DUA

50 14 0
                                    

Setiap pertemuan tak harus semanis madu
Karna sepahit ampedu pun perlu,
Bukan soal siapa tapi soal apa.
~KERTAS LIPAT~

🍁🍁🍁

"Makasih sudah mau menolong saya,nama kamu siapa?....Sepertinya kamu pendatang sama halnya dengan saya," tutur Liliana dengan penuh rasa syukur,sambil mengulurkan tangan tanda ingin berkenalan.

Indi hanya melirik sebentar tangan orang yang ada di hadapannya,setelah itu dia berlalu ke arah WC,rencananya ingin boker jadi gagal total.gara gara gadis bodoh yang ada di hadapannya.

"Yasudah jika tidak mau kenal sama saya, nama saya Liliana Maraharani. semoga kita bisa berteman"ucap Liliana agak keras agar di dengar Indi,

"Yasudah saya duluan, sekali lagi terimakasih"ucap Liliana sekali lagi

"BERISIK ANJING" teriak Indi di dalam toilet,

"Ya allah kasar sekali dia,tapi tadi dia baik sekali mau menolong saya." senyum Lia tercetak di bibis imutnya

........

Flashback on

"Aa..ampun kak,ampun." lirih Lia yang sudah tergeletak dengan lutut kiri yang berdarah.

"Ma...afin saya ka...kak, sa...saya tadi...." ujar Lia, bibirnya bergetar takut, bahkan badannya menggigil ketakutan,

"Maksud lo apa hah? Mau nyelakain gue di tangga? Hah!" Bentak salah satu kakak kelasnya.

Lia meneteskan air matanya dalam tundukan kepalanya, dia takut,sungguh ketakutan.

"Tuhan aku mohon, kirimkan orang baik padaku," Lia memohon doa dalam hatinya.

"Jawab cupu!" Teriak salah satu dari ke 4 kakak kelasnya yang berambut panjang,sambil mencengkram bahu Lia.

Lia meringis,dia kesakitan!

"Maaf kak, Hiks...Hiks...."ujar lia sambil menangis

Tiba tiba....

Brak....

Pintu Toilet terbuka lebar, gadis berhoodie hitam datang,dengan sorot membunuh,
Dia Indiana,

"Terima kasih tuhan,telah mengirimkan Gadis berhoodie hitam" ucap Lia dalam hati,Dia tersenyum saat melihat gadis hodie hitam itu datang

"Berhenti! Keluar lo semua! Sebelum gue bunuh kalian satu satu." Acnam Indi dengan santainya

"Wah ada pahlawan kesiangan ternyata,hahaha" sindir salah satu dari 4 kakak kelas kurang kerjaan di sana.

Tawa mereka pecah...

Indi hanya menanggapi dengan santai,maju satu langkah dan bersandar di tembok.
Indi mengeluarkan barang kecil dari saku jaket hodienya.

Ceklek...

Pisau lipat terbuka!

Tawa mereka berhenti saat melihat Indi sedang memainkan pisau lipat di tangannya

"Sya kayaknya dia bahaya deh,liat dia bawa piso sya.Ya ampun gimana ini?" Tanya salah satu dari mereka pada gadis bernama Sya.

ORIGAMI SEGITIGA [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang