yang berbeda kayakinan."
"iyaiyaa. Lo sayang banget banget gak sama zidan?" tanya anjani.
"Iya, aura sayang zidan"
"Ikutin kata hati lo, sampai benar-benar lo berfikir bahwa hubungan lo gak bisa dipertahankan" anjani memberikannya saran.
"Btw, jangan ceritakan masalah ini kepada rika dan aul." ucap aura
***
•Pantai.
05:00pm."Ra, tatap mata gue. dan katakan bahwa lo tidak benar-benar sayang sama gue" ucap zidan sambil mencengkram tulang pipi aura dengan begitu lembut. Hingga wajah kita saling begitu dekat.
Aura yang sedikit tidak mengerti mengapa zidan berkata seperti itu.
"Kenapa zidan berkata seperti itu?" tanya aura sambil menghindari lengannya.
"gue hanya ingin tahu jawaban dari lo dan apa yang lo inginkan ra"
"Ya jelas aura sayang sama zidan, aura hanya terkejut saja bahwa kita berbeda"
"Ra, ikutin kata hati lo dan gue pun akan ikutin hati gue untuk terus bersama-sama"
"gue akan membuat lo begitu nyaman saat berada didekat gue" zidan melanjutkan perkataannya
Zidan yang merangkul pundak aura dan kita sama-sama memandang senja bersama.
"Besok kita kerumah gue mau? Gue ingin mengenalkan lo kepada ibu dan juga adik perempuan gue" ucap zidan
"zidan serius? Tapi aura takut bila ibu zidan tidak menyukai aura" ucap aura dengan nada begitu lembut sambil memandangi senja.
"Tenang saja, ibu gue hatinya sangat baik" ucap zidan
Ikutin terus part-part selanjutnyaa, guys:)💞
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR' (Love Of Different Riligions)!!
Non-FictionSeperti layak nya sepasang sendal. beriringan, berdampingan, saling melengkapi, tetapi tidak bisa bersama karena mereka berbeda visi-misi dan juga berbeda keyakinan. Aura berfikir, cinta tidak selalu harus memiliki, karena puncak dari mencintai yai...