15. i can't angry

975 81 26
                                    

Lanjutt.......

"Jinyoung-a kenapa kau selama ini tidak ada kabar?" jinyoung diam tidak menjawab. jisoo menghela nafas kemudian melanjutkan pertanyaannya "dan kenapa kau sama sekali tidak menjawab telepon dan pesanku bahkan kau tidak melihatnya"

"mmm, dimana seokjin sekarang?" kenapa dia tidak mengantarmu dan membiarkanmu menggendong sambil membawa barang banyak?"

"dia sibuk ti-"-ucap jisoo terpotong

"cihh sibuk? Kau tidak pernah memintanya untuk mengantarmu kan?"-potong jinyoung

Jisoo menunduk sambil mengelus pipi anaknya yang tertidur. "aku..... Memang tidak pernah memintanya untuk mengantarku karena melihat sikapnya padaku, aku tahu seokjin tidak akan mau melakukannya". Jinyoung hanya menghela nafas

Setelah perbincangan itu tidak ada percakapan lagi, hanya ada suara hujan yang bercampur dengan suara mesin mobil dijalanan.

🚗🚗🚗🚗



Hujan sudah berhenti saat mereka sampai di rumah seokjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan sudah berhenti saat mereka sampai di rumah seokjin.

"masuklah dulu aku akan membawakan barangmu ke dalam"

Jisoo membawa anaknya masuk dan menidurkannya, lalu dia turun untuk mengantar jinyoung kedepan rumahnya setelah memasukkan barang² ke dalam rumahnya.

"terima kasih, sudah membantuku lagi pergilah dulu aku akan masuk" ucap jisoo tersenyum. Jinyoung memandangi wajah jisoo melihat betapa tulusnya senyuman itu. "jisooya" panggil jinyoung "hmm?" jinyoung menghela nafas "selama ini kau menganggapku sebagai apa?" jisoo tampak berpikir "temanku, ahh teman terbaikku dan penyelamatku"

Benar yang dikatakan jin dia hanya penyelamat bagi jisoo."hhhh, boleh kutanya satu hal lagi padamu?"

"tentu saja" jawab jisoo

"apa arti seokjin bagimu?" tanya jinyoung sambil menatap jisoo intens yang seketika membuat raut wajah jisoo berubah.

"dia adalah ayah dari anakku, dan juga suamiku- sudahkan? Kalau begitu aku masuk" saat jisoo berbalik

"aku tahu kau terpaksa, kau menderita, kau tidak pernah sekalipun mendapat kasih sayang darinya bahkan kau tidak diperlakukan sebagai istri olehnya kenapa jisoo! kenapa kau bertahan dengan pria sepertinya kenapa!"

"pergilah" jisoo menahan air matanya

"jisoo!"

"kumohon pergi!"

Jinyoung ingin mendekati jisoo namun sebuah kepalan tangan berhasil membuatnya tersungkur. Jisoo yang mendengar suara pukulan langsung berbalik dan betapa terkejutnya saat jinyoung sudah berada di tanah sambil memegangi sudut bibirnya.

"apa yang kau lakukan?"

"apa? Aku hanya berbicara kenyataan"

"kurang ajar kau"-jin memukul jinyoung bertubi tubi, namun jinyoung hanya berusaha menahan pukulan jin.

Wish Happy Ending [Jinsoo]  ((Hiatus))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang