CHAPTER 10

8.1K 606 1
                                    

Keempat temannya itu tertawa mendengar ceritanya. Mereka nampak sudah tak kaget lagi dengan apa yang ia ceritakan itu.

"Bukanya udah 50 lebih cewek yang nembak lo ya Ken?", Kata Lista. Kenan hanya mengendikan bahunya.

"Udahlah Ken, santai aja. Kalo lo emang gasuka ga salah itu mah", ucap Vino sok bijak.

"Gue cuma gak enak sama cewek0cewek itu, gue udah nolak mereka", katanya.

"Mending lo cari pacar deh Ken!", sahut Stefen yang membuat keempat temannya melirik Stefen.

"Gila lo?", Kenan kesal.

"Tapi kata Stefen ada benernya Ken, lo gak bakalan di kejar-kejar cewek sampai segitunya lagi kalo lo punya pacar", ujar Ajeng.

"Mau gue cariin pacar?", kata Lista yang belum sempat Kenan jawab malah pak Joko udah masuk ke kelas.

"Selamat pagi anak anak", Sapa Pak Joko memasuki kelas tersebut. Membuat seluruh siswa kembali ke tempat duduk mereka masing masing.

"Hshhh emang gue perlu punya pacar
Ya?", kata Kenan dalam hati.

.........................................

"Oh ini diisi semua pak?".

"Iya tolong diisi semua data dari kelasmu ya, bapak tinggal dulu. Kalau udah selesai taruh sini aja", kata seorang staf TU.

Kenan membolak-balikan lembar kertas yang cukup banyak itu. Mimpi apa semalem malah dia yang disuruh wali kelasnya untuk mengisi banyak lembaran data ini.

"Hshhhhhh".
"Kenapa harus gue sih ah", gumamnya sendiri sambil mengisi lembaran kertas itu.

Si kampret Vino yang tadi bersamanya malah udah balik ke kelas duluan, jadinya Kenan sendiri yang harus mengisinya. Baru sekitar 3 lembar terisi, namun tinta pulpen miliknya malah macet, sepertinya habis.

"Anjir!!!", umpatnya dalam hati. Kenan bingung harus gimana, padahal masih banyak banget yang belum terisi. Ruangan TU saat ini sedang kosong tak ada orang sama sekali disana.

Dia mondar mandir mencari pulpen disana, namun anehnya satu pun takada pulpen yang ia temukan. Dia menggaruk kepalanya yang tak gatal itu karena bingung.

Tiba tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang. Sontak Kenan langsung menoleh ke arah orang itu.

"Anjir!!!!"
"Kaget gue", Kata Kenan ngegas.
"Ngapain lo kesini???", sambungnya.

"Mau ngembaliin kartu spp", jelas gadis itu.

"Oh", jawab Kenan lalu kembali mencari pulpen yang bisa ia gunakan.

"Lagi cari apa kak?".

"Bukan urusan lo", Kata Kenan.

"Misell tahan emosi Misell. Harap bersabar ini ujian, harap bersabar". Batin Misell menenangkan dirinya.

"Butuh pulpen ya kak?", tanyanya.

Kenan tak menjawabnya, ia masih sibuk mencari pulpen di meja-meja staf di ruang TU tersebut.

"Yaudah deh aku duluan ya kak. Ini aku ada pulpen, kalo mau dipake gak papa", ucap Misell sambil menaruh sebuah pulpen di atas meja lalu keluar meninggalkan Kenan seorang diri disana.

Dia menoleh ke meja itu. Dia melihat sebuah pulpen berwarna pink dengan gambar karakter unicorn disana.

Kenan tersenyum melihatnya. Tetapi berhubung pemiliknya sudah keluar tak apalah jika ia gunakan daripada gak selesai-selesai.

Prince(ss) Charming [GXG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang