📷 thirteenth

325 38 17
                                    

"Kris!! Kenapa foto yg ini jelek??",
Protes Suho, menyodorkan selembar polaroid di depan Kris yg tengah asyik melahap lasagna nya.

Kris tertawa pelan,
"Itu tidak jelek..kau malah terlihat sangat imut!"

"Yaahh! Aku tidak imut!",
Suho mencebik kesal.

Foto polaroid itu saat Suho menikmati snow cone nya, berlatar belakang Pfeiffer Beach. Membuat Kris gemas karena lumeran ice cream di mulut Suho.

"No, you're cute indeed!",
Kris mencubit pelan pipi gembul Suho.

"I hate you!"

"I love you!"❤

----📷----

🏥 Seoul National Hospital

Sosok mungil itu masih betah menutup matanya. Ini sudah hari ke-tiga dalam fase comma nya. Cairan intravena masih mengalir memasuki tubuhnya, selang oksigen menjadi asupan bagi nafasnya. Suara bedside monitor menemani keheningan ruang perawatan.

Yifan menyesap kopi hitam nya, yg mungkin sudah menjadi cangkir ke-lima nya hingga siang ini. Aroma pahit biji kopi arabika menguar kuat, menemani kesenduan hatinya.
Sesekali pandangan nya beralih antara menatap taman indah rumah sakit dan wajah seseorang yg sepanjang tiga hari ini mendominasi pikiran nya.

Suara ketukan terdengar dari pintu ruang perawatan, Yixing masuk ditemani seorang perawat dengan control chart dalam genggaman nya.

"Untuk mu..makan lah..",
Yixing menyodorkan sekotak rice box berisi nasi goreng kimchi dengan potongan daging bebek.

"Thanks...",
Namun Yifan hanya menatap kotak di hadapan nya. Ia sungguh sudah kehilangan selera makan nya.

Yixing meminta perawat meninggalkan ruangan, usai check-up round nya selesai.

"Kau mau comma juga seperti Joon?",
Yixing menduduk kan dirinya berhadapan dengan Yifan.

Yifan tak menjawab.

"Kalau kau mati, boleh aku menikahi nya?"

Kali ini mata Yifan memandang tajam ke arah Yixing.

"Aku tahu kau tidak ingin makan apa pun saat ini,tapi...setidaknya makan lah demi Joon..aku yakin saat ia sadar nanti, dan melihatmu hancur seperti ini, pasti ia akan sangat sedih..."

"Ada perkembangan?",
Akhirnya Yifan bersuara dan mulai membuka kotak makan di depan nya.

"Semua organ vital nya stabil..hanya tekanan darah masih rendah...security masih berjaga di depan, cctv semua aktif,tidak ada aktivitas mencurigakan..well,tinggal menunggu kapan Joon ingin kembali saja..."

Yifan meletakkan kedua sumpitnya,
"Apa tak ada kalimat yg lebih baik untuk ku dengarkan?"

"Fan,aku tidak punya kuasa yg bisa memastikan Joon untuk segera sadar..tapi aku memiliki keyakinan Joon dapat bertahan melewati semua ini..",
Yixing meraih jas kerja nya, dan beranjak pergi.

"Sorry...i just...",
Yifan mengusap wajahnya dengan frustasi

"Just believe heaven's will do miracle for him.."
Yixing menutup pintu kamar rawat Joon.

----📷----

Air mata Yixing seketika mengalir saat ia memasuki ruang prakteknya.

Kejadian tiga hari yg lalu terus menghantuinya. Saat dini hari ia hendak pulang ke apartemen nya usai shift jaga malam itu, kekacauan di unit intensif gawat darurat membuatnya penasaran dan menanyakan kepada salah satu perawat jaga di bangsal itu.

The PhotographWhere stories live. Discover now