CHAPTER 1

16.8K 938 12
                                    

Suara dentingan sendok dan garpu beradu dengan piring mendominasi suasana meja makan pagi itu. Hari ini Bibi memasakkan nasi goreng yang dicampur dengan daging kornet kesukaan Kenan. Enak sekali rasanya. Membuat nafsu makan penghuni rumah tersebut bertambah.

Sesekali obrolan ringan terjalin diantara anak dan ibu itu. "Ken, temen mama yang di Surabaya baru pindah ke Bandung kemaren", ujar mama di sela sela sarapan.

"Siapa ma?", kata Kenan sambil mengunyah nasi gorengnya.

"Tante Dewi", jawabnya.

"Ohhh, terus??".

"Kayaknya anak bungsunya bakal sekolah di sekolahmu". Kenan hanya berOhh ria mendengar itu.

"Tolong kamu jagain dia ya!", pinta mama.

"Loh? Aku kenal aja enggak. Emang namanya siapa ma?", tanya Kenan.

"Oh iya juga, mama lupa tanya. Coba nanti deh mama tanyain", ucap mama.

"Yah gimana sih ma, gimana aku bisa tau orangnya kalau gitu".

Kenan menatap jam tangan di tangan kirinya itu yang sudah menunjukkan pukul 06.40.

Dia menyelesaikan sarapannya dengan segera. Lalu bergegas berangkat ke sekolah tak lupa berpamitan dengan mencium tangan dan pipi mamanya itu.

Kenan segera mengambil motor matic pabrikan Italia berwarna biru kesayangannya di garasi. Lalu segera bergegas menuju ke sekolah.

"Hati hati den", kata Pak Rudi satpam rumahnya sambil membukakan gerbang untuk Kenan.

Kenan dari kecil udah biasa dipanggil dengan sebutan Den oleh pegawai di rumah. Katanya sih dia lebih cocok dipanggil Den daripada Non.

......................

Udah dianggep biasa, dimana pun Kenan berada pasti banyak pasang mata kaum hawa yang memandanginya.

Mulai dari yang seangkatan, adik kelas, sampai kakak kelas pun tak pernah absen untuk berdecak kagum saat melihat orang paling populer se-SMA itu.

Cewek ganteng itu terlihat berjalan menuju kelas dengan Hoodie yang sengaja ia sampirkan ke pundaknya sembari membawa beberapa buku tulis di tangannya.

Kenan gak mau ribet orangnya. Kalau ke sekolah dia gak pernah bawa tas, karena dia paling cuma bawa 2-3 buku tulis aja. Buku buku pelajarannya sengaja ia taruh di loker dan laci kelas. Orang pinter mah bebas ya.

Selagi Kenan berjalan, tiba tiba.....
.
.
.
.
.
BRUUKKKKK!!!!!..........

Buku tulis yang ia bawa itu jatuh berserakan ke lantai. Tanpa disengaja, seorang gadis menubruknya dari arah pintu ruang TU.

Ia menatap gadis itu dengan wajah datar. Wajah itu terlihat masih asing baginya. Ia sadar bahwa dirinya belum pernah melihat gadis itu sama sekali.

Tak ada kalimat yang Kenan lontarkan. Hanya diam lalu beralih untuk mengambil bukunya kembali di lantai.

Sedangkan gadis di depannya terlihat cukup syok dan memperlihatkan wajah yang cukup kesal sembari mengambil buku-bukunya di lantai yang juga ikut jatuh.

"Eh kalo jalan pakai mata dong!", kata gadis itu tiba tiba.

Mendengar itu, Kenan langsung berdiri dan menatap cewek yang hanya setinggi pundaknya itu dengan senyum smirknya.

"Seharusnya yang marah itu gue, lo yang nabrak gue", ucap Kenan dengan nada biasa.

"Lohhh.....bisa bisanya lo malah nyalahin gue", katanya sambil mendongak ke Kenan tak mau kalah.

Kenan hanya menatapnya datar. Membuang napasnya kasar. Lalu berkata, "Terserah lo lah. Dasar orang gak tau diri. Udah salah...nyolot lagi!", bentaknya dengan nada tinggi pada gadis itu.

Gadis berambut sebahu itu sontak terkaget mendengar bentakan Kenan. Dia merasa telah melakukan kesalahan fatal. Dia tersadar bahwa terdapat bet kelas 11 di baju seragam milik orang itu.

"Mampus gue, kakak kelas ternyata anjir", batin gadis itu.

"Mmmmaaaf ya kak", ucap gadis itu terbata bata.

Menyadari siswa siswi sekitar memperhatikan mereka berdua. Tanpa menggubris ucapan maaf gadis itu, Kenan melangkah pergi meninggalkan gadis itu tanpa menoleh sedikitpun ke arahnya.

Sedangkan gadis tadi masih berdiri terpaku belum meninggalkan tempat, seraya masih memikirkan kejadian barusan.

Bukannya memikirkan dirinya yang tak sengaja menubruk kakak kelas itu, justru yang ia pikirkan malah wajah orang itu. Menurutnya wajahnya terlalu ganteng dan manis untuk seorang laki-laki.

Bel masuk pun berbunyi, menyadarkan lamunan gadis itu yang langsung bergegas pergi masuk ke dalam kelasnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Makasih yang udah nyempetin baca cerita pertama gue.

Prince(ss) Charming [GXG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang