Malam itu, dengan lahap Kenan memakan makan malamnya. Nafsu makannya sedang tinggi, mungkin juga karena habis ujan-ujanan.
"Besok-besok kamu mending naik mobil aja deh, lagian kan ini dah masuk musim penghujan. Kamu juga naik motor gak pernah bawa jas hujan kan", kata mama disela-sela makan malam.
"Hm males ah ma, enakan naik motor", ujarnya sambil mengunyah makannya.
"Mama ngikut kamu aja lah, yang penting jangan buat mama khawatir. Kayak tadi tuh, pake acara ujan-ujanan segala". Mama mulai ngomel.
"Iya ma, kan aku dah cerita, aku nganter Misell dulu tadi", jelas Kenan.
"Iya iya mama ngerti. Udah-udah, cepet ayo dihabisin makannya". Kenan mengangguk.
"Tadi Valeryn ke rumah, nyari kamu". Kenan tiba-tiba tersedak mendengar perkataan mamanya itu.
"Mama ketemu?", kata Kenan yang masih kaget sambil meneguk segelas air putihnya.
"Enggak sih, tadi bibi yang ketemu". Kenan terdiam. Dia heran kenapa Valeryn datang ke Bandung tiba-tiba begini, nyariin dia pula.
Valeryn, gadis cantik yang pernah dekat dengannya. Mereka pernah satu SMP dengan Kenan. Dia dulu Deket banget sama Kenan, soalnya mereka tetanggaan dulu.
Tapi yang lebih membuatnya heran, gadis cantik yang pernah mengutarakan perasaannya ke Kenan itu kembali lagi mencarinya. Belum sempat Kenan menjawan pernyataannya gadis itu malah pindah ke Amerika tanpa memberi tahu pada Kenan sebelumnya. Kenan hanya merasa kecewa kepadanya karena tak pernah memberinya kabar semenjak pergi ke luar negeri.
Kenan tau, walaupun ia masih ragu dengan orientasi percintaannya, ia mengakui bahwa gadis blasteran itu cantik, baik, dan penyayang, apalagi kalau ke Kenan, dia begitu perhatian.
.....................................
"Ken acara pensi kan tinggal sebentar lagi. Rencana mau mulai latihan kapan? Kalau besok gimana?".
"Gue besok tiga hari ijin mau ke Semarang. Tante gue nikah", jelas Kenan lalu mendudukkan pantatnya di atas meja dengan santainya.
"Oh gitu ya, terus gimana gais?", tanya Vino ke yang lain.
"Gue ngikut kalian aja lah".
"Minggu aja deh, gua dah balik itu", kata Kenan. Teman yang lainnya pun ikut setuju.
"Dah ada rencana mau bawain lagu apa?", tanya Kenan sembari memakan sebuah kotak biskuit pemberian fansnya.
"Gue dah ngelist nih beberapa lagu cocok kita bawain. Sans lah, besok aja kita milihnya", kata Rafael.
Tok...tok....tok...!!!!
Seisi kelas serempak menoleh ke arah pintu. Kedua adik kelas mereka melangkah masuk sembari memberikan senyum ramah yang tentunya membuat para murid laki laki di kelas itu bersorak riang.
"Permisi kakak kakak....kita mau mengambil formulir pendaftaran penampilan buat pensi", kata Eva. Marcel kemudian berdiri dengan membawa beberapa lembar kertas. Cowok itu berjalan ke arah Eva.
"Nih", Marcel menyerahkan beberapa lembar formulir itu ke Eva. Sesekali ia mencuri pandang ke gadis di sebelah Eva itu.
Sedangkan yang ditatap malah memandang ke arah orang lain. Tatapannya mengarah ke seseorang yang sedang duduk di atas meja paling depan. Namun Kenan nampak tak begitu peduli bahwa Misell sedang berada dikelasnya sambil memandanginya sekarang.
Dia sebenarnya sadar tapi dia justru memilih untuk mengobrol dengan Vino. Melihat Kenan tak memperdulikannya, Misell mengalihkan pandangan ke lain arah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince(ss) Charming [GXG]
RomanceWAJIB DIBACA!!! Cerita ini berunsur LGBT, yang anti sama hal seperti itu atau homophobic harap jangan membaca. Sebenarnya gue bukanlah seorang lgbt dan mendukung hal ini. Gue juga tidak membenarkan hal yang menyangkut tentang lgbt. But, gue berharap...