Ini adalah hari terakhir UTS, tapi hubungan Neva dengan Jefan belum membaik sama sekali. Saat bertemu, mereka saling tak peduli dan saling menghindar.
Namun tidak lagi hari ini. Jefan sudah berjanji pada dirinya akan memperbaiki hubungan dengan Neva. Ia sengaja membiarkan Neva fokus pada UTS lebih dulu barulah setelah itu ia akan meminta maaf.
Sejak setengah jam sebelum ujian berkahir, Jefan sudah menunggu Neva di gerbang. Ia hanya diam sesekali menendangi batu dan mencari sesuatu untuk bisa dilihat. Sungguh ia bosan menunggu.
Beberapa menit setelah bel pulang berbunyi, Neva muncul dari lorong sekolah. Segera, Jefan melangkah mendekatinya.
"Neva!" Jefan memanggilnya sembari melangkah mendekatinya. Ia meraih tangan Neva segera sebelum gadis itu melangkah menghindar.
"Ada apa?" Tanya Neva dingin.
"Ayo bicara lagi!"
"Bicara apa?"
"Soal kita."
"Kita? Kita nggak ada masalah apapun, Jef." Jawab Neva. "Kita pun nggak ada hubungan lain selain senior dan junior."
"Neva, segitu marahnya lo sama gue?" Tanya Jefan.
"Gue nggak pernah marah sama lo." Jawab Neva diikuti sebuah senyuman.
Jefan menatap Neva tak percaya. Mungkin pilihannya untuk mendiamkan hubungannya dengan Neva selama seminggu adalah pilihan yang paling buruk.
"Kita ke basecamp, ya?" Ajak Jefan.
Neva menggeleng. "Gue ada janji hari ini." Tolak Neva.
"Lo benci sama gue, ya?" Tanya Jefan.
Neva tersenyum, "Sori, selama ini gue selalu ngekor lo ke basecamp. Sori karena gue banyak ngerepotin lo. Sekarang, gue cuma mau berhenti gangguin lo aja."
"Nev, lo nggak pernah gangguin lo!" Tegas Jefan.
"Lo udah kelas tiga, gue takut kalau gue buat lo gagal. Gue nggak mau hubungan kita jadi buruk karena itu." Neva kembali menunjukkan senyumannya pada Jefan, lalu melangkah pergi.
-oOo-
"MAU LO APAAN, SIH?" Teriak Jefan sambil mencengkram krah seragam Arel.
"Santai, bro!" Jonas berusaha melepaskan Jefan dari Arel.
"KALAU MAU NGAPAIN MIKIR DULU, DONG! PUNYA OTAK NGGAK, SIH, LO?!"
Jonas mendorong Jefan untuk menjauh dari Arel yang sedang ditahan oleh Ezra.
Di belakang studio, Jonas membiarkan Jefan menendang barang-barang di sana sembari mengumpat kesal. Sebelum Jefan berusaha menyerang Arel, Arel dan Ezra sedang bercanda seperti biasanya, tiba-tiba Arel menggoda Jefan dengan menggunakan nama Neva. Itulah yang membuat emosi Jefan terbakar.
"Lo kalau ada masalah cerita, dong!" Ucap Jonas dengan nada ketus. Jefan membalasnya dengan tatapan tajam.
"ARGGHH!" Jefan kembali berteriak kesal. "Neva marah sama gue karena balapan kemarin dan dia nggak mau lagi deket sama gue!" Teriak Jefan.
"Ya, lo tau sendiri kan seberapa keponya cewek. Jadi, itu sih salah lo sendiri." Jawab Jonas.
"Salah gue?"
"Ya, harusnya lo terbuka aja soal Rendi. Lagi pula, lo kan juga udah nggak ada masalah sama dia. Jadi, menurut gue fine fine aja kalau lo cerita yang sebenarnya sama Neva."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Love To Remember (ALTR)
Novela Juvenil[A Love To Remember] Seperti dibebaskan, namun merasa dikekang. Kadang, orangtua memaksa kita untuk belajar dan berusaha di luar hal yang kita sukai. Di situlah kita akan merasa kesal, marah, dan menganggap mereka tidak mengerti apalagi menyayangi k...
