Lanjuttt.....
Jisoo sedang berbaring di kamarnya.setelah bertemu dengan eomma jin.dia pusing bagaimana bisa dia disuruh cepat menikah sedangkan dia bukan siapa-siapa jin dan dia masih terlalu takut untuk menuju ke jenjang pernikahan.setelah itu tak sadar dia tertidur dengan memakai dress.
🌄🌄🌄🌄
Dikantor jisoo juga tidak fokus bekerja karena masih memikirkan ucapan eomma jin.
Ttiitt tiiittt tiiittt
Suara telepon mejanya berbunyi"Jisoo ke ruangan saya sekarang"
"Baik pak"-jisoo
Jisoo masuk ke ruangan jin setelah mengetuk pintunya.
"Ada apa pak?"-jisoo
"Duduk"-jin
Mereka duduk di sofa ruangan jin.
"Eomma ingin kita menikah minggu depan"-jin
"Nde? Menikah tapi sa-"ucap jisoo
"Saya tahu ini memang tidak seharusnya terjadi saya juga tidak ingin ini terjadi tapi jika saya tidak menikah denganmu maka eomma akan menikahkan saya dengan sojung dan saya tidak mau itu terjadi"-jin
"Bapak cari saja wanita lain saya tidak mau kalau perlu saya akan berhenti bekerja dan uang bapak yang sudah digunakan untuk membayar sewa apartmen saya. Saya akan menggantinya secepatnya permisi"-jisoo
Jisoo beranjak pergi namun tangannya dicekal oleh jin.wajahnya sangat dingin dan tatapannya sangat tajam.
"Lepaskan saya"-jisoo
Jin masih menatap jisoo dan mencengkeram tangan jisoo keras.
"Akkhh ss-ssakit lepaskan kumohon lepaskan aku"-jisoo memohon
Jin melangkah maju mendorong jisoo sampai pintu.tangan jin satunya digunakan untuk mengunci pintunya.lalu memasukkan ke dalam saku jasnya.
"Tolong lepaskan aku tidak mau menikah denganmu tolong jangan memaksaku"-jisoo mulai menangis
"Diam kau! Jangan pernah membantahku kalau kau tidak ingin menerima akibatnya"-bentak jin
"Tolongg tolongg aku siapapun tolongg aku hiks hiks"-jisoo takut
"Hahahaha teriaklah sekencang kencangnya tidak akan ada yang mendengarmu hahahaha kau akan tetap menikah denganku jisooyaa"-jin
Jin menjauh dari jisoo dan duduk dimejanya.jisoo menangis didepan pintu sambil duduk dan menunduk.
Jin mendekati jisoo berjongkok di depannya.mendongakkan kepala jisoo untuk menatapnya kedua tangannya menangkup wajah jisoo dan menhapus air matanya.
"Jangan menangis cantikmu akan luntur jika kau menangis jisooyaa"-jin
Jin memajukan wajahnya ingin mencium jisoo tapi jisoo lebih dulu mendorongnya dan alhasil dia pun terpental.
"Jangan pernah menyentuhku brengsek"-jisoo
"Wah wah berani kau melawanku ya"-jin
Jin mendekati jisoo yang masih menangis.tiba-tiba dia membekap mulut jisoo.jisoo mencoba untuk melepas tangan jin namun usahanya gagal dan akhirnya jisoo pun pingsan dan jatuh ke pelukan jin.
"Maaf aku harus melakukan ini padamu jisooyaa seharusnya kau tidak menolakku"-jin tersenyum jahat
👐👐👐👐
Jisoo membuka matanya melihat sekelilingnya dan mengingat kejadian saat bosnya menjahatinya tadi.
"Aku dimana?"-jisoo
"Apa seokjin menculikku aku harus pergi dari sini"-jisoo
Jisoo hendak pergi namun dia merasakan sakit pada tangannya.
"Akkhh sial kenapa tanganku diikat oh tidak aku harus pergi dari sini aku tidak ingin menikah dengan pria jahat itu"-jisoo
"Toloongg toloongg seseorang tolong selamatkan aku"-jisoo
"To-"-teriakan jisoo terpotong
"Teriaklah sekuat tenagamu tidak akan ada yang menolongmu jisooyaa hahaha"-seokjin yang baru keluar dari kamar mandi
"Kau lepaskan aku atau-"
"Atau apa noona kim jisoo hahaha kau akan melakukan apa padaku"-jin
"Atau aku akan memanggil polisi agar kau ditangkap"-jisoo
"Polisi hahahaha aku tidak takut lagipula bagaimana kau akan memanggil polisi jika kau saja tidak mampu melepaskan diri dariku"-jin
Seokjin mendekati jisoo dan duduk disampingnya memegang wajahnya sambil mengelusnya.jisoo memalingkan wajahnya tidak mau menatap jin.
"Tatap aku jisooyaa"-jin
Jisoo masih tidak mau menatap jin.
"Tataplah mataku jisoo"-jin
Dengan suara yang jin lembut jisoo memberanikan diri menatap jin.
"Menurutlah denganku dan aku tidak akan menyakitimu jisoo tapi jika kau terus menolak dan membantahku aku tidak segan-segan untuk menyakitimu"-jin
"Kenapa kau melakukan ini padaku seokjin-ssi padahal aku tidak pernah sekalipun membantahmu tapi untuk kali ini aku tidak bisa menurutimu lagi aku tidak mau menikah denganmu kumohon lepaskan aku"-jisoo menangis
"Seharusnya kau senang karena kau akan menjadi istri seorang ceo muda yang terkenal"-jin
"Aku bukan wanita seperti itu yang terobsesi dengan pria kaya. yang aku inginkan adalah pria yang benar-benar mencintaiku"-jisoo
"Benar aku juga sama sepertimu aaku ingin menikah dengan wanita yang aku cintai huh namun itu sudah tidak mungkin bagiku"-jin
"Kau tidurlah ini sudah larut pasti kau lelah aku ada urusan jangan mencoba untuk kabur dariku"-jin
Jin pergi meninggalkan jisoo.jisoo masih diam memikirkan siapa wanita yang jin cintai dan kenapa sudah tidak memungkinkan untuk bersamanya.
"Kalau aku bisa menemukan siapa wanita itu aku tidak akan menikah dengan seokjin ya aku akan mencari wanita itu dan agar aku bisa keluar dari sini aku harus bersikap baik seolah aku sudah menerima pernikahan itu"-jisoo
Setelah mengatakan itu jisoo berbaring dan mencoba untuk tidur dengan keadaan tangan diikat.
Setelah jin selesai dengan urusan bisnisnya dia kembali lagi ke hotel tempat dia meninggalkan jisoo.
Jin membuka kamarnya.melihat jisoo tidur dengan pulas.dia dudu di sofa kamarnya dan tidur disana.
🌄🌄🌄🌄
Pagi jisoo terbangun karena sinar matahari mengenai wajahnya.dia melihat sekelilingnya dan tatapannya berhenti pada jin yang tidur di sofa.jisoo memperhatikan wajah jin yang sedang tertidur sangat tenang.dirasa jin akan bangun dia menutup matanya kembali seolah belum bangun.
Jin mendekati jisoo memperhatikan jisoo yang sedang tidur.jisoo membuka matanya dan melihat jin berada didepannya.jin berbalik badan dan pergi meninggalkan jisoo.
"Tunggu!"-jisoo
Jin berhenti namun tak berbalik.
"Aku akan menikah denganmu"-jisoo
.....Tbc.....
Jangan lupa vote dan follow akun aku ya😊😊
Berharap kalian vote
Bye...
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish Happy Ending [Jinsoo] ((Hiatus))
DiversosFollow dulu lahhh "aku tidak bisa mencintaimu, aku tidak bisa menerimamu didalam hidupku tapi aku tidak bisa melepaskanmu namun kuharap aku bisa mencintaimu sepenuhnya"-seokjin "aku hanya ingin bahagia, setidaknya sebentar saja dalam hidupku, bahkan...