09

10.5K 364 72
                                    

Happy reading ^^

  Kim seokjin menatap lekat bola mata  hyerin dia benar² ingin tau apa sebenarnya yang terjadi tadi malam karna hal semalam bahkan bisa membuat seorang park jimin senyum sendiri dan membuat hyerin tampak menyedihkan sungguh seokjin bukan orang yang ingin tau urusan orang lain tapi dia hanya penasaran tentang kejadian itu.

  "E..em bisakah oppa jangan melihatku seperti itu?" Seokjin semakin menatap intens mata hyerin dan membuat hyerin takut dia seperti tersangka yg di tuduh mengambil lolipop anak kecil "ba..baiklah aku akan ceritakan pada oppa tapi oppa jangan memberitahu ke siapapun " seokjin tertawa kecil "baiklah aku berjanji nona hyerin".

  Hyerin cukup lega seokjin akan tutup mulut tapi dia bingun harus memulai ceritanya dari mana dia bahkan hanya mengingat jika dia sedang mabuk dan terbangun di ranjang pria brengsek itu "ayo ceritakan padaku aku berjanji aku akan diam dan membantumu" hyerin mulai menceritakan saat dia mabuk di kedai ramyon dan berakhir dengan terbangun di ranjang Jimin dia juga menceritakan jika Jimin akan membuangnya jika dia hamil "woah daebak!ini benar² hal yang bagus haha akhirnya"  tidak waras benar dia benar² aneh itu yang terlintas di pikiran hyerin ketika mendapat respon seokjin seperti itu.

  Melihat raut sedih hyerin seokjin pun diam "dengar hyerin aku sudah lama mengenal Jimin bahkan dari kecil aku sudah merawatnya..dia tidak akan melakukan hal seperti itu padamu terlebih lagi kau sedang dalam keadaan mabuk.." hyerin menunduk ia sibuk memainkan jari tangannya sebenarnya dia enggan membicarakan masalah itu

  " baiklah ini waktunya istirahat hyerin sebaiknya kau makan agar kau tidak sakit...bagaimanapun juga aku tidak mau calon anak Jimin nanti tidak tumbuh dengan sehat " hyerin segera mendongak melihat seokjin yg tertawa geli melihat reaksi nya "YA!oppa itu tidak lucu" bukannya seokjin diam dia bahkan semakin tertawa keras sungguh menurut seokjin dia cocok jika bersama Jimin nanti "pipimu memerah hyerin-ah apa kau malu hahahha" hyerin sontak memegang pipinya "oppa aku tidak mau berbicara denganmu lagi" hyerin  berlari keluar meninggal kan seokjin yang menertawainya semakin menjadi aku benar² sangat malu eomma hiks

 
Kantin

"Makananmu nona"
"aa ndee kamsahammida ajjhumma"
  Hyerin segera melahap makanannya jujur saja dia sangat lapar semenjak kejadian kemarin dia tidak nafsu untuk makan "aku harus melupakan kejadian itu benar aku harus melupakannya anggap saja itu mimpi" monolog hyerin sambil memasukkan sesuap nasi di mulutnya tetapi terhenti saat dia mendengar keributan dibelakangnya hyerin segera membalik tubuhnya untuk melihat apa yg terjadi dan hool kenapa saat aku ingin melupakannya dia malah datang benar² sial-batinnya

  Hyerin segera melehap makanannya dia tidak ingin berlama-lama di kantin ini lagi tapi sungguh sangat sialnya hyerin orang itu datang dan duduk di depan nya "apa kau sangat kelaparan?" Hyerin tidak menggubris sama sekali "baiklah jika kau tidak mau bicara" jimin berdiri "Dengar semuanya aku ingin mengumumkan sesuatu kepada kalian.." semua mata tertuju pada Jimin untuk mendengar apa isi pengumuman itu kecuali hyerin dia tetap melanjutkan makannya tidak sopan ya hyerin bisa mendengar ada yang berbicara seperti itu dibelakangnya tapi dia tidak ingin memikirkannya " untuk saat ini dan seterusnya Kim hyerin adalah kekasihku" sontak hyerin mendongak menatap tidak percaya apa yg barusan Jimin katakan, tidak hyerin bukan seperti wanita lain yg akan langsung meloncat memeluk Jimin karna Jimin mengatakan dia adalah kekasihnya jimin justru sebaliknya dia membenci Jimin karna itu akan membuat malapetaka untunya

Benar saja semua mata tertuju pada sosok hyerin dia bahkan dapat mendengar perkataan kasar dari karyawan yg membencinya perempuan jalang,tidak tau malu,  penggoda, dasar menjijikan, ya hyerin dapat mendengar nya dengan jelas hinaan itu sungguh hyerin ingin sekali merobek mulut mereka hyerin benar²  ingin menampar mulut mereka terlebih lagi ia ingin menampar jimin yg seenaknya saja mengklaim dirinya sebagai kekasihnya.

  "Baiklah waktu istirahat kalian habis silakan bekerja lagi" Jimin menarik tangan hyerin "ayo keruangan ku sekarang" bodoh ya hyerin bodoh dia hanya diam saja ditarik oleh jimin seharusnya dia melepaskan tangannya dari Jimin dan menampar wajahnya ntahlah hyerin sungguh tidak mengerti dengan dirinya

"Hiks.. hiks" Jimin melepaskan tangan hyerin saat mereka sudah sampai di ruangan nya "kenapa kau menangis apa aku menyakiti tanganmu?" Hyerin menunduk "hikss kenapa kau melakukannya kenapa eoh?apa salahku.." Jimin diam "apa kau sangat membenciku apa tidak cukup kau membuat ku hancur kemarin malam hiks " Jimin tidak tahan melihat hyerin menagis seperti itu dia langsung memeluk tubuh hyerin "jangan menangis maafkan aku" hyerin semakin menangis tersedu "kau jahat hiks" jimin melepaskan pelukannya dan menghapus air mata hyerin cupp Jimin mencium kedua mata hyerin "jangan menangis lagi aku berjanji tidak akan membuat mu menangis lagi" seketika perasaan hyerin menghangat mereka berdua saling menatap dan akhirnya berakhir dengan lumatan² kecil dari bibir mereka berdua..

.

Annyeong hallo guys💜
Udah lama banget aku ga update😭ini semua gara2 aku lupa pass akun wp aku hiks T_T

Maaf banget ya kalau cerita nya ga nyambung atau banyak typo maklumin aja aku nulisnya pas lagi laper wkwk
Ah iya makasih banyak buat yg udah baca work aku dan masih nungguin next cerita aku smoga kalian tetap stay di work aku ya🥺💜

Maaf banget ya kalau cerita nya ga nyambung atau banyak typo maklumin aja aku nulisnya pas lagi laper wkwkAh iya makasih banyak buat yg udah baca work aku dan masih nungguin next cerita aku smoga kalian tetap stay di work aku ya🥺💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secretary Boss (NC21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang