10:00am
•Kampus.Aura yang sedang berada di taman kampus bersama anjani sambil memangku laptop yang sedang aura kerjakan untuk presentasi nanti di kelas.
"Gimana ra lo sama kak zidan?" tanya anjani yang tiba-tiba membahas zidan.
"Kemarin sore aura sama zidan si bahas soal hubungan kita dipantai"
"Terus-terus?
"Ya kita sepakat untuk jalanin sebisa kita sampai waktu yang benar-benar tidak menginginkan soal hubungan kita" ucap aura smbil megetik di laptop tanpa memalingkan wajah ke anjani
"Oh gitu, yauda si ikutin kata hati kalian dulu aja selagi kalian belum bisa melepaskan satu sama lain"
"Balik ngampus aura langsung pergi ke rumah zidan, katanya sih mau di kenalin sama ibu dan adiknya" kata aura.
"Anjiirrr, si zidan kayanya serius deh sam lo ra"
"Zidan memang serius dan aura percaya itu, tapi aura gak percaya tentang takdir aura sama zidan apakah takdir memihak ke aura atau enggak" ucap aura.
"Terus gimanani perasaan lo nanti mau ketemu camer hahaha" ledek anjani
"Baru pertama kali nya nih aura di ajak ketemu sama orang tua pacar dan di ajak kerumahnya, ya pasti seneng trus yaa deg-degan lah" kata aura.
"Yu ah ke kelas" lanjut omongan aura.
Aura dan anjani bergegas pergi ke kelas dan mepersiapkan untuk presentasi nanti.
01:00pm
Aura yang dari tadi nunggu zidan depan gerbang kampus. Selama aura dan jidan sudah jadian mereka sering berngkat dan pulang ngampus bareng. Terkadang kalau aura lagi bete sama zidan dia gak gamau dianter atau dijemput sama zidan.
Btw, Kalau aura lagi bete sama zidan, zidan gak akan biarin aura untuk gak mood lebih dari satu jam. Pasti bakal ada surprise-surprise kecil yang ia perbuat untuk bisa bikin aura gak marah lagi sama zidan, sesweet itu zidan gimana aura gak baper dengannya.
Tiba-tiba motor ninja berwarna hitam dengan helm cross/trail yang menghampiri aura, ya aura tau itu zidan, mereka sudah sering muter-muter gak jelas naik motor ninja miliknya.
"Hai pacar, nunggu nya udah lama?" tanya zidan.
"Hmm engga kok"
"Yauda ayo naikk"
Aura yang bergegas naik ke motor zidan, dan langsung memeluk tubuhnya supaya aman dan agar tidak jatuh.
"Gimana? Lo udah siap ketemu sama ibu?" tanya zidan.
"Yaa siap ga siap harus siap"
Sesampai nya dirumah zidan. Aura dan zidan segera masuk ke dalam rumahnya dan melewati loby mini, dan aura melihat pajangan shalib besar sebagai hiasan lobby mininya. Mungkin agar tamu yang memasuki rumahnya segera tahu apa agama yang keluarga ini percayainya.
Dan aura melihat zidan yang berteriak di dalam ruangan tamu nya dengan memanggil ibunya. Hanya pembantu zidan yang menghampirinya dan berkata.
"Maaf den, nyonya dan ara sedang pergi ke indomaret depan" ucap bibi nya zidan.
"Oh gitu bi yaudah bi makasi yah, tolong sekalian bikinin kita jus jeruk ya bi" ucap zidan.
"Aura tunggu ibu pulang dulu yaa, gapapa kan?" tanya zidan.
"Gapapa kok"
"Yauda yu duduk"
Aura yang dari tadi sama zidan menonton televisi di ruang tengah, dan sambil bergurau dengan zidan. Sampai ibu dan adiknya telah tiba.
Suara bel yang terdengar dan membuat pembantu zidan menghampiri pintu. Aura yang refleks langsung merapihkan baju dan rambut aura walau tak berantakan.
"Zidan, ini siapa? Kenalin dong sama ibu" ucap ibu zidan.
"Oh iya bu kenalin ini aura, milik zidan" ucap zidan sambil tersenyum ke arah ibunya.
Aura yang langsung menyodorkan lengannya untuk salaman ke ibu zidan.
"Aura tante" ucap aura dengan begitu gugup nya.
"Wah kakak aura cantik bangett" puji adiknya zidan.
"Hehe makasi sayang kamu juga cantik" ucap aura sambil mengelus pipi adiknya zidan.
"aura belum makan kan? Yu kita ke meja makan, makan dulu yu" ucap ibu zidann
"Oh iya makasi tante"
Kita semua langsung bergegas pergi ke ruang makan. Terasa nyambung sekali mengobrol bersama keluarganya padahal baru sekali aura bertemu dengan keluarganya.
"Ternyata selera anak mama tinggi ya, pacarnya cantik banget" ucap ibu zidan.
Aura yang dari tadi hanya senyum-senyum saja ketika ibunya memuji-muji aura.
"Setelah pembantu zidan selesai menghidangkan makanan, aura dan keluarga zidan berdoa sebelum makan."
Aura yang menengadahkan ke dua tangan untuk berdoa, dan ibu zidan yang memandangi aura heran dan bertanya
"Maaf ra, tante mau nanya, kamu islam?"
Tiba-tiba jantung aura berdetak begitu cepat, aura takut ibu zidan tak merestui hubungan aura dengan zidan.
"Iya tante, aura memeluk agama islam"
"Dan apa kalian sudah tahu bahwa kalian berbeda?" tanya ibu zidan.
"Iya bu, kita baru tahu setelah kita sudah jadian" ucap zidan.
"Oh begitu, yauda lanjutkan makannya" ucap ibu zidan dengan wajah yang tiba-tiba hilang senyumnya.
Aura yakin, ibu zidan tidak merestui hubungannya dengan zidan. Bagaimana tidak aura memikirkan begitu kalau wajah yang tadinya sangat terpancar senyumnya tiba-tiba langsung menghilang senyumnya setlah tahu bahwa mereka berbeda. Begitupun mamah aura yang apabila jika mengetahui ini semua pasti tidak juga merestui hubungan aura dengan zidan.
Thankyou Readers, jangan lupa vommentnya ya:)💞
KAMU SEDANG MEMBACA
LDR' (Love Of Different Riligions)!!
No FicciónSeperti layak nya sepasang sendal. beriringan, berdampingan, saling melengkapi, tetapi tidak bisa bersama karena mereka berbeda visi-misi dan juga berbeda keyakinan. Aura berfikir, cinta tidak selalu harus memiliki, karena puncak dari mencintai yai...