📷 eleventh

264 32 28
                                    

Sinar mentari pagi mengintip dari balik vitrage jendela kamar Yifan.
Sementara sosok sang empunya kamar masih bergelung dengan selimut hangatnya. Memainkan ponselnya, menggulirkan beberapa foto seorang pria manis bak malaikat,pujaan hatinya.

Beberapa malam terakhir Ia tak bisa tidur nyenyak, bayangan mimpi masa lalu selalu kembali menghampirinya. Ia pun bertanya dalam hati, pertanda apakah semua mimpinya itu.

Memang Ia akui, Ia membatasi komunikasinya dengan malaikat mungilnya itu. Namun semata karena Ia tak ingin terkesan terlalu mendominasi dalam hubungan mereka yg saat ini belum memiliki status yg pasti, walau Ia sendiri tak sabar untuk menyatakan perasaan hati nya yg terdalam.

Yifan mendesah pelan, mengusap wajah nya. Ah, andai Ia bisa membelai wajah lembut malaikatnya saat ini. Ia begitu rindu padanya.

---📷---

"Bagaimana, apa perkembangan terakhir?"

"Orang dalam kami sedang melakukan tugas nya Tuan. Kita lihat laporan nya dalam minggu ini."

"Baiklah, aku tidak ingin ada lintah yg jadi benalu dalam permainan ini."

"Siap,Tuan.. Anda tidak perlu khawatir, kami jalankan tugas semaksimal mungkin.."

"Bagus, itu memang yg harus kalian lakukan...dan satu lagi...tetap awasi dan waspada dengan pergerakan kelinci kecil itu, aku tidak mau ia merusak rencana kita dalam project ini!"

"Siap,Tuan!"

"Kalian tahu apa yg harus dilakukan bila ada yg ingin merusak hirarki bisnis kita bukan?"

"Mengerti Tuan...akan disingkirkan dengan segera!"

"Good!hahahaha..."

---📷---

"Earth to Kim Junmyeon..."
Sehun mengibaskan tangan nya di hadapan wajah Junmyeon,yg sedari tadi melamun menatap keluar jendela mobilnya.

"Ohh..umm...",
Junmyeon bergerak gelisah sebelum terkekeh pelan,
"Mianhe..."

Sejak menjemput Joon dari Mansion, aura kelam sudah terpancar dari wajah Junmyeon. Namun Sehun masih membiarkan Hyung nya itu menyendiri. Hanya percakapan singkat dan ucapan terima kasih yg ditujukan padanya, karena Sehun mau menemani Joon therapy hari ini.
Sehun fokus kembali pada kemudi Benz GLC- nya, membelah jalan raya dihadapan nya.

"Hyung memikirkan sesuatu? Ceritakanlah...."

Satu desahan pelan lolos dari bibir Junmyeon,
"Rasanya...aku ingin berhenti saja dari Kim Corp..."

Sehun mendelik dan terkejut mendengar ucapan Junmyeon.

"Harabeoji selalu membuatku tertekan dengan semua hal... Dia selalu bilang aku tak berguna, membangkang, tak tahu diri...tapi..kenapa Ia masih memaksaku untuk bertahan di Kim Corp?",

"Ia memaksaku memimpin project di Jeju.. Ia memaksaku bertunangan dengan Hongbin...saat aku melawan semua itu, Ia menyalahkanku dengan berkata... Aku adalah penyebab...kepergian orang tuaku...aku...aku yg harus menanggung nya...menanggung masa depan Kim Corp...",
Suara Junmyeon bergetar. Air mata mulai menggenang di kedua sudut matanya.

Sehun menurunkan kecepatan mobilnya, dan memutuskan menghentikan sejenak perjalanan mereka. Memarkirkan mobilnya di sisi badan jalan raya.

The PhotographWhere stories live. Discover now